PINAYUNGAN HSB , EFRIN and HARYONO, SONY (2009) Kajian Landai Maksimum, Panjang Landai Kritis dan Panjang Landai Peralihan pada Potongan Memanjang Jalan Antar kota. Kajian Landai Maksimum, Panjang Landai Kritis dan Panjang Landai Peralihan pada Potongan Memanjang Jalan Antar kota .
| PDF - Published Version 77Kb |
Abstract
Perancangan geometrik jalan merupakan bagian dari perancangan jalan yang dititik beratkan pada perancangan bentuk fisik jalan sedemikian sehingga dapat menghasilkan bentuk jalan yang dapat dimanfaatkan untuk operasi lalu lintas dengan cepat, lancar, aman, nyaman dan efisien.Yang menjadi dasar perancangan geometrik adalah sifat gerakan, ukuran kendaraan (dimensi dan berat), sifat pengemudi dan karakteristik arus (kecepatan, kerapatan dan volume) lalu lintas.Dalam perancangan geometrik ada tiga elemen penting yaitu alinyemen horizontal (trase jalan), terutama dititik beratkan pada perancangan sumbu jalan;alinyemen vertikal (penampang memanjang jalan); dan penampang melintang jalan.Dalam perancangan alinyemen vertikal, pengambilan atau penentuan kelandaian memberi pengaruh pada gerakan kendaraan terutama kendaraan berat (seperti truk dan bus).Pengaruh dari kelandaian ini dapat dilihat dari berkurangnya kecepatan kendaraan atau mulai dipergunakannya gigi rendah. Dalam perancangan alinyemen vertikal dikenal istilah “kelandaian maksimum” dan “panjang kritis” terutama dalam perancangan jalan dua lajur dua arah (tanpa median). Bina Marga sebagai institusi yang berwenang dalam pembinaan jalan sudah mengeluarkan pedoman/standar dalam menentukan landai maksimum dan panjang kritis.Standar-standar tersebut banyak mengacu pada hasil-hasil penelitian yang dipublikasikan oleh American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) dalam bentuk buku pedoman “A Policy on Geometric Design of Highway and Street”.sedangkan oleh Bina Marga diterbitkan beberapa buku pedoman seperti “Spesifikasi Standar Untuk Perancangan Geometrik Jalan Luar Kota (Rancangan Akhir)1990”dan “Tata Cara Perancangan Geometrik Jalan Antar Kota 1997”. Dalam menentukan besaran landai maksimum dan panjang kritis, kendaraan yang dipakai AASHTO dan Bina Marga tidak sama dengan kondisi kendaraan berat yang beroperasi di Indonesia sekarang, dimana kondisi sekarang kekuatan (horse power) kendaraan berat keluaran baru mempunyai daya angkut yang lebih berat, dilain pihak barang yang diangkut kebanyakan sudah melebihi beban standar yang ditentukan (over load). Disamping itu masih banyak juga kendaraan lama yang dioperasikan. Terkadang suatu ruas jalan diperuntukkan hanya bagi kendaraan yang turun (seperti turunan Plelen, Kabupaten Batang). Dalam kasus tersebut perencana mengabaikan batasan panjang kritis dengan asumsi bahwa panjang kritis yang ditentukan itu hanya berlaku untuk jalur pendakian saja. Bila panjang kritis diabaikan, maka problem yang timbul adalah seringnya pengemudi tidak bisa menguasai kendaraannya dikarenakan adanya kerusakan pada sistem rem. Tetapi batasan panjang kritis untuk jalur turunan memang tidak ditentukan, maka untuk itu perlu diadakan penelitian tentang panjang kristis yang ideal untuk jalur turunan. Bila suatu panjang kritis telah terlampaui (tanjakan terlalu panjang), maka perencana harus membuat landai antara atau landai peralihan (bisa berupa turunan atau datar). Landai peralihan ini diperlukan agar kecepatan kendaraan kembali normal sebelum memasuki tanjakan lagi. Panjang Landai Peralihan ini belum ada ketentuannya. Sehingga dengan melihat fenomena tersebut perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap penentuan landai maksimum dan panjang kritis yang telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang (Bina Marga) serta perlu ditetapkan panjang landai peralihan ideal.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering |
ID Code: | 25045 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 30 Dec 2010 13:07 |
Last Modified: | 30 Dec 2010 13:07 |
Repository Staff Only: item control page