Peningkatan Prevalensi Gizi Kurang pada Balita setelah Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Hasanah, Siti Uswatun and Wirawanni, Yekti (2009) Peningkatan Prevalensi Gizi Kurang pada Balita setelah Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT). Undergraduate thesis, Program Studi Ilmu Gizi .

[img]
Preview
PDF - Published Version
131Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

666Kb

Abstract

Latar Belakang : Gizi Kurang merupakan salah satu masalah gizi utama pada balita di Indonesia. Kemiskinan merupakan pokok masalah dari gizi kurang, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi asupan. Oleh karena itu meningkatkan status gizi suatu masyarakat erat kaitannya dengan upaya peningkatan ekonomi. Pemerintah memberikan kompensasi atas kanaikan BBM kepada masyarakat miskin berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT). Pemerintah memprediksi bahwa pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) akan menurunkan angka kemiskinan dari 16,2 % manjadi 13,87%. Dengan menurunnya angka kemiskinan maka akan meningkat pula status gizi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang prevalensi gizi kurang setelah pemberian Bantuan langsung Tunai (BLT). Metode : Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional dengan consecutive sampling diperoleh 38 subjek. Data identitas, tanggal lahir dan penggunaan BLT diperoleh menggunakan kuesioner. Data berat badan sebelum pemberian BLt diperoleh dengan melihat catatan di posyandu dan data berat badan subyek setelah pemberian BLT dilakukan oleh peneliti (data primer). Uji beda status gizi sebelum dan setelah pemberian BLT menggunakan uji Fisher’s exact dan uji beda rerata Z_skor BB/U sebelum dan setelah pemberian BLT menggunakan uji paired t-test. Hasil : Sebagian besar subyek berjenis kelamin laki-laki (57,9%) dan berumur 12-23 bulan(36,8%). Status gizi kurang pada balita sebelum pemberian BLT sebesar 21,1% dan setelah pemberian BLT sebesar 36,8%. Status gizi kurang pada balita setelah pemberian BLT meningkat 15,7% dibandingkan dengan sebelum pemberian BLT. Hasil uji beda Paired t-test menunjukkan bahwa ada perbedaan status gizi pada balita sebelum dan setelah pemberian BLT (p<0.05). Sebagian besar penduduk (60,5%) menggunakan BLT untuk makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Simpulan : prevalensi gizi kurang setelah pemberian BLT mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum pemberian BLT. Sebagian besar subyek yang mempunyai status gizi kurang adalah laki-laki, berumur 13-23 bulan dan 36-47 bulan. Hasil uji beda Paired t-test menunjukkan bahwa ada perbedaan status gizi pada balita sebelum dan setelah pemberian BLT (p<0.05), sebagian besar penduduk menggunakan BLT untuk makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords:Bantuan Langsung Tunai (BLT), gizi kurang
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science
Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science
ID Code:25035
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:30 Dec 2010 11:00
Last Modified:14 Aug 2012 10:55

Repository Staff Only: item control page