Rosalina, Rosalina (2008) Hubungan Asupan Karbohidrat, Serat dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Agoesdjam Ketapang. Undergraduate thesis, Program Studi Ilmu Gizi .
| PDF - Published Version 63Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Registered users only 284Kb |
Abstract
Latar Belakang : Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang akan meningkat insidennya di masa mendatang.Prevalensinya diperkirakan akan terus bertambah dengan bergesernya pola makan masyarakat Indonesia kearah makanan yang rendah serat,namun tinggi konsumsi refined carbohydrate atau simple sugar terutama di kota besar. Resiko timbulnya diabetes mellitus meningkat dengan naiknya IMT, dimana terdapat hubungan linier antara Indeks Massa Tubuh dengan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan karbohidrat, serat dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2. Metode : Penelitian ini jenis eksplanatory dengan desain Cross Sectional dan jumlah sampel 34 orang, yang diambil secara consecutive sampling di Poliklinik Rawat Jalan dan merupakan pasien yang baru terdiagnosa Diabetes Melitus tipe 2 di RSUD Dr. Agoesdjam Ketapang, selama bulan Nopember-Desember 2007. Data asupan karbohidrat dan serat diperoleh dengan wawancara langsung menggunakan formulir FFQ (Food Frequency Questionairre) semi kuantitatif, Indeks Massa Tubuh diperoleh dari penimbangan berat badan dengan timbangan digital dan pengukuran tinggi badan dengan microtoice dan data kadar glukosa darah puasa dan sewaktu diperoleh dari pengukuran dilaboratorium dengan metode GOD (Glucose Oxidation ).Analisis yang digunakan adalah Pearson Product Moment. Hasil : Sebagian besar sampel adalah perempuan (58,8 %) dan lebih banyak sampel berumur > 40 tahun (91,2 %), dengan rerata umur sampel laki-laki 52, 1 tahun dan perempuan 47,1 tahun. Asupan karbohidrat sampel berkisar 197,11 – 462,36 gr/hr, dengan rerata asupan sebesar 337,02 gr/hr. Sebanyak 73,52 % sampel mempunyai asupan karbohidrat > 300 gr/hr. Asupan serat sampel berkisar 9,37 – 26,11 gr/hr, dengan rerata asupan sebesar 17,82 gr/hr. Sebanyak 94,11 % sampel mempunyai asupan serat < 25 gr. IMT sampel berkisar 17,40 – 34,22 kg/m2, dengan rerata IMT sebesar 25,50 kg/m2. Sebanyak 55,88 % sampel memiliki IMT ≥ 25 kg/m2.IMT mempunyai hubungan signifikan yang bernilai positif dengan kadar glukosa darah puasa (r = 0,893; p = 0,000) dan sewaktu (r = 0,905; p = 0,000).Asupan serat berhubungan signifikan yang bernilai negatif dengan kadar glukosa darah puasa (r = -0,802; p = 0,000) dan sewaktu (r = -0,852; p = 0,000) dan Asupan karbohidrat tidak berhubungan signifikan dengan kadar glukosa darah puasa (r = 0,105; p = 0,556) dan sewaktu (r = 0,144; p = 0,416). Kesimpulan : Ada hubungan IMT dan asupan serat dengan kadar glukosa darah secara statistik, sedangkan asupan Karbohidrat tidak menunjukkan hubungan dengan Kadar Glukosa Darah. IMT dapat memprediksi kadar glukosa darah puasa, sedangkan IMT dan asupan serat dapat memprediksi kadar glukosa darah sewaktu.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Asupan Karbohidrat, Serat, IMT, Kadar Glukosa Darah, Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science |
ID Code: | 25990 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 25 Jan 2011 09:51 |
Last Modified: | 25 Jan 2011 09:51 |
Repository Staff Only: item control page