Obesitas Abdominal, Kadar Kolesterol LDL, dan Kolesterol HDL pada Pria

Ruth Nadya Rahayu, Ruth Nadya Rahayu (2010) Obesitas Abdominal, Kadar Kolesterol LDL, dan Kolesterol HDL pada Pria. Undergraduate thesis, Program Studi Ilmu Gizi .

[img]
Preview
PDF - Published Version
24Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

389Kb

Abstract

Latar Belakang : Tingginya kolesterol dan kegemukan merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner. Kegemukan sering dikaitkan dengan dislipidemia diantaranya peningkatan kolesterol LDL dan rendahnya kolesterol HDL. IMT, Lingkar Pinggang, dan Conicity Index merupakan beberapa indikator antropometri untuk menentukan obesitas. Tujuan : Untuk mengetahui kemungkinan beberapa indikator obesitas abdominal sebagai prediktor dislipidemia, diantaranya kadar kolesterol LDL dan kolesterol HDL Metoda : Penelitian Cross Sectional dengan jumlah sampel 35 orang pegawai kantor Stasiun TVRI Jawa Tengah. Pengambilan sampel secara random sampling. Data meliputi identitas sampel, pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang), pemeriksaan laboratorium (kadar kolesterol LDL dan HDL), data asupan energi, lemak, kolesterol, serat diperoleh melalui food recall 3x24 jam, data aktivitas fisik dan kebiasaan merokok diperoleh melalui wawancara. Analisis bivariat dengan uji korelasi Pearson Product Moment, analisis multivariat dengan uji regresi linier ganda. Hasil : Umur sampel antara 31-56 tahun, Sampel dengan kadar kolesterol LDL tinggi 22,9%, HDL rendah 34,3%, obesitas 62,9%, obesitas sentral 71,4%, dan bentuk tubuh dua kerucut 20%. Asupan energi baik 17,1%, dan sebagian besar asupan kolesterol baik 74,3%. Terdapat hubungan antara lingkar pinggang, CI, dan asupan kolesterol dengan kolesterol LDL (p1=0,016, p2=0,027, p3=0,006), sedangkan dengan kolesterol HDL tidak ada hubungan (p1=0,578, p2=0,922, p3=0,844). Tidak ada hubungan antara IMT dengan kolesterol LDL maupun kolesterol HDL (p1=0,052, p2=0,280). Analisis multivariat menunjukkan bahwa lingkar pinggang dan asupan kolesterol merupakan prediktor tingginya kolesterol LDL (R2 adjusted=0,368). Prediktor kolesterol HDL adalah asupan energi (R2 adjusted=0,059) Kesimpulan : Angka obesitas dalam penelitian ini cukup tinggi, dan secara keseluruhan asupan serat kurang dari 25 gram/hari. Indikator lingkar pinggang dan asupan kolesterol dapat menjadi prediktor peningkatan kadar kolesterol LDL.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords:IMT, lingkar pinggang, conicity index, LDL, HDL
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science
Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science
ID Code:24924
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:22 Dec 2010 12:31
Last Modified:22 Dec 2010 12:31

Repository Staff Only: item control page