PERGESERAN TANGGUNG JAWAB MAMAK KEPALA WARIS TERHADAP ANAK KEMENAKAN PADA MASYARAKAT PARIAMAN PERANTAUAN MENURUT HUKUM ADAT MINANGKABAU KOTA JAMBI

Edwar, Edwar (2010) PERGESERAN TANGGUNG JAWAB MAMAK KEPALA WARIS TERHADAP ANAK KEMENAKAN PADA MASYARAKAT PARIAMAN PERANTAUAN MENURUT HUKUM ADAT MINANGKABAU KOTA JAMBI. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
304Kb

Abstract

ABSTRAK Masyarakat Minangkabau menarik garis keturunan melalui sistem matirilineal mempunyai bentuk perkawinan semenda. Sistem perkawinan itu bersifat eksogami berarti perkawinan dilakukan antara seorang laki-laki dan perempuan yang bukan satu clan. Ayah atau suami tidak mempunyai tanggung jawab penuh terhadap keluarganya tetapi mamak yang mempunyai tanggung jawab terhadap kemenakannya. Sejalan dengan perkembangan zaman dan masuknya ajaran islam yang banyak mempengaruhi sendi-sendi adat di Minangkabau Padang Pariaman maka bentuk perkawinan semenda bertandang telah mengalami pergeseran pada bentuk perkawinan semenda menetap pada masa sekarang telah menjadi bentuk perkawinan bebas, dimana ayah atau suami telah mempunyai tanggung jawab terhadap keluarganya. Bagaimana tanggung jawab Mamak Kepala Waris terhadap Kemenakan menurut Hukum Adat Minangkabau pada masyarakan Pariaman Kota Jambi, Faktor yang mempengaruhi terjadinya pergeseran tangung jawab mamak kepala waris. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris. Sampel yang diambil dengan purposive sampling. Analisa dilakukan secara deskriptif analisis, yaitu memberikan gambaran dan mengungkapkan bagaiman sesungguhnya pergeseran tanggung jawab mamak kepala waris terhadap kemenakan menurut hukum adat minangkabau pada masyarakat Padang Pariaman Kota Jambi. Adapun hasil dari penelitian itu mengetahui pergeseran tanggung jawab mamak kepala waris terhadap kemenakan menurut hukum adat minangkabau pada masyarakat Padang Pariaman Kota Jambi, dan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya pergeseran tanggung jawab mamak kepala waris. Penelitian ini adalah adanya pergeseran maka masyarakat hukum adat Padang Pariaman yang mengakibatkan mamak kepala waris tersebut lebih cenderung mendidik anak-anaknya daripada kemenakan. Dalam harta pustaka tinggi fungsi mamak tidak dominan lagi dalam mengawasi harta pusaka sedangkan harta pusaka tersebut hanya sebagai simbol kekayaan suatu kaum. Sedangkan faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran tanggung jawab kepala waris yaitu faktor berubahnya fungsi rumah gadang, faktor hukum islam, perantauan, ekonomi dan pendidikan. Kata Kunci : Tanggung Jawab, Mamak Kepala Waris, Anak Kemenakan ABSTRACT Minangkabau society draws a lineage through a matrilineal system of marriage type. The system is exogamic, it means that a marriage is done between a man and woman bridges are not in one clan. The husband/paternal does not have full responsibility toward his family, but the mother’s elder brother who have responsibility toward its nephew/niece. In line with the development of time and entry of Islam doctrines influencing many custom principles in Minangkabau of Padang Pariaman, the type of matrilineal marriage making social call has undergone a shifting upon the type of matrilineal marriage has been a type of free marriage, in which the husband or paternal has responsibility toward his family. How responsibility of mother’s elder brother as heir head toward nephew/niece according to customary law of Minangkabau on Pariaman society of Jambi. Factor is influencing the occurred of a responsibility shifting of mother’s elder brother as heir head. This research uses an empirical juridical research method. Samples were taken by purposive sampling. Analysis is done descriptively, which is giving a picture and expressing how the responsibility shifting of mother elder brother as heir heads toward its nephew/niece according to customary law on Padang Pariaman society of Jambi. The existing of a shift, so customary law of Padang Pariaman society making a mother’s elder brother as heir head tend to more educate its children than its nephew/niece. In great heritage properties of mother’s elder brother is not dominant anymore in supervising those properties, while those are only become a wealth symbol of a clan. Whereas, any factors influencing the occurred of responsibility shift of heir head are the changing function of colossal house, Islam law, immigration, economic and education. Keywords: responsibility, mother’s elder brother, heir head

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:23922
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:11 Nov 2010 09:17
Last Modified:11 Nov 2010 09:17

Repository Staff Only: item control page