REDESAIN PUSAT KESENIAN JAKARTA TAMAN ISMAIL MARZUKI

ARDIARINI G., ROSY (2010) REDESAIN PUSAT KESENIAN JAKARTA TAMAN ISMAIL MARZUKI. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .

[img]
Preview
PDF - Published Version
418Kb

Abstract

Taman Ismail Marzuki dicanangkan sebagai pusat kesenian Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin tanggal 10 November 1968 dan merupakan babak baru dalam berkesenian kala itu. Mimpi para seniman di era tahun 50-an untuk memiliki wadah berkesenian tertuang sudah dengan dibangunnya Teater Terbuka, Teater Tertutup, Teater Arena dan Ruang Pameran. Pusat Kesenian TIM merupakan wadah kerja kreatif bagi para seniman dan lembaga-lembaga yang ada di dalamnya dalam memelihara, mengembangkan, dan mengarahkan kehidupan berkesenian dalam arti yang seluas-luasnya. Kini setelah 42 tahun berlalu, keberadaan TIM kurang dirasa memadai, baik dari segi citra yang harus ditampilkan sebagai sebuah pusat kesenian maupun dari segi fisik yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas bagi penyelenggara kegiatan. Keterbatasan lahan dan kebutuhan ruang kota yang terus meningkat secara perlahan-lahan mengubah wajah dan peruntukannya sebagai Pusat Kesenian. Sesuai dengan visi dan misi PKJ TIM selaku tempat yang utama dalam mendukung pengembangan kehidupan kesenian di Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya, maka PKJ TIM dituntut untuk secara aktif meningkatkan kehidupan kesenian dengan menggelar karya seni yang berstandar tinggi sertamenyelenggarakan pendidikan kesenian yang berstandar tinggi pula. Untuk itu kedepannya perlu dilakukan pengembangan kompleks PKJ TIM guna memperkuat eksistensi PKJ TIM sebagai pusat kesenian yang bermutu tinggi, yang dapat menarik minat masyarakat untuk dapat menikmati kegiatan seni di dalamnya. Salah satunya berupa upaya menata kembali ruang-ruang dan bangunan dalam kompleks PKJ TIM. Pada tahun 2005 dan 2006 pernah dilakukan Kajian dan Evaluasi Rencana Induk PKJ – TIM oleh Kantor Tata Bangunan dan Gedung serta dari pihak Bapeda Provinsi DKI Jakarta, dimana berdasarkan masukan dari pihak pemilik disimpulkan bahwa Rencana Induk PKJ – TIM tahun 1995 sudah tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seni dan budaya di lingkungannya, karena sebagian venue dihancurkan dan sampai kini belum terbangun kembali. Dari gambar siteplan di atas dapat terlihat perbedaan antara kondisi PKJ - TIM saat awal dibangun dengan kondisi PKJ – TIM saat ini. Ada beberapa massa bangunan yang dihilangkan, dan pada lokasi tersebut diubah menjadi bangunan Grand Theater. Kegiatan atau aktivitas kesenian yang berlangsung di di ruang terbuka menjadi berkurang seiring dengan berjalannya waktu, dan hampir semua aktivitas pertunjukan dilakukan di dalam ruangan. Fasilitas-fasilitas ini perlu dibenahi dan dikembangkan, serta perlu adanya pemikiran untuk menata kembali kawasan ini ditengah arus perubahan kota dan budaya masyarakat yang begitu cepat, untuk dapat menciptakan suatu tempat berkesenian yang dinamis dan mengakomodasi transformasi dan keragaman budaya dan seni di Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya. Wacana mengenai penataan Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki telah diberitakan selama kurang lebih tiga tahun ini. Dan berdasarkan berita yang dilansir dari situs Yahoo Group yang bersumber dari IAI DKI Jakarta diperoleh informasi mengenai sayembara penataan ulang pusat kesenian TIM ini. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Memperoleh suatu Judul Tugas Akhir yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain yang spesifik sesuai karakter/keunggulan judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan tersebut 1.2.2 Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan perancangan Redesain Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ – TIM), melalui aspek-aspek panduan perancangan (design guide lines aspect) dan alur pikir proses penyusunan LP3A dan Desain Grafis yang akan dikerjakan. 1.3 Manfaat Bermanfaat untuk memperoleh wawasan dan pemahaman tentang Redesain Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ – TIM) sebagai Tugas Akhir yang diajukan, dan untuk langkah awal dalam proses Tugas Akhir sebelum tahap Studio Grafis. 1.4 Lingkup Pembahasan 1.4.1 Ruang Lingkup Substansial Ruang lingkup perencanaan dan perancangan Redesain Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ – TIM) adalah bangunan bermassa banyak yang lebih terfokus pada fasilitas kesenian dan komersil dan bercirikan modern tanpa meninggalkan unsur-unsur lokal, dengan integritas arsitektur sebagai wadah yang dapat mengakomodasi, melengkapi, dan menunjang kegiatan kesenian. 1.4.2 Ruang Lingkup Spatial Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ – TIM) berada dekat dengan pusat kota, tepatnya di daerah Cikini. Sedangkan secara administratif Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ – TIM) berada di wilayah Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. 1.5 Metode Pembahasan Metode pembahasan yang dilakukan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif, yaitu dengan mengadakan pengumpulan data. Pengumpulan data ini ditempuh melalui studi pustaka/studi literatur dan observasi lapangan, untuk kemudian dianalisa dan dilakukan suatu pendekatan yang menjadi dasar penyusunan konsep program perencanaan dan perancangan. Tahap pengumpulan data yang dimaksud dilakukan melalui : a. Studi Literatur Yaitu dengan mempelajari literature baik dari buku-buku maupun browsing internet mengenai teori, konsep dan standar perencanaan dan perancangan museum. b. Studi Lapangan Yaitu observasi yang dilakukan pada kawasan PKJ – TIM untuk analisa dan kriteria yang diterapkan pada redesain yang akan diprogramkan. 1.6 Sistematika Pembahasan Laporan ini disusun melalui urutan-urutan pembahasan yang disajikan secara sistematis sehingga dapat mempermudah langkah-langkah didalam penyusunan. Adapun urutan pembahasannya adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang yang berhubungan dengan berbagai alasan diredesainnya Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ – TIM). Latar belakang ini kemudian diikuti dengan penjelasan-penjelasan lain berupa tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan, sistematika pembahasan, serta alur pikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang tinjauan redesain, kesenian, dan pusat kesenian, karakteristik, bentuk dan kegiatan. Selanjutnya diuraikan tentang tinjauan mengenai perancangan teater, galeri, sineplex, perpustakaan, tinjauan mengenai kawasan dan elemen-elemennya, serta tinjauan mengenai eko-arsitektur dan arsitektur lansekap. BAB III TINJAUAN PUSAT KESENIAN JAKARTA – TAMAN ISMAIL MARZUKI (PKJ – TIM) Membahas tentang tinjauan umum kota Jakarta dan tinjauan khusus tentang kawasan Cikini serta tapak atau site dari Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ – TIM). BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi mengenai kesimpulan dari proses pengkajian tinjauan pustaka mengenai Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ – TIM). Dan juga berisi mengenai batasan dan anggapan yang berkaitan dengan aspek-aspek arsitektur, sesuai dengan tinjauan pusat kesenian. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang dasar-dasar pendekatan, macam pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Disamping itu juga diungkapkan tentang pendekatan arsitektur yang akan digunakan. BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Pada bab ini dibahas mengenai program dasar perencanaan dan perancangan Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ – TIM), penekanan desain, setelah itu diikuti dengan program dasar perancangan berupa program tapak.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:26289
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:24 Feb 2011 09:24
Last Modified:24 Feb 2011 09:24

Repository Staff Only: item control page