Amir, Liz Ambarsari (2010) PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH YANG DIMOHONKAN PENINGKATAN HAK DARI HAK GUNA BANGUNAN MENJADI HAK MILIK DI BANK BUKOPIN CABANG MT. HARYONO JAKARTA SELATAN. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 222Kb |
Abstract
ABSTRAKSI Risiko bank selaku kreditor apabila hak atas tanah yang dibebani hak tanggungan dimohonkan peningkatan menjadi hak milik, apakah hak tanggungannya menjadi hapus, karena dalam Pasal 18 ayat (1) UUHT, disebutkan mengenai hapusnya hak tanggungan, salah satu diantaranya dikarenakan hapusnya hak atas tanah yang dibebani hak tanggungan. Adanya keadaan tersebut di atas apakah bank dalam posisi yang lemah dan hanya berkedudukan sebagai kreditor konkuren. Apalagi jika terjadi debitor wanprestasi ataupun terjadi kredit macet dan debitor tidak bisa melunasi hutangnya sesuai dengan perjanjian kredit, maka bank akan mengalami kesulitan dalam melakukan eksekusi hak tanggungan, dikarenakan hak atas tanah yang menjadi hak tanggungan telah ditingkatkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui akibat hukum apabila terjadi perubahan status tanah obyek jaminan Hak Tanggungan dari Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik dan perlindungan hukum terhadap kreditor atas berubahnya status tanah obyek jaminan Hak Tanggungan dari Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik.Metode yang digunakan adalah yuridis empiris, yaitu suatu penelitian disamping melihat aspek hukum positif juga melihat pada penerapannya atau praktek di lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu setelah data terkumpul kemudian dituangkan dalam bentuk uraian logis dan sistematis, selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kejelasan penyelesaian masalah, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif, yaitu dari hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat khusus. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil : 1) Akibat hukum dari perubahan hak guna bangunan menjadi hak milik bagi Bank selaku kreditur sangat beresiko dan merugikan bagi bank tersebut (membahayakan kepentingan bank), karena tidak menutup kemungkinan bahwa kredit menjadi macet. Kemacetan dapat terjadi sebagai akibat perubahan keadaan ekonomi atau perubahan peraturan yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri,sehingga apabila debitur itu tidak beritikat baik (nakal) akan selalu berusaha untuk mencegah bank membebani Hak Tanggungan di atas tanah yang diagunkan; 2) Perlindungan hukum terhadap kreditor atas berubahnya status tanah obyek jaminan Hak Tanggungan dari Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik adalah bank meminta debitor (Pemberi Hak Tanggungan) membuat surat pernyataan, yang intinya menyatakan kesediaannya untuk menandatangani akta perubahan dan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) atau dan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan bilamana diperlukan, setelah sertipikat hak atas tanah selesai proses peningkatan menjadi hak milik. Kata Kunci : Hak Tanggungan, Hak Guna Bangunan, Hak Milik Absract Bank risk as when does land right that loaded burden right supplicated enhanced be ownership, is right the burden be erase, because in section 18 verse (1) Security Right upon Land and Objects relating to Land, mentioned to hit burden right the erase, one of the between caused by land right the erase that loaded burden right. above mentioned conditon existence whats bank in weak position and only occupation as creditor konkuren. even less if happen debtor wanprestasi and or happen stopped credit and debtor can not liquidate the debt as according to credit agreement, so bank will experience difficulty in will do burden right execution, caused by land right that be burden right increased. As to this research aim detects legal consequences in the event of burden right guarantee object soil status change from right to building is ownership and law protection towards creditor on change it burden right guarantee object soil status from right to building is ownership. Method that used empirical juridical, that is a research besides to see positive law aspect also see in the applications or practice at field. data analysis technique that used qualitative descriptive, that is after data is gatherred then unbottled in the form of reasonable explanation and systematic, furthermore analyzed to get problem completion clarity, then pulled conclusion deductively, that is from matter has general aims matter has special. Based on research, got result: 1) legal consequences from right change to building is ownership for bank as creditor very risky and harm for bank (endanger bank importance), because doesn't close possibility that credit is stopped. jam can happen as economy condition change consequence or regulation change that either in in also beyond the sea, so that when does that debtor not good faith always out for prevent bank will load burden right above land of guaranty; 2) law protection towards creditor on change it burden right guarantee object soil status from right to building is ownership with bank asks debtor (burden right giver) make statement, the kernel declares the fellow-feeling to signing change deed and burden right gift deed (APHT) or and authorization burdens burden right when is need, after certificate land right finished enhanced process is ownership. keyword: burden right, right to building, ownership
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary |
ID Code: | 24528 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 10 Dec 2010 08:46 |
Last Modified: | 10 Dec 2010 08:46 |
Repository Staff Only: item control page