PENGARUH SUPLEMENTASI BESI PADA TUBERKULOSIS PARU DENGAN ANEMIA DEFISIENSI BESI (Kajian Respon Kesembuhan, Respon Imun, dan Resistensi)

Subagyo, Djoko Trihadi Lukmono (2009) PENGARUH SUPLEMENTASI BESI PADA TUBERKULOSIS PARU DENGAN ANEMIA DEFISIENSI BESI (Kajian Respon Kesembuhan, Respon Imun, dan Resistensi). Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
464Kb

Abstract

ABSTRAK Latar belakang. Prevalensi Tuberkulosis Paru (TBP) di Indonesia sekitar 0,15%-0,26%. Suplementasi besi pada penderita TBP dengan anemia defisiensi besi (ADB) mempunyai efek antara lain mengaktivasi macrophage derived monocyt (MDM), dan interferon-gamma (IFN-γ), dengan mekanisme umpan balik positif memacu interleukin-12 (IL-12). Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui pengaruh suplementasi besi terhadap respon kesembuhan, respon imun, dan resistensi pada pasien TB dengan ADB tanpa anemia penyakit khronis, tidak ada infeksi akut atau khronis, dan status gizi baik. Metode. Randomized Clinical Trial dengan Simple randomized the Pre test-Post test Control Group Design pada 252 responden secara tersamar ganda (triple blind). Responden yaitu penderita TBP aktif kategori 1 dengan ADB sesuai dengan standar World Health Organization (WHO) yang mendapat pengobatan strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS). Kelompok eksperimen 126 responden diterapi 2 RHZE / 4 R3H3 dan sulfas ferrosus 3 x 200 mg yang mengandung ferro-sulfat heptahidrat 60 mg selama 2 bulan pertama, dan 3 kali seminggu selama 4 bulan selanjutnya. Kelompok kontrol 126 responden diterapi 2 RHZE / 4 R3H3 dan plasebo. Variabel bebas adalah suplementasi besi, variabel tergantung adalah konversi Bakteri Tahan Asam(BTA), IFN-γ, IL-12, Multi Drug-Resistant TB (MDR-TB), hemoglobin, serum Transferrin Receptor (sTfR), dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Analisis data dengan uji-t SPSS Version 15.0 (2007). Hasil. Uji normalitas data praterapi dilakukan terhadap umur, IFN-γ, IL-12, hemoglobin, sTfR, dan IMT dengan uji Kolmogorov-Smirrnov. Hanya data IL-12 yang berdistribusi normal baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen (p>0,05). Analisis selanjutnya digunakan statistik non-parametrik kecuali IL-12. Demikian pula data pascaterapi menunjukkan bahwa semua variabel menunjukkan minimal salah satu kelompok (kontrol atau eksperimen) berdistribusi tidak normal (p<0,05). Hasil analisis data delta variabel penelitian antara kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok eksperimen adalah: 1) peningkatan konversi BTA dahak pada kelompok eksperimen sebesar +100% (p<0,05). 2) peningkatan IFN-γ pada kelompok eksperimen sebesar +324,84% (p<0,05). 3) peningkatan IL-12 pada kelompok eksperimen sebesar +364,42% (p<0,05). 4) penurunan MDR-TB pada kelompok eksperimen sebesar –100% (p<0,05). 5) peningkatan hemoglobin pada kelompok eksperimen sebesar +47,96% (p<0,05). 6) Penurunan kadar sTfR pada kelompok eksperimen sebesar –68,54% (p<0,05). 7) peningkatan IMT pada kelompok eksperimen sebesar +45,63% (p<0,05). 8) menghambat mutasi basa-tunggal CCTArginin, dan mutasi basa-berganda histidin–leusin GGC TGA DNA MTB. 9) batas nilai ambang risiko terjadi MDR-TB pada kadar hemoglobin 9,5 gr%, sTfR 60,26 pg/ml, IFN-γ 14,58 pg/ml, IL-12 15,56 pg/ml, dan IMT kurang 18,5 kg/m2. 10) batas nilai ambang kadar hemoglobin tertinggi 15 gr% untuk mencegah makin beratnya infeksi MTB. Hasil uji test data logaritma semua variabel berbeda sangat bermakna (p<0,00), kecuali IMT meningkat bermakna (p<0,05), dan pada uji Mann-Whitney data delta didapatkan perbedaan sangat bermakna (p<0,00). Pada kelompok kontrol didapatkan 9 mutasi basa-ganda sebagai penyebab MDR-TB. Simpulan. Suplementasi besi pada TB dengan ADB pada kelompok eksperimen meningkatkan: konversi BTA sputum, IFN-γ, IL-12, hemoglobin, IMT, menurunkan sTfR, dan MDR-TB. Pada kelompok kontrol didapatkan 9 mutasi basa-ganda sebagai penyebab MDR-TB. Kata kunci: interferon-gama, interleukin-12, resistensi, suplementasi besi, tuberkulosis. ABSTRACT Background. Prevalence of Lung Tuberculosis (TB) in Indonesia is about 0.15% - 0.26%. Iron supplement on the TB patients with iron deficiency anemia (IDA) has several effects such as activating macrophage derived monocyt (MDM) and interferon-gamma (IFN-γ), with a positive feed-back mechanism pushing interleukin-12 (IL-12). The objective of this research is to find out the influence of iron supplement on recovery responses, immune responses, and resistance on the TB patients with IDA without chronic disease anemia, no acute or chronic infections, and good nutrition status. Method. Randomized Clinical Trial with Simple Randomized Pre-test – Post-test Control Group Design on 252 respondents in a triple blind manner. The respondents are those having the category 1 active pulmonary TB with IDA according the World Health Organization (WHO) standard, receiving the Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) strategy treatment. The experimental group consists of 126 respondents, treated with a therapy of 2 RHZE / 4 R3H3 and 3 x 200 mg sulfate ferrosus containing 60 mg ferro-sulfate hepta-hydrate for the first 2 months, and 3 times a week for the next 4 months. The control group consists of 126 respondents, treated with a therapy of 2 RHZE / 4 R3H3 and placebo.Independent variable was iron supplementation, while dependent variable were Acid FastBaccili (AFB) smears, IFN- γ, IL-12, MDR-TB, hemoglobin,serum tranferrin Receptor (sTfR), and Body Mass Index (BMI). Data analysis is conducted with SPSS t-test Version 15 (2007). Results. The pre-therapy data normality test is executed to find out the ages, IFN-γ, IL-12, hemoglobin, sTfR, and BMI by using the Kolmogorov-Smirrnov test. Only the normally-distributed IL-12 data on both control and experimental groups (p>0.05).Furthert analysis used the non-parametric analytic except for IL-12. Thus, the post-therapy data show that all variables showed at least one of the groups (control group or experimental group) is not normally-distributed (p<0.05). The analysis results of delta data of study variables between the control group vs. experimental group are: 1) increased sputum AFB conversion in the experimental group +100% (p<0,05). 2) increased IFN- γ in the experimental group +324,84% (p<0,05). 3) increased IL-12 in the experimental group +364,42% (p<0,05). 4) decreased MDR-TB in the experimental group -100% (p<0,05). 5) increased haemoglobin in the experimental group +47,96% (p<0,05). 6) decreased sTfR in the experimental group -68,54% (p<0,05) .7) increased BMI in the experimental group +45,63% (p<0,05). 8) inhibited single - basa mutation CCT-Arginin, and multiple - basa mutation histidin-leusin GGC TGA DNA MTB. 9) haemoglobine threshold for MDR-TB risk was 9,5gr%, sTfR 60,26 pg/ml, IFN- γ 14,58 pg/ml, IL-12 15,56 pg/ml, and BMI less than 18,5 kg/m2. 10) haemoglobine highest risk threshold was 15 gr% to prevent infection MTB worsening. The results of logarithmic data t-test of all variables are highly significant (p<0.00), except BMI was significantly increases (p<0.05); Mann-Whitney test of delta data, highly significant differences were found (p<0.00). In the control group 9 multiple-basa mutations as the causes of MDR-TB were found. Conclusions. Iron supplement on the TB with IDA in the experimental group increases: sputum AFB conversion, IFN-γ, IL-12, hemoglobin, BMI, decreases sTfR and MDR-TB. In the control group, there are 9 multiple-basa mutations as the causes of MDR-TB. Keywords: interferon-gamma, interleukin-12, iron supplementation, tuberculosis

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Biomedical Science
ID Code:24171
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:26 Nov 2010 09:51
Last Modified:26 Nov 2010 09:51

Repository Staff Only: item control page