Mauliana, Eriesta (2010) EKSISTENSI PENDAFTARAN CIPTAAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA ( STUDI KASUS PUTUSAN NO.02/HAKI/C/2007/PN NIAGA SEMARANG ). Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 384Kb |
Abstract
ABSTRAK Karya cipta memperoleh perlindungan hak cipta apabila ciptaan yang semula berbentuk ide diwujudkan pada sebuah ciptaan berbentuk nyata dimana ciptaan memiliki bentuk yang khas dan menunjukkan keasliannya sebagai ciptaan dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Pendaftaran ciptaan bukan merupakan suatu kewajiban atau keharusan bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mendaftarkan karya ciptanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendaftaran hak cipta bersifat sukarela dimana suatu ciptaan dapat didaftarkan atau tidak didaftarkan oleh pencipta, namun tetap dilindungi oleh hukum. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu : bagaimana eksistensi pendaftaran suatu ciptaan ditinjau dari Undang-Undang no.19 tahun 2002 tentang Hak Cipta dan apakah pendaftaran ciptaan merupakan sarana legalitas untuk memperoleh hak cipta. Metode yang digunakan dalam peneliian ini adalah metode penelitian yuidis normatif dengan cara mengumpulkan data sekunder dan dengan studi kepustakaan untuk memperoleh data primer yang ditulis secara deskriptif analitis Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis eksistensi pendaftaran ciptaan ditinjau dari Undang-undang nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan menganalisis pendaftaran ciptaan sebagai sarana legalitas untuk memperoleh hak cipta. Eksistensi pendaftaran ciptaan bila ditinjau dari Undang-Undang No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta memberikan pengakuan hak secara formalitas atas suatu ciptaan. Pemegang hak cipta yang mendaftarkan ciptaannya akan mendapatkan surat pendaftaran ciptaan yang dapat dijadikan sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa di kemudian hari. Keberatan atas terdaftarnya ciptaan dalam Daftar Umum Ciptaan dapat dilakukan bila ada pihak lain yang dirugikan, keberatan diajukan ke Pengadilan Niaga dimana putusan badan peradilan yang berkekuatan hukum tetap sebagai dasar untuk membatalkan dan menghapus pendaftaran ciptaan dari daftar umum ciptaan. Ditjen HKI seharusnya lebih teliti dalam menentukan mana yang bisa didaftarkan sebagai hak cipta terutama yang merupakan suatu folklor. Penerapan pembatalan dilakukan setelah diperoleh putusan hukum tetap yang dilaksanakan oleh Ditjen HKI dengan menghapus dari daftar umum ciptaan. untuk itu perlu proses peradilan yang cepat dan pedoman jangka waktu pelaksanaan pembatalan pendaftaran ciptaan. Kata Kunci: Ciptaan, Hak Cipta, Folklor ABSTRACT The Existence of Work Enrollment From Act No. 19 Period 2002 About Copyright (Case Study of Verdict No.2/HAKI/C/2007/PN Niaga SMG) All rights reserved if an initial creation formed as idea is embodied on a real-shaped creation, in which creation has unique shape and demonstrates the original as creation in the field of science, art, and literature. The registration of creation is not an obligation or an imperative toward the creator or copyright holder to enlist its creation. Nevertheless, it is can be said that the registration of copyright has a character of voluntary whether a creation can be enrolled or not by the creator, but it remains to be protected by law. The problem has been studied in the research is: how the existence of registration for a creation is reviewed from Act No. 19 Period 2002 about Copyright and what the registration of creation is a legality media to get copyright? The research method uses normative juridical by collecting secondary data and study of literature to acquire primary data is written analytical descriptively. Research purpose is to analyze the existence of the creation registration reviewed from Act No. 19 Period 2002 about Copyright and to analyze the creation as a legality tool to get copyright. The existence of the creation registration is reviewed from Act No. 19 Period 2002 about Copyright gives rights recognition formality on a creation. The copyright holder who enlist its creation will get an registration certificate might be as an initial proof tool in court if there is a lawsuit later. Objection about the creation-enrolled within Creation General List can be done if other party (s) is harmed, objection is submitted to Commerce Court by which the judicature’s decision with fixed-legal power as basis to cancel and eliminate the creation registration from creation general list. Directorate General of HKI should be more careful in determining a folklore. The cancellation application is performed after the law verdict implemented by Directorate General of HKI by eliminating from creation general list. Hence, it is requiring a fast judicature and guidance of implementation duration of creation registration cancellation. Keywords: Creation, Copyright, Folklore
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary |
ID Code: | 24118 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 23 Nov 2010 09:48 |
Last Modified: | 23 Nov 2010 09:48 |
Repository Staff Only: item control page