KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM PEWARISAN TERHADAP HARTA KEKAYAAN ORANG TUA ANGKATNYA MENURUT HUKUM ADAT (STUDI DI KABUPATEN WONOSOBO)

HARYATI, YUNI PUJI (2010) KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM PEWARISAN TERHADAP HARTA KEKAYAAN ORANG TUA ANGKATNYA MENURUT HUKUM ADAT (STUDI DI KABUPATEN WONOSOBO). Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
341Kb

Abstract

ABSTRAK KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM PEWARISAN TERHADAP HARTA KEKAYAAN ORANG TUA ANGKATNYA MENURUT HUKUM ADAT (STUDI DI KABUPATEN WONOSOBO) Sebuah keluarga apabila tidak dikaruniai keturunan yang lahir dari hasil pekawinan sebagai anak kandung, bisa melakukan suatu perbuatan hukum mangambil anak orang lain, dimasukkan dalam keluarganya, dan diberlakukan sebagaimana anaknya (kandung) sendiri. Hal demikian sering disebut pengangkatan anak (adopsi). Adopsi dilakukan untuk menjamin kebahagiaan keluarga, juga untuk melangsungkan keturunan. Permasalahan dalam tesis ini yaitu penulis mengambil 2 (dua) perumusan masalah yaitu: (1) bagaimana kedudukan anak angkat di dalam hukum waris adat, dan yang (2) apakah ada perbedaan terhadap kedudukan anak angkat dalam mewaris kalau ada penetapan dari Pengadilan Negeri atau tidak. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan normatif kwalitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer (wawancara) dan data sekunder. Hasi penelitian dalam tesis ini yaitu bahwa kedudukan anak angkat dalam mewaris harta orang tua angkat mempunyai kedudukan mewaris tetapi hanya sebatas harta gono gini dari harta orang tua angkatnya. Sedangkan terhadap anak angkat dalam mewaris kalau ada penetapan Pengadilan Negeri atau tidak di sini terdapat perbedaan yaitu kuat di hadapan hukum apabila pengangkatanya di tetapkan di Pengadilan Negeri karena mempunyai bukti otentik yang kuat dan lemah apabila pengangkatan anak dilakukan secara adat karena tidak ada bukti otentiknya. Kesimpulan yang diperoleh, bahwa kedudukan anak angkat dalam mewaris harta orang tua angkat menurut Hukum Adat mempunyai kedudukan yang istimewa , karena anak angkat mempunyai hak mewaris dari dua sumber yaitu dari orang tua angkat dan dari orang tua kandung. Oleh karena itu apabila seseorang mau melakukan pengangkatan anak diharapkan setelah sah dilakukan secara adat, langsung dimohonkan penetapan pengadilan, karena hal tersebut akan lebih terjamin dan melindungi kedudukan anak angkat dalam mewaris harta orang tua angkatnya dari pihak keluarga orang tua angkat yang beritikad tidak baik. Kata Kunci : Anak Angkat, Waris, Harta Kekayaan. ABSTRACT THE POSOTION OF ADOPTED CHILDREN IN THE INHERITANCE OF HIS ADOPTIVE PARENT’S PROPERTY UNDER CUSTOMARY LAW (STUDY IN WONOSOBO DISTRICT) If a family is not given a descendant born from a marriage as its own child, it may conduct a legal action to adopt other people’s child, brought into the family, and treated as its own child. This is often named as adoption. An adoption is conducted to secure family happiness, also to perpetuate the descendant. For the problems in this thesis, the writer takes 2 (two) problem formulations, which are : (1) how the position of a step child in the traditional inheritance law is, and (2) finding out if there is any differences of the decision issued by the court of first instance. The method of approach that will be used in this research is the normative-qualitative method of approach. Data collection is conducted to collect primary data (through interviews) and secondary data. The research results in this thesis are that the position of a step child in inheriting his/her step parents has the inheritance position, however, it is limited only to the property acquired jointly of his/her step parents’ assets. Meanwhile, for the step child in the inheritance matters, if there is any decision issued by the court of first instance or not, there is a difference, which is, it may be strong before the law if the adoption is established in the court of first instance because it has a strong authentic proof, and it may be weak if the adoption is conducted traditionally because there is no authentic proof. The obtained conclusion is that, the position of step child in the inheritance of his/her step parents’ assets according to the traditional law has a special position because a step child has an inheritance right from two sources, which are from the step parents and from his/her own parents. Therefore, if a person will conduct an adoption, it is expected that after it is legalized traditionally, a court decision should be requested immediately because it will provide guarantee and protection for the position of a step child in inheriting his/hes step parents’ assets more from the family of step parents who intend to conduct actions with no good intertions. Keywords : Step Child. Inheritance, Assets.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:24082
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:22 Nov 2010 08:35
Last Modified:22 Nov 2010 08:35

Repository Staff Only: item control page