ANALISA PERBANDINGAN KONSUMSI LISTRIK PADA AC SPLIT BERBAHAN PENDINGIN R-22 DENGAN AC SPLIT BERBAHAN PENDINGIN MC-22

SANTOSO, SUHARTO JONI and Warsito , Agung and Karnoto , Karnoto (2011) ANALISA PERBANDINGAN KONSUMSI LISTRIK PADA AC SPLIT BERBAHAN PENDINGIN R-22 DENGAN AC SPLIT BERBAHAN PENDINGIN MC-22. Undergraduate thesis, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik.

[img]
Preview
PDF - Published Version
940Kb

Abstract

Untuk mengetahui efisiensi kerja suatu peralatan AC perlu mengetahui konsumsi listrik dan koefisien prestasi (COP) serta tingkat penggunaan energi (EER) AC tersebut. Semakin besar nilai koefisien prestasi dan EER AC tersebut, maka semakin efisien kerja AC. Saat ini sudah banyak beredar di pasaran AC buatan Cina dengan harga yang sangat terjangkau oleh konsumen, tetapi konsumen tidak mengetahui bahwa AC tersebut efisien atau tidak. Kebanyakan AC buatan Cina dijual dengan harga yang murah tetapi boros listrik. Sebagai contoh AC buatan jepang dengan kapasitas refrigerasi 7000 BTU daya listrik sekitar 860 watt, tetapi AC buatan Cina dengan kapasitas refrigerasi yang sama, daya listriknya mencapai 1000 watt. Kebanyakan sistem pengkondisian udara/AC dengan berbagai ukuran dan penggunaan yang bervariasi hampir semuanya bekerja dengan bahan pendingin/refrigerant sintetik. Penggunaan bahan pendingin sintetik telah dilarang pemerintah Indonesia karena mempunyai efek negatif terhadap lingkungan terutama merusak lapisan ozon jika gas tersebut bocor dan mengurai di udara. Unit-unit AC yang sudah terpasang di seluruh perkantoran, industri maupun rumah tangga yang menggunakan bahan pendingin R-22 akan mengalami kebingungan apabila harus mengganti AC baru berbahan pendingin ramah lingkungan. Melihat kenyataan tersebut, maka perlu dicari solusi untuk memperbaiki prestasi kerja AC agar lebih efisien dan hemat energi. Pertamina telah mengembangkan produk bahan pendingin untuk sistem refrigerasi yang ramah lingkungan dan hemat energi. Bahan pendingin tersebut dinamakan Musicool 22/MC-22 adalah bahan pendingin hidrokarbon sebagai pengganti bahan pendingin R-22. Bahan pendingin MC-22 kompatibel dengan komponen AC dengan bahan pendingin R-22 sehingga akan sangat menguntungkan untuk AC model lama tanpa harus membeli AC baru. AC model lama cukup diganti refrigerantnya dengan bahan pendingin MC-22. Dari data pengukuran AC dengan bahan pendingin R-22 mempunyai COP 4,9, sedangkan AC dengan bahan pendingin MC-22 mempunyai COP 6,5. Konsumsi listrik AC dengan bahan pendingin R-22 adalah 9,1 kWh dan AC berbahan pendingin MC-22 adalah 7,2 kWh. Kata kunci : Sistem pengkondisian udara, COP, EER, Konsumsi listrik, bahan pendingin amah lingkungan

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Electrical Engineering
Faculty of Engineering > Department of Electrical Engineering
ID Code:25553
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:13 Jan 2011 19:17
Last Modified:13 Jan 2011 19:17

Repository Staff Only: item control page