STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN ANTARNEGARA: MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI ENTIKONG KABUPATEN SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KURNIADI, DENDY (2009) STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN ANTARNEGARA: MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI ENTIKONG KABUPATEN SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
5Mb

Abstract

ABSTRAK Wilayah perbatasan saat ini memasuki paradigma baru pengembangan wilayah. Sebagai wilayah yang muncul akibat globalisasi maupun desentralisasi kebijakan, terjadi pergeseran paradigma keamanan menuju kesejahteraan. Karakteristik yang berbeda dengan wilayah lain (immobilitas faktor produksi, biaya transaksi dan delay, sistem ekonomi yang berbeda, isu institusi, penetapan perwilayahan dan peran sektor informal) mendorong fungsi ekonomi wilayah tersebut pada sisi internal maupun eksternal. Perspektif ekonomi di wilayah perbatasan cenderung meningkat seiring perubahan paradigma tersebut. Dengan latar belakang diatas, Entikong merupakan wilayah perbatasan dengan aktivitas ekonomi tertinggi di sepanjang perbatasan darat (Kalimantan Barat-Sarawak). Terbukanya akses formal kawasan ini dimulai sejak tahun 1991, dengan dinamika aktivitas ekonomi yang ditunjukkan dengan meningkatnya arus pergerakan baik orang/barang. Tinjauan terhadap secara teoritis mencontohkan adanya peluang peningkatan pertumbuhan ekonomi dari kesempatan ekonomi tersebut, namun sampai saat ini Entikong belum menunjukkan adanya perkembangan dalam konteks pengembangan sebuah kawasan perbatasan antarnegara dari perspektif ekonomi yang mendukung fungsi Entikong sebagai pusat pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan wilayah perbatasan Entikong ditinjau dari pembangunan ekonomi. Temuan studi ini diharapkan dapat menjadi arahan yang lebih spesifik terhadap pengembangan potensi ekonomi Entikong dalam perumusan strategi yang mendukung kebijakan pemerintah. Implikasi pengembangan kawasan perbatasan ditinjau pula dari pendekatan atas elemen best practice dan kajian teoritis dalam konteks pengembangan kawasan perbatasan yang selanjutnya menjadi masukan bagi perumusan strategi. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan variabel penelitian yang tersintesis dari literatur mengenai pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan. Metode triangulasi (concurrent triangulation) digunakan untuk saling melengkapi hasil kajian secara kualitatif dan kuantitatif pada analisis inter maupun intraregional. Analisis dalam penelitian ini adalah spasial kawasan, struktur ekonomi, serta analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang menggunakan data-data sekunder dan primer (wawancara dan observasi). Temuan studi ini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Kecamatan Entikong. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi memiliki peluang dalam pengembangan kawasan perbatasan karena kawasan ini memiliki modal dasar penting dalam pengembangan kawasan perbatasan, yaitu elemen budaya, kerangka kerja institusi, ketertarikan sektor swasta, pendekatan infrastruktur, kebijakan dan investasi. Kendala pengembangan perbatasan dalam perspektif ekonomi ini adalah peran kebijakan dan infrastruktur yang belum mendukung pengembangan kawasan perbatasan. Berdasarkan permasalahan yang muncul dari analisis diatas, maka strategi pengembangan perbatasan tersebut antara lain adalah mendorong regulasi yang kondusif dan operasional bideng pengembangan perekonomian kawasan perbatasan, menyusun road map penataan ruang yang efektif dan operasional, melakukan improvisasi pengembangan infrastruktur yang responsif terhadap kebutuhan (hard & soft), meningkatkan peran sektor unggulan dan mendorong sektor lainnya dalam pertumbuhan, meningkatkan perhatian pada sustainabilitas pembangunan dan pengembangan SDM, dan fasilitasi perdagangan internal dan eksternal. Kata kunci: wilayah perbatasan, pertumbuhan ekonomi, strategi pengembangan ABSTRACT Border region is now entering new paradigm of regional development. As a region due to globalization and decentralization policies, the security paradigm transform into prosperity and identity. Different characteristics from other regions (immobility factors of production, transaction costs and delay, a different economic system, institutional issues, the establishment of zoning and the role of the informal sector) encourage economic function in the region internally and externally. Economic perspective in the border regions tend to increase as the paradigm changed. From the previous background, Entikong is a border area with the highest economic activities along the land border (West Kalimantan-Sarawak). Formal access of this area opened in 1991 with the dynamics of economic activities proved by the increase in flow movement (people and goods). From literature perspective, this region has a chance in the economic growth, but so far, it has not shown any developments in the context of developing an inter-state border region from an economic perspective that can support Entikong functions as a growth center. The main question is: “How is the border development strategy in spurring economic growth in Entikong?”. To answer that question, the paper proposes a review of spatial and economic aspects of the region as well as the best practice development of border areas that can help to resolve the problem in Entikong. Concurrent triangulation method is used to complete the results of the study in qualitative and quantitative approach, on inter and intraregional analysis. The analyses in this study are spatial region, economic structure, development of border area, and formulation of development strategy. The findings of this study show the economic growth occurred in Entikong. The Economic growth has opportunities in the development of border area, because this area has significant capital equity in the development of border areas, i.e. cultural, institutional framework, private sector interest, infrastructure and policies approaches. The border development strategy is base on the problems arisen from the above analysis. These strategies are encouraging a conducive and operational regulatory, organizing road map of effective spatial planning and operations, improvising on hard & soft infrastructure development that responds to the needs of development, increasing the role of leading sector and encouraging other sectors in growth, increasing attention to the sustainability of development and human resource development, facilitating of internal and external trade. KEYWORDS: border regions, economic growth, development strategy

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:24152
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:24 Nov 2010 11:48
Last Modified:24 Nov 2011 15:24

Repository Staff Only: item control page