ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN MERKURI PADA PENAMBANG EMAS TRADISIONAL DI DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

RIANTO, SUGENG (2010) ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN MERKURI PADA PENAMBANG EMAS TRADISIONAL DI DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1356Kb

Abstract

Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro 2010 ABSTRAK Sugeng Rianto ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN MERKURI PADA PENAMBANG EMAS TRADISIONAL DI DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI xiii + 81 + 16 tabel + 9 gambar + 7 lampiran Penambangan emas di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri adalah Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI). Kegiatan penambangan emas dilakukan dengan cara tradisional tanpa teknik perencanaan yang baik dan peralatan seadanya, yaitu dengan sistem tambang bawah tanah dengan cara membuat terowongan dan sumur mengikuti arah urat kuarsa yang diperkirakan memiliki kadar emas tinggi. Sistem pengolahannya dengan menggunakan campuran merkuri yang berpotensi untuk menimbulkan pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan bagi pekerja dan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis faktor - faktor yang berhubungan dengan keracunan merkuri pada pekerja tambang emas di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini merupakan penelitian Explanatory Research dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik rancanagan systematic probability sampling dengan jumlah sampel 60 orang. Data penelitian diambil melalui panduan wawancara dan pemeriksaan laboratorium kadar merkuri dalam darah yang dianalisis dengan uji Chi Square dan Regresi Logistik. Karakteristik responden berumur antara 17-60 tahun yang memiliki masa kerja 1 bulan–29 tahun dengan lama kerja antara 1-18 jam per hari. Dari 60 responden diketahui bahwa 9 pekerja memakai masker, 1 pekerja menggunakan kacamata, 23 pekerja menggunakan sepatu boot, 9 pekerja menggunakan pakaian panjang dan 27 pekerja tidak pernah menggunakan APD selama melakukan pekerjaan. Tidak ditemukan adanya hubungan antara masa kerja, jumlah Hg campuran dan penggunaan APD dengan keracunan merkuri karena nilai p > 0,05. Penelitian ini menemukan bahwa dari 60 pekerja, 40 diantaranya (66,67%) mengalami keracunan merkuri. Jumlah hari kerja dalam seminggu dan jumlah jam kerja per hari merupakan variabel yang berhubungan terhadap keracunan merkuri pada penambang emas tardisional di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengalami keracunan merkuri karena melebihi nilai ambang batas WHO. Faktor risiko yang berperan terhadap keracunan merkuri pada penambang emas tardisional di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri adalah jumlah hari kerja dalam seminggu dan jam kerja dalam sehari. Kata kunci : Keracunan Merkuri, Pekerja, Penambangan Emas Kepustakaan : 40 (1986-2009) Magister Program of Environmental Health Postgraduate Program Diponegoro University 2010 ABSTRACT Rianto, Sugeng Analysis of Factors Associated with Mercury Poisoning of the Traditional Gold Miner at Jendi Village, Selogiri Subdistrict, Wonogiri District. xiv + 81 + 16 table + 9 pictures + 7 attactments Gold mining at Jendi Village, Selogiri Subdistrict, Wonogiri District is artisanal gold mining without a permit/artisanal mining. The activity of gold mining was carried on traditional methode without a good planning techniques and lack of equipments, which is system of underground mines through making tunel and dweel following quartz vein direction that was predicted have a high gold content. The gold mining at Wonogiri District is divided into some groups which can produce gold in 1-2 grams average per day. Processing system use mix-mercury whereas it can be potentially cause environmental pollution and health problems for communities and workers. The goal of research is to analyse factors which is associated with mercury poisoning of gold mining workers at Jendi Village, Selogiri Subdistrict, Wonogiri District. This research is was an Explanatory Research with cross sectional approach. Sample was selected using systematic probability sampling. The total of samples were taken 60 workers. The research was taken through laboratory investigation mercury level in blood and interview guide, those were exceed than normal standard by WHO analyzed with Chi Square and Logisttic Regression test. The characteristics of respondents are 17-60 years old, 1 month – 29 years worked periode with 1-18 hours per day. From 60 samples, there were 9 workers using masker, 1 worker using glass eye, 23 workers using boots, 9 workers using long clothes and 27 workers never using self personal protection equipment along doing work. There was found no correlation between periode of work, total of mix mercury used in mining and using personal protective equipments with mercury level in blood. The finding 40 people (66,67%) has mercury poisoning. The most influenced variable to the mercury poisoning is working days in a week and working time in a day of the Traditional Gold Miner at Jendi Village, Selogiri Subdistrict, Wonogiri District. Keywords : Mercury poisoning, Workers, Gold mining Bibliography : 40 (1986-2009)

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Epidemiology
ID Code:23843
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:09 Nov 2010 10:02
Last Modified:09 Nov 2010 10:02

Repository Staff Only: item control page