HUBUNGAN ASUPAN SUMBER LEMAK DAN INDEK MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

Ully Aquarilia Fathina , Ully Aquarilia Fathina (2007) HUBUNGAN ASUPAN SUMBER LEMAK DAN INDEK MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI. Undergraduate thesis, Program Studi Ilmu Gizi .

[img]
Preview
PDF - Published Version
26Kb
[img]
Preview
HTML
213Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

213Kb

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi adalah masalah kesehatan yang memerlukan penanganan yang panjang dan jika penangganan tidak tepat dapat menyebabka komplikasi. Asupan lemak adalah salah satu faktor yang berhubungan dengan tekanan darah. Faktor lain yang berhubungan dengan tekanan darah adalah obesitas. Indeks Massa Tubuh merupakan indikator yang paling tepat untuk mengidentifikasi obesitas pada orang dewasa. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan asupan sumber lemak dan IMT dengan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode : Desain penelitian adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 40 orang yang didiagnosa hipertensi di Rumah Sakit Umum Semarang. Asupan sumber lemak diperoleh dengan FFQ. IMT diperoleh dari menghitung berat badan (kg) / tinggi badan (m²). Tekanan darah diukur dengan menggunakan sphygmomanometer. Analisis univariat digunakan untuk menguji kenormalan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Analisis bivariat digunakan untuk menguji hubungan antara asupan sumber lemak dan IMT dengan tekanan darah. Analisis multivariat dengan menggunakan model regresi linier digunakan untuk menguji hubungan antara asupan sumber lemak dan IMT dengan tekanan darah. Hasil : frekuensi asupan sumber lemak mempunyai hubungan yang signifikan dengan sistolik (p = 0,00) dan diastolik (p = 0,01). Asupan lemak total mempunyai hubungan yang signifikan dengan sistolik (p = 0,02) dan diastolik (p = 0,02). Asupan asam lemak jenuh tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan sistolik (p = 0,32) dan (p = 0,21). Asupan asam lemak tidak jenuh tunggal tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan sistolik (p = 0,07) dan diastolik (p = 0,10). Asupan asam lemak tidak jenuh ganda tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan sistolik (p = 0,08). Asupan asam lemak tidak jenuh ganda mempunyai hubungan yang signifikan dengan diastolik (p = 0,02). IMT mempunyai hubungan yang signifikan dengan sistolik (p = 0,00) dan diastolik (p = 0,00). Pada analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi linier yang menjadi parameter dalam menentukan tekanan sistolik adalah frekuensi asupan sumber lemak ( p = 0,01) dan IMT (p = 0,00). yang menjadi parameter dalam menentukan tekanan diastolik adalah asupan lemak total ( p = 0,01), asupan asam lemak tidak jenuh tunggal ( p = 0,01), asupan asam lemak tidak jenuh ganda ( p = 0,01) dan IMT (p = 0,00). Kesimpulan : Pada penelitian ini sistolik berhubungan dengan frekuensi asupan sumber lemak, asupan lemak total dan IMT. Tekanan darah diastolik berhubungan dengan frekuensi asupan sumber lemak, asupan lemak total, asupan asam lemak tidak jenuh ganda dan IMT. Frekuensi asupan sumber lemak dan IMT dapat memprediksi tekanan darah sistolik. Asupan lemak total, asupan asam lemak tidak jenuh tunggal, asupan asam lemak tidak jenuh ganda dan IMT dapat memprediksi tekanan darah diastolik

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords:asupan sumber lemak, IMT dan tekanan darah
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science
Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science
ID Code:26108
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:29 Jan 2011 09:21
Last Modified:29 Jan 2011 09:21

Repository Staff Only: item control page