SAPARYATI, DWI ISNAINI (2008) KAJIAN PERAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KABUPATEN DEMAK. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 1713Kb |
Abstract
ABSTRAK Dalam mengembangkan wilayah ada tiga komponen utama yang berperan yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, dan teknologi. Pertanian yang merupakan sektor potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Demak belum didukung oleh sumber daya manusia yang memadai. Bahkan sumber daya manusia bidang ini cenderung mengalami penurunan minat (degenerasi) dikarenakan pendapatan pada sektor ini kurang menjanjikan dan secara status sosial masih dipandang rendah. Terbukti sekolah kejuruan pertanian yang dulu pernah ada hapus karena peminatnya berkurang. Untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, diperlukan pembangunan pendidikan yang mengarah pada pengembangan wilayah, sehingga pendidikan bukan merupakan usaha yang sia-sia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pendidikan terhadap pembangunan pertanian di Kabupaten Demak. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Demak, dengan ruang lingkup spasial mikronya adalah Kecamatan Karanganyar, Gajah, Dempet, dan Kebonagung dengan pertimbangan keempat kecamatan tersebut ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Demak melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai kawasan pertanian. Dari kajian literatur diperoleh beberapa variabel yang terkait dengan penelitian yaitu tingkat pendidikan, perilaku bertani, motivasi generasi muda, kebijakan pembangunan bidang pertanian, dan pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Untuk melengkapi hasil penelitian, juga digunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan untuk mendukung penelitian diambil dengan teknik wawancara, observasi, penyebaran kuesioner, dan memanfaatkan literatur yang sudah ada. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dana, dan populasi yang besar, maka penulis menggunakan sampel untuk melaksanakan penelitiannya. Sampel ditentukan dengan 3 teknik yaitu teknik sample purposive (untuk menentukan lokasi penelitian, pejabat dinas/instansi yang terkait dengan penelitian), teknik random sampling/acak (untuk menentukan responden petani), dan teknik sampel proporsional (untuk menentukan jumlah petani di kecamatan yang dijadikan sebagai lokasi penelitian) Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa peran pendidikan terhadap pembangunan pertanian di Kabupaten Demak masih belum maksimal. Sumber daya manusia yang dihasilkan oleh pendidikan formal di Kabupaten Demak baru mampu menjadi pelaku usaha di bidang pertanian (off farm), belum mampu menjadi pelaku utama/petani (on farm). Padahal pendidian formal sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku seorang petani. Ini ditunjukkan dengan hasil analisis yang menyatakan terdapat perbedaan perilaku bertani antara petani berpendidikan tinggi dengan petani berpendidikan rendah, yang dapat dilihat pada aspek kegiatan produksi dan aspek sosial. Rendahnya animo generasi muda untuk masuk ke sekolah kejuruan pertanian disebabkan oleh belum maksimalnya perhatian Pemerintah Kabupaten Demak terhadap sektor ini. Di sisi lain pekerjaan bidang pertanian merupakan alternatif terakhir ketika lulusan pendidikan tidak terserap di dunia kerja. Sebagai daerah agraris, sekolah kejuruan pertanian tetap dibutuhkan di Kabupaten Demak di samping pendidikan non formal dari departemen teknis. Bagi mereka yang menempuh jalur pendidikan umum, muatan lokal pertanian merupakan solusi terbaik untuk membekali lulusan dengan ilmu pertanian praktis, mengingat pekerjaan bidang pertanian dapat dijadikan sebagai alternatif pekerjaan terakhir ketika lulusan pendidikan tidak terserap di dunia kerja. Dibutuhkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada petani sehingga mampu merubah pandangan miring terhadap kehidupan sosial ekonomi petani dan menarik generasi muda kita untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan pertanian. Pembangunan pendidikan dan pembangunan pertanian dilaksanakan secara bersamaan (tidak sektoral) sehingga dapat saling menopang. Kata Kunci: Pendidikan, Pembangunan Pertanian, Pengembangan Wilayah ABSTRACT There are three main factors to develop district. They are natural source, human source and tehnology. Farming which is a apotential sector to develop in Demak has not been supported by the appropriate human source. The human source in this field even gets lock of proclivity, because the income of this sector is not potential. So there was a farming school that has been omitted, because there were no people who were interested. To create the qualified human source, it needs an education development that goals to expand the district. Therefore the education is not in vain. This reseach has aim to study the role of education in developing farming in Demak Regency. It is held in Karanganyar, Gajah, Dempet and Kebonagung in which the district are stated as farming area through RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). From the literature study, we can get some of variables concerning in education reseacg. They are the rank of education, farming habits, the motivation or young generation, the wisdom in developing farming and education. This reseach is a qualitative description reseach. To complet the result of the reseach, it also needs a quantitative method. The datas used to support this reseach are taken from interview, observation, questionare and using available literatures. Because of being lock of time, strength, fund and sum of big population, the writer used sample to do the reseach. Sample can be determined by three techniques. They are sample purposive technique (to determine the location at reseach, to determine officer, and instantion in the reseach), random sampling technique (to determine the respondent farmer), and proportional sample technique (to determine the amount of farmer in a district which is a location at the reseach). From the analysis, we know that the role of education is not optimal. The human source result from education is just for secondary role (off farm) not for the first (on farm), where as the formal education is very important in human habits. It can be seen from the result of the analysis that there is difference habits between highly educated farmers an non educated ones mainly in this sector. Besides that the farming is not main choice when the graduates look for the job. To solve this problem, farming education must be able to give them useful knowledge to get a job in farming sector. To create the human source in high quality, it needs a goverment that is able to make opportunity of getting the job. The development of education and farming must be done together so it can help each other. It needs some kinds of wisdom for the farmers thus it can change their mind about the social economy lives of the farmers and it can make the young generation interested in the farming develeopment. Key words: education, the farming development, the district developing.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 24141 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 24 Nov 2010 09:06 |
Last Modified: | 21 Jun 2011 16:35 |
Repository Staff Only: item control page