PABRIK MEBEL EKSPOR DI JEPARA

SANTOSO MATDJABAR, BUDI (2001) PABRIK MEBEL EKSPOR DI JEPARA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
70Kb

Abstract

Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini mulai membaik kembali setelah melewati krisis ekonomi yang melanda seluruh lapisan masyarakat. Peningkatan tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan menggiatkan kembali kegiatan ekspor yang juga hampir lesu akibat krisis ekonomi. Diawali pada Pelita IV Departemen perindustrian telah meletakan Pola Pengembangan Industri Nasional yang secara garis besar telah memberikan arah pembangunan industri menuju kondisi tinggal landas pada Pelita IV, sebagaimana telah ditetapkan dalam Garis-garis Besar Haluan negara. Sejak awal Pelita IV ini, sktor industri telah tumbuh dan berkembang mantap, serta semakin mampu untuk berkembang secara mandiri. Pembangunan industri tersebut ditingkatkan dalam rangka mempercepat proses perindustrialisasi untuk menciptakan struktur ekonomi yang seimbang dimana terapat kemampuan dan kekuatan industri yang maju. Pembangunan industri dititikberatkan paa industri yang berorientasi ekspor, yang banyak menyerap tenaga kerja, mengolah hasil pertanian dan menghasilkan mesin-mesin industri. Saat ini pembangunan nasional tidak lagi mengandalkan pendapatan dari sektor migas tetapi meningkatkan pendapatan dari sektor industri non migas dimana untuk propinsi Jawa Tengah sendiri sektor industri merupakan kontibutor terbesar (27,72%) bagi pendapatan daerah Jawa Tengah. 1) Perubahan tatanan ekonomi di Jawa Tengah mulai terlihat sejak mengalirnya investasi di jawa engah. Sebagian besar investor lebih tertarik menanamkan investasinya pada sektor industri disbanding sektor lainnya. Peningkatan di sektor industri harus mampu mendukung perluasan lapangan kerja, penyediaan barang dan jasa, peningkatan ekspor dan daya saing serta penghematan devisa. Selain itu industri diharapkan mampu menyerap dan mengembangkan teknologi yan berwawasan lingkungan. 2) Sektor industri pengolahan yan cukup potensial untuk dikembangkan dan ditingkatkan diantaranya adalah industri kayu (salah satunya mebel) dan merupakan kontributor utama pendapatan Jawa Tengah setelah industri makanan, tekstil dan kimia. Industri kayu berkembang sangat pesat terutama sejak adanya kebijaksanaan pemerintah tentang larangan ekspor log/kayu gelonggongan tahun 1985. Puncak perkembangan tercapai tahun 1989 – 1990. Pada masa itu banyak industri berdiri di berbagai sektor mulai dari industri penggergajian sampai dengan pabrik mebel atau interior. 3) Untuk di Jawa Tengah sendiri perusahaan pabrik mebel sebagian besar berlokasi di jepara, dikarenakan memiliki potensi berkembangnya suatu perindustrian diantaranya banyaknya bahan baku dan tukang atau pengrajin sebagai tenaga kerjanya. Anggapan sementara pihak bahwa bangunan industri adalah bangunan non arsitekturalsudah tidak tepat lagi dan perlu diluruskan. Perkembangan industri yang sangat pesat membutuhkan pengembangan kuantitas dan kualitas perwadahannya. 4 ) Selain aspek produksi dan aspek fisika bangunan, aspek tampilan bangunan pabrik juga besar pengaruhnya terhadap kinerja pekerja bahkan sering dihubungkan dengan tingkat bonafiditas industri bersangkutan. 5) Pabrik mebel Jepara berorientasi ekspor ini dimana para klien-nya adalah orang asing maka penerapan arsitektur high tech adalah sangat relevan. Arsitektur high tech yang merupakan aliran Arsitektur modern yang membesar-besarkan kesan / aspek struktur dan teknologi dari bangunan merupakan salah satu pemecahan untuk memenuhi tuntutan fleksibilitas ruang pada bangunan industri mebel tersebut. Dari uraian diatas pabrik mebel ekspor di Jepara membutuhkan upaya perencanaan dan perancangan pabrik mebel yang mampu mewadahi semua aktivitas yang ada secara baik dan manusiawi serta memiliki karakter arsitektur yang ekspresif, menarik dan dinamis. B. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan secara pasti dan menyeluruh berdasarkan atas penganalisaan-penganalisaan dan akhirnya merupakan landasan konseptual dalam perancangan sehingga dapat menampilkan suatu pabrik mebel ekspor di Jepara yang memenuhi standar dan arsitektural. Sasaran yang ingin dicapai adalah untuk mendapatkan dan merumuskan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang berisi :  Usulan konsep dasar perencanaan dan perancangan bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara.  Kebutuhan luas area kompleks bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. Dengan berdasar criteria-kriteria yang ada.  Program ruang perencanaan dari bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. C. LINGKUP PEMBAHASAN Lingkup pmbahasan dibatasi pada faktor perencanaan fisik yang langsung menuju pada lingkup pemikiran arsitektur bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. Hal tersebut meliputi karakter kagiatan dan proses produksi, organisasi dan hubungan kerja inter dan antar kegiatan, pendekatan terhadap potensi lingkungan yang mendukung kegiatan Pabrik Mebel. D. METODE PEMBAHASAN Digunakan metode deskriptif, sebagai metode pembahasan yaitu dengan melakukan kegiatan pengumpulan data, penganalisaan data serta menilai objek observasi lapangan yang telah terpilih sebagai preseden pembahasan dengan studi literatur untuk mendapatkan analisa awal dan sebuah kesimpulan yang akan dipergunakan sebagai landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Adapun teknik-teknik pengumpulan data dilakukan dengan : • Studi Pustaka Merupakan data yang berupa literatur atau pustaka yang dipakai sebagai acuan dalam perancangan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. • Wawancara Merupakan pengumpulan data yan dilakukan dengan pihak-pihak yan terkait dalam kegiatan operasional suatu Pabrik Mebel. • Observasi Lapangan Mengadakan observasi lapangan pada bangunan Pabrik Mebel yang ada. E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini adalah : BAB I PENDAHULUAN Akan menguraikan secara garis besar tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan serta sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN UMUM PABRIK MEBEL EKSPOR DAN LANGGAM ARSITEKTUR HIGH-TECH Berisi tentang tinjauan umum mengenai pabrik mebel ekspor, dan tinjauan umum langgam arsitektur high-tech BAB III TINJAUAN KHUSUS PABRIK MEBEL EKSPOR DI JEPARA Berisi tinjauan kota Jepara dan gambaran umum perkembangan pabrik mebel di Jepara serta studi kasus pada perusahaan PMA PT. Chia Jiann di Jepara. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi kesimpulan pembahasan bab-bab terdahulu, juga batasan dan anggapan yang memungkinkan untuk mempermudah dalam menganalisa dan melakukan pendekatan program perencanaan dan perancangan. BAB V PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menguraikan pendekatan konsep perencanaan dan perancangan yang dimulai dari pendekatan perencanaan dan perancangan struktur organisasi, pendekatan aktifitas, pendekatan sirkulasi, pendekatan produksi, pendekatan kebutuhan mesin dan peralatan, pendekatan sistem struktur, bahan bangunan dan modul serta pendekatan penentuan lokasi dan tapak. BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi konsep dan program perancangan arsitektur yang melandasi perancangan produk grafis.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:24555
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:10 Dec 2010 11:22
Last Modified:10 Dec 2010 11:22

Repository Staff Only: item control page