FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN MERKURI (Hg) PADA PENAMBANG EMAS TANPA IJIN (PETI) DI KECAMATAN KURUN, KABUPATEN GUNUNG MAS, KALIMANTAN TENGAH

LESTARISA, TRILIANTY (2010) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN MERKURI (Hg) PADA PENAMBANG EMAS TANPA IJIN (PETI) DI KECAMATAN KURUN, KABUPATEN GUNUNG MAS, KALIMANTAN TENGAH. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
430Kb

Abstract

TRILIANTY LESTARISA ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN MERKURI (Hg) PADA PENAMBANG EMAS TANPA IJIN(PETI) DI KECAMATAN KURUN KABUPATEN GUNUNG MAS xvi+104+15 tabel +3 gambar + 14 lampiran Kegiatan Penambangan emas tanpa ijin (PETI) di Kecamatan Kurun merupakan kegiatan yang telah dilakukan selama berpuluh tahun oleh masyarakat sekitar. Kegiatan PETI di Kecamatan Kurun pada umumnya dilakukan di tengah-tengah sungai. Penentuan lokasi PETI biasanya dilakukan secara coba-coba (trial and error). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian keracunan merkuri pada penambang emas tanpa ijin (PETI) di Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung Mas. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan sampel adalah proporsional random sampling. Sampel yang digunakan adalah penambang yang masih aktif bekerja. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 41 orang. Data penelitian diambil melalui panduan wawancara dengan kuisioner dan pemeriksaan laboratorium kadar merkuri dalam air dan rambut. Dianalisis dengan uji chi-square dan regresi logistik. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah jenis aktivitas penambang, lama kerja/hari, masa kerja/tahun, kelengkapan alat pelindung diri (APD), kontinuitas penggunaan alat pelindung diri (APD), dan jumlah pemakaian merkuri/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan merkuri dalam penambangan ini relatif tinggi yaitu berkisar antara 0.25 ons s/d 1 ons. Hal tersebut dapat menurunkan kualitas lingkungan terutama sungai yang digunakan sebagai tempat pembuangan limbah merkuri. Selain berdampak pada lingkungan, berdampak pula bagi kesehatan penambang maupun masyarakat sekitar karena air sungai masih digunakan sebagai sumber air bersih dan minum. Karakteristik penambang emas yang menjadi sampel peneltian ini adalah berumur ratarata 32.5366 tahun. Rata-rata kadar merkuri dalam air pada sampel pada 6 titik penelitian adalah 0.0039150 mg/l yaitu telah melebihi nilai ambang batas sesuai Permenkes tahun 1990 mengenai air bersih dan tahun 2002 mengenai air minum. Rata-rata kadar merkuri yang ditemukan pada rambut penambang 3.37649 µg/gr, telah melebihi nilai ambang batas yang diperbolehkan WHO yaitu 1-2 mg/kg. Persentase jumlah penambang yang mengalami keracunan adalah 80.5 %. Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa 2 variabel bebas yaitu lama kerja/hari (p= 0.002), dan kontinuitas penggunaan APD (0.000) memiliki hubungan bermakna dengan keracunan merkuri pada penambang emas tanpa ijin (PETI). Ditemukan gejala penyakit yang timbul dari penambang emas tanpa izin (PETI) adalah mudah lelah, sakit kepala, gemetar/menggigil, dan sendi-sendi kaku. Kata Kunci : Keracunan merkuri, PETI,Kecamatan Kurun. Kepustakaan : 36 (1986-2008) TRILIANTY LESTARISA ABSTRACT FACTORS RELATED TO MERCURY POISIONING(Hg) ON ILLEGAL GOLD MINER (PETI) AT KURUN SUB DISTRICT IN GUNUNG MAS DISTRICT. xvi+104+15 table +3 figures + 14 attactments Gold mining activities without a license (illegal miners) in Sub Period is an activity that has been done for decades by the local community. Period of illegal activities in the district is generally carried out in the middle of a river. Mined location determination is usually done by trial and error (trial and error). The aim of this study was to determine the factors associated with the occurrence of mercury poisoning in miners of gold without a license (illegal miners) in the District of Gunung Mas Regency Period. This study was an observational research with cross sectional approach. Techniques used in collecting the sample is proportional random sampling. The sample used was the miners who are still actively working. Number of samples in this study was 41 people. The research data collected by questionnaire and interview guide with a laboratory examination of water and mercury in the hair. Analyzed with chi-square and logistic regression. Factors examined in this study was the type of activity miners, working period per day, working period / year, the completeness of the personal protective equipment (PPE), the continuity of the use of personal protective equipment (PPE), and total consumption of mercury / day. The results showed that the use of mercury in mining was relatively high, ranging from 0:25-ounce to 1 ounce. This could reduce the environmental quality of the river mainly used as a mercury waste disposal. In addition to impacts on the environment, also affect the health of miners and the community because the river is still used as a source of clean water and drinking. Characteristics of gold miners in this research sample was in the average age of 32.5366 years. Average levels of mercury in water samples at 6 points on study was 0.0039150 mg / l which exceeds the threshold value according to the 1990 Ministerial Regulation on water and the year 2002 concerning the drinking water. Average levels of mercury found in hair miners 3.37649 tg / g, has exceeded the threshold value that allowed the WHO is 1-2 mg / kg. Percentage number of miners who suffered poisoning was 80.5%. Results of chi-square analysis showed that 2 independent variable length of work / day (p = 0.002), and the continuity of the use of PPE (0000) has a significant correlation with mercury poisoning in miners of gold without a permit (PETI). In conclusion, symptoms of the disease arising from the gold miners without permission (PETI) was lethasia,malise, headache, shivering / chills, and stiff joints. Keywords : Mercury poisoning, PETI, Kurun Subdistrict. Bibliography : 36 (1986-2008)

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Epidemiology
ID Code:23859
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:09 Nov 2010 10:40
Last Modified:09 Nov 2010 10:40

Repository Staff Only: item control page