Transjender Dalam Acara Hiburan Televisi (Analisis Semiotik Acara Segeerrr Beneerrr)

Esther , Fernanda (2010) Transjender Dalam Acara Hiburan Televisi (Analisis Semiotik Acara Segeerrr Beneerrr). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
51Kb

Abstract

Konstruksi negatif terhadap kelompok tranjender di televisi menjadi latar belakang penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap bagaimana media televisi mengonstruksikan transjender dan ideologi apa yang terdapat di belakangnya. Penelitian ini menggunakan teori Queer milik Judith Butler yang menyatakan bahwa jender merupakan sebuah performativitas dan bukan takdir biologis seseorang (Jackson dan Jones, 1998: 234-235). Dengan menggunakan paradigma kritis, objek penelitian ini adalah tayangan komedi Segeerrr Beneerrr dalam lima episode yang dianalisis dengan teori codes of television milik John Fiske. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa transjender dalam acara ini dikonstruksikan negatif ke dalam lima stigma, yaitu bahwa transjender sebagai objek lawakan dalam dunia hiburan, berdandan berlebihan, memiliki kode-kode bahasa sendiri, perayu, dan penyakit. Kelima hal ini kemudian disimpulkan sebagai alat dari ideologi kapitalis media massa dalam mencari untung sebesar mungkin. Ideologi kapitalis ini bekerja dalam konsep heteronormativitas dan heteropatriarki. Konsep heteronormativitas adalah sebuah konsep di mana heteroseksual adalah kelompok yang normal dan mereka yang ada di luar konsep ini adalah abnormal. Sedangkan konsep heteropatriarki adalah sebuah konsep yang berhubungan dengan opresi kelompok dominan terhadap kelompok marjinal dalam kaitannya dengan budaya patriarki (Lindner, Martins, Romao, 2004:12). Pada akhirnya konstruksi negatif yang dibangun oleh media massa dilakukan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin. Disarankan agar media televisi mampu memberikan alternatif pilihan konstruksi terhadap transjender sebagaimana jender maskulin dan feminin. Dan terutama kepada penonton agar tidak serta merta melakukan diskriminasi terhadap pelaku transjender yang mereka temui. Karena sesungguhnya menjadi transjender adalah sebuah pilihan sebagaimana menjadi maskulin maupun feminin. Keywords: transjender, lawak, kapitalisme

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions:Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication
ID Code:23908
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:10 Nov 2010 13:43
Last Modified:10 Nov 2010 13:43

Repository Staff Only: item control page