PERILAKU SEKS WARIA KAITANNYA DENGAN PENULARAN HIV/AIDS DI KOTA TARAKAN PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

FAULINA, RINNY (2009) PERILAKU SEKS WARIA KAITANNYA DENGAN PENULARAN HIV/AIDS DI KOTA TARAKAN PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version

Abstract

ABSTRAK Rinny Faulina Perilaku Seks Waria Kaitannya Dengan Penularan HIV/AIDS di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Timur xvii + 192 halaman + 43 tabel + 6 gambar + 9 lampiran Kota Tarakan memiliki Prevalensi HIV/AIDS paling tinggi (9,28%) di antara Kab/Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Kasus HIV (+) tersebut, mayoritas ditemukan pada kelompok resiko tinggi yaitu pada kelompok wanita penjaja seks (WPS) dan kelompok waria. Kasus HIV (+) pada waria ditemukan pertama kali tahun 2007, s/d Maret 2009 sudah berjumlah 5 orang. Tidak menutup kemungkinan masih ada kasus HIV (+) pada waria yang belum ditemukan, mengingat adanya fenomena gunung es. Penyebaran kasus HIV/AIDS yang cukup tinggi pada kelompok waria ini disebabkan karena perilaku seksual mereka yang berisiko tertular HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku seksual waria dalam upaya pencegahan terhadap penularan HIV/AIDS pada kelompok waria di Kota Tarakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 49 responden, yang diambil secara acak sederhana dengan menggunakan tabel bilangan/acak. Data kuantitatif diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner dan analisa data dengan menggunakan analisa univariat, bivariat dan multivariat. Sedangkan data kualitatif diperoleh dengan cara wawancara mendalam dan dianalisa menggunakan analisa isi (content analysis). Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS (p value = 0,005), persepsi kerentanan (p value = 0,036), persepsi manfaat (p value = 0,004) dan persepsi hambatan untuk bertindak (p value = 0,037) dengan perilaku seks waria. Variabel bebas yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku seks waria kaitannya dengan penularan HIV/AIDS adalah tingkat pengetahuan yang baik mengenai HIV/AIDS dengan memiliki resiko atau kecenderungan 15,765 kali lebih besar (CI = 1,086 sampai dengan 228.880) untuk berperilaku seks aman (safer sex). Saran bagi Dinas Kesehatan Kota Tarakan, KPAD Kota Tarakan, Lay Support dan Pendidik sebaya adalah perlu meningkatkan pengetahuan, persepsi kerentanan, kegawatan, manfaat dan hambatan untuk melakukan tindakan pencegahan melalui perbaikan mutu komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), mengaktifkan sarasehan kelompok sebaya waria, mengaktifkan pertemuan bulanan dan pemberdayaan anggota IWARTA. Kata Kunci : Perilaku seks, Waria, HIV/AIDS, Pengetahuan, dan Persepsi Kepustakaan : 49 (1991 – 2009) Major of the Post-Graduate Program of Health Promotion Reproduction Health and HIV/AIDS Studies Diponegoro University Semarang 2009 ABSTRACT Rinny Faulina Transsexual Sexual Behavior in Relation to HIV/AIDS Transmission in Tarakan City East Kalimantan Province xvii + 192 pages + 43 table + 6 figure + 9 appendices Tarakan City has the highest HIV/AIDS prevalence (9.28%) among the regencies/cities in East Kalimantan Province. Those HIV (+) cases are found mainly in the high-risk groups, which are the prostitutes and transsexuals. The HIV (+) cases in transsexuals were first found in 2007. Until March 2009, there have been five infected people. It is possible that there are still many undiscovered HIV (+) in the transsexual community, because of the phenomenon of iceberg. The relatively high HIV/AIDS case spreading in this transexual groups is caused by their sexual behavior that has the risk of HIV/AIDS infection. The objective of this research is to analyze the influencing factors on the sexual behavior of transsexuals in order to prevent of HIV/AIDS transmission in the transsexual group in Tarakan City. The used research type is the explanatory research with the crosssectional approach. The number of samples is 49 respondents, collected simply-randomly by using the random table. The quantitative data are collected by conducting interviews and using questionnaires, while the data analysis uses the uni-variate, bi-variate, and multi-variate analyses. Meanwhile, the qualitative data are collected by conducting in-depth interviews and they are analyzed by using the content analysis. From the research results, it is found that there are connections between the level of knowledge of HIV/AIDS (p value = 0.005), perceived susceptibility (p value = 0.036), perceived benefits (p value = 0.004) and perceived barriers (p value = 0.037) to the sexual behavior of transsexuals. The most significantly influencing independent variable on sexual behavior of transsexuals in relation to HIV/AIDS transmission is the adequate knowledge of HIV/AIDS with the risk or tendency of 15.765 times greater (CI = 1.086 to 228,880) for the safer sex behavior. The suggestions for the Health Service of Tarakan City, Tarakan City Regional AIDS Prevention Commission, Lay Support, and Peer Educators are, there is a necessity of the improvements of knowledge, sensitiveness perception, risk, benefit and preventive acting obstacle through the quality improvements of communication, information, and education (CIE), activating informal discussions of transsexual peer group, moonly meeting and empowerment of IWARTA. Keywords : sexual behavior, transsexual, HIV/AIDS, knowledge, and perception Bibliography : 49 (1991 – 2009)

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Health Promotion
ID Code:24743
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:17 Dec 2010 09:47
Last Modified:20 Dec 2010 10:20

Repository Staff Only: item control page