ANALISIS KINERJA TERMINAL PETIKEMAS DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA (Studi Kasus Di PT.Terminal Petikemas Surabaya)

Supriyono, Supriyono (2010) ANALISIS KINERJA TERMINAL PETIKEMAS DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA (Studi Kasus Di PT.Terminal Petikemas Surabaya). Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2574Kb

Abstract

NALISIS KINERJA TERMINAL PETIKEMAS DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA (Studi Kasus Di PT.Terminal Petikemas Surabaya) Abstraksi Terminal Petikemas merupakan mata rantai penting dalam sistem transportasi barang lewat laut. Peningkatan jumlah barang yang diperdagangkan pada tahun terakhir ini, membutuhkan peran Terminal Petikemas yang semakin tinggi dengan kinerja lebih baik sehingga mampu menjamin kelancaran transportasi barang. Kinerja terminal petikemas adalah indikator yang dibutuhkan untuk menilai kelancaran operasional terminal petikemas dalam melayani kegiatan transportasi barang dan pengembangannya kedepan. Analisa kinerja operasional Terminal Petikemas akan berdampak pada upaya peningkatan pelayanan saat ini dan masa mendatang. Untuk itu diperlukan sebuah studi untuk mempelajari kinerja operasional pelabuhan/terminal petikemas terutama PT Terminal Petikemas Surabaya, sebagai objek penelitian. Kinerja terminal petikemas sebagai sebuah sistem dengan banyak variabel yang mempengaruhinya, dapat dianalisi menggunakan teori antrian dan penerapan model skenario. Hasil analisa data selama kegiatan penelitian dengan jalan survey lapangan tahun 2009, diproleh kinerja TPS antara lain BOR (kinerja dermaga) 53,77% dan BTP (jumlah petikemas yang lewat dermaga) 1,61 box/meter panjang dermaga, YOR (kinerja lapangan penumpukan) untuk ekspor 23,91 % dan impor 55,12%. Penerapan analisi Model skenario terhadap, perubahan panjang dermaga, menekan waktu tidak beroperasi di dermaga (not operating time) menunjukan perubahan kinerja terminal petikemas antara lain : Skenario model A, penambahan panjang dermaga 500 m dapat mengurangi kepadatan di dermaga ditandai dengan kinerja: BOR 43,02 %, BTP 1.29 box/m, dan YOR 51,96%, Senario model B, Waktu kapal tidak beroperasi dapat ditekan hingga 2 jam sehingga berth time dari 20,98 jam menjadi 18,98 jam dengan menghilangkan waktu istirahat antar shift dengan kinerja :BOR 48,64%, BTP 1,45 box/m, dan YOR 43,30%. Skenario model C, menerapkan waktu pelayanan minimum untuk seluruh alat bongkar muat petikemas menghasilkan kinerja dengan : BOR 39,72%, BTP 1,19 box/m dan YOR 18,17%. Pelayanan Optimal Terminal Petikemas dengan 3 CC, 21 HT dan 4 RTG di lapangan peumpukan impor dan 4 RTG di lapangan penumpukan ekspor, selanjutnya dengan menerapkan Model Skenario sebagai alat bantu akan memperoleh kinerja terminal petikemas lebih baik, terutama saat menghadapai lonjakan volume petikemas yang keluar masuk PT.Terminal Petikemas Surabaya. Keywords: : Kinerja terminal petikemas, BOR, YOR, YTP, Pelayanan Optimal Terminal Petikemas, Model Skenario iii ANALISIS KINERJA TERMINAL PETIKEMAS DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA (Studi Kasus Di PT.Terminal Petikemas Surabaya) Abstracts The Container Terminal is an important link in the transportation system of goods by sea (seaborn trade). Increasing the volume of goods traded in the last year, takes the role of Terminal Petikemas higher with better performance so as to ensure smooth transportation of goods. Container terminal performance indicators needed to assess the smooth operation of container terminal serving the transportation activities and development of future goods. Analysis of operational performance of Container Terminal will have an impact on efforts to improve current services and future. It required a study to learn the operational performance of the port / container terminal, primarily PT Terminal Petikemas Surabaya, as the object of this research. Container terminal performance as a system with many variables that influence it, may in analysis using queuing theory and application of the scenarios model. Results of data analysis for research activities by field survey method in 2009, were TPS performance include BOR (quay performance) 53,77% and BTP (the number of containers passing through the quay) 1.39 box / meter long pier, YOR (field performance stacking) for exports 23.91% and imports 55.12% . Application of model scenario analysis, the changing the length of the quay, cutting the time does not operate in the dock (not operating time) shows the change in the performance of container terminals, among others: A model scenario, the addition of 500 m quay length can reduce the density on the quay marked with :BOR 43.02% BTP 1.29 box/m, and YOR 51,96%, Senario B model, time does not operate the ship could be reduced up to 2 hours so that berth time of 20.98 hours to 18.98 hours by eliminating time off between shifts with performance :BOR 48,64%, BTP 1,45 box/m, and YOR 43,30%. Scenario C model, applying the minimum service time for the entire container unloading device performance with the BOR 39, 72%, BTP 1,19 box/m and YOR 18,17%. Optimal container terminal services with 3 CC, 21 HT and 4 RTG in the import container yard and RTG 4 accumulation in the export container yard, then by applying the scenario model as a tool to obtain container terminal performance is better, especially when face the container volume spikes and out PT.Terminal Petikemas Surabaya. Keywords:: The performance of container terminals, BOR, YOR, YTP, Optimal Container Terminal Service, Scenarios Model.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
ID Code:23973
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:11 Nov 2010 13:05
Last Modified:11 Nov 2010 13:05

Repository Staff Only: item control page