Puspita Sari, Iftika (2010) RELASI KOMUNIKASI ANTARA ORANGTUA DAN ANAK REMAJANYA MENGENAI SEKSUALITAS. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF 41Kb |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya perilaku seksual pra nikah remaja masa kini yang semakin permisif dari tahun ke tahunnya. Salah satu hal yang mempengaruhi fenomena tersebut adalah kurangnya pengetahuan para remaja mengenai resiko-resiko dari perilaku seksual tersebut. Remaja yang berharap mendapat bekal informasi dari orangtuanya mengenai topik seputar seksualitas justru tidak mendapatkannya dikarenakan terbatasnya komunikasi antara orangtua dan anak remajanya mengenai topik seksualitas. Topik seksualitas yang masih dianggap tabu untuk dibicarakan antara orangtua dan anak remajanya menjadikan orangtua dan anak remajanya mengalami hambatan dalam berkomunikasi mengenai topik tersebut, sehingga pemahaman bersama akan informasi yang dipertukarkan terkait topik seksualitas seringkali tidak tercapai dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami transaksi komunikasi antara orang tua dan anak remajanya dalam mencapai pemahaman bersama (konvergensi) mengenai hal yang bertema seksualitas dengan menggunakan teori I – Thou dan I – It relationship Martin Buber dan model komunikasi konvergensi Everett M Rogers dan Kincaid. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang merujuk kepada paradigma interpretif. Subjek dalam penelitian ini adalah pasangan orangtua dan anak remaja usia awal (12-15 tahun) yang telah atau sedang menjalin romantical relationship dengan lawan jenisnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada metoda fenomenologi dari Von Eckartsberg. Data mengenai pengalaman tersebut diperoleh dari informan penelitian, yaitu tiga pasangan orangtua dan anak remajanya. Data pengalaman yang diperoleh kemudian dikelompokkan dalam dua tema pokok yaitu : 1) Pengalaman hubungan interpersonal partisipan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari 2) Pengalaman partisipan komunikasi dalam transaksi komunikasi seputar topik seksualitas. Berdasarkan hasil penelitian, transaksi komunikasi seputar topik seksualitas antara orangtua dan anak remajanya lebih banyak terjadi antara pihak ibu dan anak remajanya dikarenakan hubungan interpersonal mereka lebih baik daripada dengan ayah. Berlangsungnya transaksi komunikasi seputar seksualitas dipengaruhi oleh aturan komunikasi yang berlaku dalam sebuah keluarga dan komunikasi tatap muka adalah bentuk komunikasi yang dianggap paling efektif dalam proses komunikasi ini. Walaupun hampir semua informan menganggap topik seksualitas tidak lagi tabu untuk diperbincangkan dengan anggota keluarga, namun pada prakteknya masing-masing informan mengalami hambatan dalam bertransaksi seputar topik seksualitas. Hambatan yang ditemui antara lain berupa persepsi partisipan terhadap pesan yang dikirimkan oleh partisipan komunikasi lainnya, keterbatasan pengetahuan orangtua mengenai seksualitas dan hambatan bahasa dalam menyebut istilah seputar seksualitas. Persepsi partisipan komunikasi yang tidak sempurna mengenai informasi yang dipertukarkan akan menghambat penerimaan dan pemahaman pesan sehingga dapat menimbulkan ketidaksetujuan. Ketidaksetujuan menghambat terjadinya pemahaman bersama. Eufemisme digunakan dalam transaksi komunikasi seputar seksualitas untuk menggantikan kata-kata yang dianggap tabu. Faktor inisiatif memegang peranan penting dalam proses komunikasi tersebut.. Kata kunci : transaksi komunikasi, seksualitas, pemahaman bersama (konvergensi) This research is motivated by the increase in premarital sexual behavior of adolescents in today's increasingly permissive over the years. One things that affect this phenomenon is the lack of knowledge about the risks of adolescent sexual behavior. Teens who wish to obtain the supply of information from parents on the topic of sexuality is just not getting it because of the limited communication between parents and their adolescents about sexuality topics. Sexuality is still considered taboo topic for discussion between parents and their teens, and it makes parents and their teens have problems in communicating about the topic, so that mutual understanding about the information relating to the topic of sexuality is often not achieved well. Therefore, this study is intended to understand the communication transactions between parents and their teenage children in achieving mutual understanding (convergence) on the topic of sexuality through the use of the theory I - Thou and I - It Relationship of Martin Buber and the convergence of communication and Everett M. Rogers Kincaid model. The approach taken in this research is a qualitative, which refers to the Interpretation. The subjects of this study are a pair of parents and young children at an early age (12-15 years) who have or are establishing relationships with the opposite sex. Data analysis techniques used in this study is based on the method of phenomenology from Von Eckartsberg. The research data obtained from the informant’s experience, namely, three pairs of parents and their teens. Data obtained then grouped into two main themes : 1) participant’s experience of interpersonal relationships in the lives of everyday communication 2) participant’s experiences of communication in the communication of transactions around the topic of sexuality. Based on this research, transaction communication around the topic of sexuality between parents and adolescents is more common among teenage mothers and their adolescence because of their interpersonal relationship with mother is better than with father. Ongoing communication about sexuality transactions affected by the prevailing rules of communication within the family and fave to-face communication is a form of communication that are considered most effective in the communication process. Although nearly all informants considered the topic of sexuality is no longer taboo to discuss with family members, but in practice every informant have barriers around the topic of sexuality. Obstacles encountered included participant perceptions of the messages sent by other communication participants, limited parental knowledge about sexuality and language barriers within about sexuality. Participant perceptions of imperfect communication on the information exchanged will inhibit the acceptance and understanding of the message so that it can lead to disputes. Disagreements hamper mutual understanding. Euphemism used in communication about sexuality transaction to replace words that are considered taboo. Initiatives factors play an important role in the communication process. Keyword : communication transaction, sexuality, mutual understanding (convergence)
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication |
ID Code: | 23901 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 10 Nov 2010 10:13 |
Last Modified: | 10 Nov 2010 10:13 |
Repository Staff Only: item control page