ANALISIS PENJATAHAN KREDIT (CREDIT RATIONING) PADA PASAR KREDIT PERDESAAN (Studi Kasus Penjatahan Kredit bagi Rumah Tangga Petani oleh Lembaga Keuangan di Wilayah Agropolitan Sumowono dan Bandungan )

Abstract

UMK di perdesaaan pada umumnya sulit mengakses kredit kepada Lembaga Keuangan Formal terutama Bank Berdasarkan fenomena tersebut permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kondisi permintaan dan penawaran kredit di perdesaan ?, (2) Bagaimana struktur pasar keuangan perdesaan ?, (3) Bagaimana praktik-praktik kredit rumah tangga petani?, (4) Bagaimana credit rationing di pasar kredit perdesaan ? Untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut, data dikumpulkan dari 417 rumah tangga petani yang ada di Sumowono dan Bandungan. Data yang diperoleh meliputi : variabel umur, pendidikan, jarak pasar, skala usaha, status kepemilikan tanah, modal kerja, lama usaha, nilai agunan tanah, frekuensi kunjungan, dan credit rationing. Pengolahan data dengan menggunakan Probit dan Tobit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel umur , lama usaha , luas lahan, frekuensi kunjungan mengalami back-ward bending curve. Implikasi kebijakan dalam hal kredit petani dalam hal sinergitas antara Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Non Bank dan Pemerintah. Pemerintah diharapkan berperan terutama dalam hal penjaminan kredit. Implikasi kebijakan lain adalah perlunya jaminan pasar oleh pemerintah dengan menugaskan Dolog se-Indonesia tidak hanya menampung pasar padi, jagung dan palawija saja sebagai penjaga dan penyangga stock pangan nasiponal tetapi juga sebagai lembaga business yang menampung pasar komoditi produksi unggulan daerah.