FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Tenty Desy Wardani, Tenty Desy Wardani (2007) FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Program Studi Ilmu Gizi .

[img]
Preview
PDF - Published Version
130Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

217Kb

Abstract

Latar Belakang : Anak balita yang mengalami gizi buruk dapat terancam kelangsungan tumbuh kembangnya. Faktor penyebab status gizi buruk diantaranya adalah pengetahuan gizi ibu, tingkat ekonomi keluarga, tingkat konsumsi energi dan protein serta penyakit infeksi. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor determinan paling kuat terjadinya gizi buruk pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. Metode : Penelitian ini menggunakan desain rancangan case control. Sampel terdiri dari 17 kasus dan 34 kontrol. Data yang diambil meliputi data status gizi yang diukur dengan indikator BB/TB, data tingkat konsumsi energi dan protein diperoleh melalui recall 3x 24 jam, data pengetahuan, tingkat ekonomi dan riwayat infeksi (frekuensi sakit dan lama sakit) diperoleh dengan cara wawancara. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square, Fisher Exact dan regresi logistik ganda. Hasil : Hasil penelitian didapatkan prevalensi gizi buruk pada balita sebesar 1,2%. Pada kelompok kasus, sebagian besar (82,4%) adalah tingkat konsumsi energi defisit dan (58,8%) adalah tingkat konsumsi protein defisit, sedangkan pada kontrol sebagian besar (47,1%) adalah tingkat konsumsi energi sedang dan (47,1%) adalah tingkat konsumsi protein baik. Semua balita kelompok kasus pernah mengalami infeksi sedangkan kelompok kontrol hanya 38,2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat konsumsi energi dengan status gizi (p=0,00; OR=52), ada hubungan yang bermakna antara tingkat konsumsi protein dengan status gizi (p=0,00; OR=28,9), dan ada perbedaan riwayat sakit yang terdiri dari frekuensi sakit (p=0,00) dan lama sakit (p=0,00 ) antara kasus dan kontrol. Secara simultan yang memiliki hubungan yang bermakna dengan status gizi adalah tingkat konsumsi energi (p=0,049; OR=205,5) dan tingkat konsumsi protein (p=0,011; OR=87,9). Kesimpulan : Faktor paling kuat yang mempengaruhi terjadinya gizi buruk adalah tingkat konsumsi energi dan diikuti tingkat konsumsi protein.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords:Gizi Buruk,Anak Balita
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science
Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science
ID Code:26150
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:02 Feb 2011 13:43
Last Modified:02 Feb 2011 13:43

Repository Staff Only: item control page