BUDIARTO, BUDIARTO (2009) PERANAN PGRI SEBAGAI KELOMPOK KEPENTINGAN (INTEREST GROUPS) DALAM MEMPERJUANGKAN KESEJAHTERAAN GURU (Studi Kasus Pengurus PGRI Provinsi Jawa Tengah masa bakti 2004 s/d 2009). Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 1500Kb |
Abstract
ABSTRAK Guru berperan dalam pengembangan sumber daya manusia ironisnya merasa terabaikan kesejahteraannya. Guru lebih sebagai obyek politik, administratif dan birokratis.Keberdayaannya merasa terpasung, kurang diperhatikan dan tidak berkem bang. Inovasi pendidikan telah dilakukan tetapi belum menyentuh upaya perbaiakan kesejahteraan secara ideal. Memahami keterbatasan, ketidakberdayaan dalam mengartikulasi kebijakan politik pemerintah, guru membentuk organisasi yang dapat menampung kepentingannya dengan nama; ”Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)”. PGRI diharapkan menjadi kelompok kepentingan dan penekan bagi guru, Tempat menyalurkan aspirasi kepentingan guru, alat perjuangan menuntut kesejah teraan dan mampu memberikan advokasi hukum. Kini PGRI telah populer, jaringannya luas dan anggotanya banyak, Namun sayang, pengembangan visi dan misi PGRI tidak sebanding lurus dengan kuantitas anggotanya. Lebih ironi lagi banyak Pengurus PGRI yang hanya mengekor program kerja pengurus terdahulu dan tidak vii mempunyai inovatif sama sekali. PGRI dinilai kurang produktif ,responsif dan dipandang kurang berperan. Melalui permasalahan itu selanjutnya timbul pertanyaan penelitian : Apa program kerja pengurus PGRI Jawa Tengah sebagai kelompok kepentingan (Interst groups) dalam memperjuangkan kesejahteraan guru ?Bagaimana aktivitas/implementasinya dalam memperjuangkan kesejahteraan guru? Dan apa manfaat yang telah diperoleh guru dari hasil perjuangan PGRI? Tujuan penelitian ini mengetahui program kerja, aktivitas/implementasi pengurus PGRI propinsi Jawa Tengah dalam memperjuangkan kesejahteraan guru dan manfaat yang diperoleh dari perjuangan PGRI. Dengan berlandaskan pada teori sistem politik, Fungsi Partai politik , Kelompok kepentingan dan penekan saya menganalis cara penyampaian aspirasi yang dilakukan pengurus PGRI Jawa Tengah. Metode penelitiannya adalah kualitatif diskriptif dengan sumber data pengurus PGRI Jawa Tengah , hasil pustaka dan literatur yang ada pada pengurus PGRI Jawa Tengah. Pengambilan sampel dilakukan nonprobality sampling dengan teknik purposif dan snowball kepada pengurus PGRI Jawa Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisa data dengan menelaah data, mereduksi, mengkategorikan dan validitasi data. Dalam mengecek tingkat validitasnya dilakukan triangulasi sumber dan teknik selanjutnya dilakukan pengujian data dengan cara kredibilitas, keteralihan, kebergantungan dan kepastian Penelitian ini menunjukkan bahwa PGRI provinsi Jawa Tengah merupa kan Kelompok Kepentingan dan penekan bagi para guru yang berjuang mendapatkan perhatian pengembangan profesionaisme dan kesejahteraan dari pemerintah. Dalam memperjuangkan kebijakan PGRI tidak menyalurkan lewat Partai politik namun langsung ke pemerintah, DPR,DPD dan DPRD. PGRI punya pengurus,sekretais bidang, anak lembaga dan badan khusus. PGRI merupakan organisasi yang kuat bisa dilihat dari kekuatan organisasinya, SDM, keuangan dan jumlah anggotanya serta strategi perjuangannya. Hasil perjuangan PGRI sebagian telah bisa dinikmati seperti: pengangkatan CPNS mengutamakan tenaga honorer, pemberian uang makan/TPP, realisasi anggaran pendidikan 20% dari APBN, diterbitkannya UUGD,PP No.74 tahun 2008 yang berdampak pada sertivikasi guru dan bermuara pada kesejahteraan guru walaupun ada yang menyangsikan bahwa kebijakan itu buah karya PGRI. Selanjutnya untuk meningkatkan peran Pengurus PGRI provinsi Jawa Tengah kedepan perlu direkomendasikan bahwa (1)Pengurus PGRI harus pro aktif mensosialisasikan program kegiatannya kepada viii para guru, agar mereka tahu bahwa PGRI memang betul bekerja untuk mereka. (2)Pengurus PGRI harus kompak dan diperlukan partisipasi yang aktif antara anggota, pengurus ranting, pengurus cabang dan pengurus daerah. (3)PGRI supaya lebih aktif menjalin komunikasi politik dengan lembaga-lembaga pengambil kebijakan (Pemerintah, DPRD,DPR,DPD, Partai politik maupun lembaga Yudikatif) agar misi perjuangannya dapat tercapai. karena bagaimanapun tanpa adanya komunikasi politik tujuan mulia memperjuangkan kesejahteraan guru tersebut mustahil terwujut.(4) Perlunya partisipasi anggota dalam membesarkan organisasi, hal ini sudah dibuktikan dengan banyaknya iuran yang masuk, namun sampai saat ini masih kurang adanya transparansi managemen pengelolaan. Untuk itu PGRI Jawa Tengah perlu melakukan pelaporan auditor kepada publik. Keterbatasan penelitian ini. Kata kunci : PGRI Jawa Tengah, Kelompok kepetingan dan Penekan, kesejahteraan Guru
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Administration Science |
ID Code: | 24298 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 01 Dec 2010 09:21 |
Last Modified: | 01 Dec 2010 09:21 |
Repository Staff Only: item control page