Perencanaan Retarding Pond dan Gedung Plaza di Jl. Sriwijaya Semarang

Ayu Ningsih, Dwi and Aryana N, Sari (2009) Perencanaan Retarding Pond dan Gedung Plaza di Jl. Sriwijaya Semarang. Undergraduate thesis, Department of Civil Engineering.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2865Kb

Abstract

Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, tidak terkecuali di negara – negara yang telah maju sekalipun. Masalah tersebut mulai muncul sejak manusia bermukim dan melakukan berbagai kegiatan di kawasan yang berupa dataran banjir (food-plain) suatu sungai. Banjir adalah aliran air di permukaan tanah yang relatif tinggi dan tidak dapat ditampung oleh saluran drainase atau sungai, sehingga melimpah ke kanan dan ke kiri serta menimbulkan genangan/aliran dalam jumlah yang melebihi normal dan mengakibatkan kerugian pada manusia. Daerah rawan banjir adalah kawasan yang potensial untuk dilanda banjir yang diindikasikan dengan frekuensi terjadinya banjir ( pernah atau berulang kali). Mengatasi masalah banjir di Indonesia sampai saat ini masih bertumpu pada upaya yang bersifat struktur yaitu berupa kegiatan fisik yang berada di sungai ( in – stream ). Tujuannya melindungi dataran banjir yang telah berkembang menjadi kawasan budaya, agar masalah banjir menjadi berkurang. Upaya mengatasi masalah banjir dan genangan hanya bertujuan memperkecil kerugian atau bencana yang ditentukan oleh banjir ( flood demage mitigation ). Kerugian yang telah dipaparkan di atas juga terjadi di Indonesia yang pada kali ini difokuskan di pulau Jawa khususnya Kota Semarang – Jawa Tengah. Kota Semarang yang terletak di Pantai Utara Jawa dan juga merupakan salah satu kota terpadat di Indonesia merupakan daerah yang sering mengalami banjir, terutama pasa saat musim hujan. Daerah Kotamadya Semarang memiliki kondisi topografi yang beragam, dengan dataran rendah di Semarang bawah yang meliputi wilayah Kecamatan Semarang Utara dan Semarang Tengah dan daerah perbukitan di Semarang atas yang meliputi Kecamatan Semarang Selatan dan Candisari. Daerah yang sering mengalami banjir adalah daerah Semarang bawah, akibat terjadinya hujan lokal pada daerah Semarang bawah itu sendiri, air hujan limpasan (run-off) dari Semarang atas menuju Semarang bawah yang dapat menaikkan muka air di daerah Semarang bawah/tengah dan adanya air pasang yang mengakibatkan naiknya air laut dan masuk ke dataran melalui sungai atau saluran yang bermuara ke pantai. Dari beberapa macam banjir yang pernah terjadi di Semarang yaitu banjir lokal, banjir kiriman dan banjir akibat air pasang yang sering terjadi adalah banjir lokal dan banjir akibat air pasang (rob). Banjir akibat air pasang terjadi terutama di daerah Tawang dan Kaligawe. Sedangkan banjir lokal terjadi terutama di daerah permukiman di tengah kota, khususnya daerah Singosari dan sekitarnya dimana hampir setiap turun hujan terjadi genangan. Genangan yang terjadi di daerah Singosari dan sekitarnya terjadi karena kapasitas saluran yang tidak memadai dan adanya limpasan permukaan dari derah di atasnya (daerah Candi). Untuk meningkatkan usaha menanggulangi masalah banjir maka direncanakan satu alternatif yang berfungsi untuk mengurangi debit aliran air pada saluran dengan cara menampung sebagian aliran air dalam sebuah kostruksi kolam penampungan sementara (Retarding Pond) di daerah Tegal Wareng. Hal tersebut dilakukan agar banjr atau genanganan di daerah Singosari dan sekitarnya tidak akan terjadi lagi.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
ID Code:25024
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:30 Dec 2010 10:09
Last Modified:31 Dec 2010 11:12

Repository Staff Only: item control page