PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN GUNUNG ELAI, LOK TUAN, DAN GUNTUNG KOTA BONTANG

NOVA, ELLY LUCHRITIA (2010) PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN GUNUNG ELAI, LOK TUAN, DAN GUNTUNG KOTA BONTANG. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
7Mb

Abstract

ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk pada wilayah Kota Bontang menimbulkan semakin banyak permasalahan permukiman yang ditimbulkan. Hal inilah yang dialami 5 oleh Kota Bontang, yang merupakan kota industri. Adanya dua perusahaan raksasa berskala BUMN yaitu PT. Pupuk Kaltim Tbk dan PT. Badak NGL Co yang menguasai pasar industri di Kota Bontang, sehingga memancing para pendatang untuk mencari mata pencaharian dengan harapan dapat meningkatkan taraf hidup. Namun kenyataannya para pendatang tersebut banyak yang kalah bersaing sehingga menimbulkan permasalahan baru yaitu meningkatnya pengangguran di Kota Bontang. Sedangkan kebutuhan hidup harus terus dilanjutkan sehingga bagi penduduk yang tidak memiliki penghasilan dan berpenghasilan kecil, hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup berupa sandang, pangan dan papan seadanya. Permasalahan tersebut merupakan salah satu faktor timbulnya kantong-kantong kemiskinan yang menjadi awalmula terbentuknya permukiman kumuh selain keterbatasan lahan untuk permukiman di Kota Bontang. Permukiman kumuh banyak tersebar di wilayah Kota Bontang, namun penanganan yang dilakukan oleh pemerintah belum secara menyeluruh khususnya pada Kelurahan Gunung Elai, Lok Tuan dan Guntung. Ketiga kelurahan ini merupakan objek penelitian yang memiliki karakteristik yang berbeda yaitu Kelurahan Gunung Elai berada di wilayah bagian tengah dalam Kota Bontang dengan penduduk yang memiliki penghasilan sebagai petani, Kelurahan Lok Tuan berada pada wilayah utara dalam Kota Bontang dengan penduduk yang memiliki penghasilan sebagai nelayan, dan Kelurahan Guntung berada pada wilayah paling utara dalam Kota Bontang dengan penduduk yang memiliki penghasilan sebagai nelayan dan petani. Perumusan peremajaan permukiman kumuh perlu dilakukan sebagai salah satu upaya penanganan permukiman kumuh pada objek penelitian yang ternyata merupakan permukiman illegal. Tingkat kekumuhan yang ditinjau dari prasarana permukiman dan fisik bangunan tempat tinggal pada permukiman kumuh dalam wilayah Kelurahan Gunung Elai dan Kelurahan Lok Tuan termasuk dalam kriteria sangat kumuh sedangkan pada Kelurahan Guntung termasuk dalam kriteria kumuh sedang. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan karakteristik penduduk yang berbeda dan tidak terakomodasi secara keseluruhan dalam pembangunan oleh Pemerintah Kota Bontang yang berperan sebagai fasilitator, pelaksana pembangunan dan pembuat kebijakan. Untuk mendukung peremajaan permukiman kumuh ini perlu adanya pelibatan masyarakat pada objek penelitian dengan kompensasi dari Pemerintah Kota Bontang dengan harapan untuk mendapatkan lingkungan tempat tinggal yang layak. Dari hasil analisis perumusan peremajaan permukiman kumuh dengan meninjau dari kondisi eksisting, kondisi eksternal dan normatif yang perlu dilakukan relokasi adalah permukiman kumuh dalam wilayah Kelurahan Lok Tuan dan Guntung, sedangkan Kelurahan Gunung Elai perlu dilakukan perbaikan fisik bangunan tempat tinggal dan lingkungannya. Peremajaan permukiman kumuh di Kelurahan Gunung Elai, Lok Tuan dan Guntung di Kota Bontang ini dilakukan dengan pemerintah kota sebagai perencana bentuk peremajaan permukiman kumuh, pembinaan terhadap masyarakat pada permukiman kumuh, mempermudah perijinan, dan sebagai sumber dana. Pihak swasta (konsultan) memberikan bimbingan dan memberi penjelasan kepada masyarakat, (perusahaan industri) memberikan pembinaan masyarakat bersama pemerintah kota dan memberikan bantuan dana sharing untuk kegiatan peremajaan permukiman. Perlunya keterlibatan masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Kata Kunci : Permukiman Kumuh, Peremajaan ABSTRACT The increasing population in Bontang region leads to more settlement problems. This is what Bontang, an industrial city, faces. The existence of two BUMN 6 (state-ownwed corporation) companies, that are PT. Pupuk Kaltim Tbk and PT. Badak NGL Co controls Bontang industrial market attracts new-comers to find jobs for better life quality. However, many of them loss in the competition resulting a new problem that is the increasing unemployment at Bontang. While the life necessities demand to be fulfilled, low-income residents can only afford cloth, food and shelter. This problem is one the factors resulting an destitution group which causes slum area besides the land limitation for settlement at Bontang. Slum settlement is dispersed around Bontang, yet the government has not performed total management especially at Kelurahan (village) Gunung Elai, Lok Tuan, and Guntung. These three Kelurahan, which are the objects of this study, have different characteristic. Kelurahan Gunung Elai is located at the center of Bontang which populations work as farmers, Kelurahan Lok Tuan is located an Bontang northern region which populations work as fishermen and Kelurahan Guntung that is located on the northest region of Bontang which population work as fishermen and farmers. A formulation of slum settlement urban renewal is needed as an effort to overcome the slum settlement on the research object which turn to be illegal settlement. The slum level, that is observed through settlement infrastructure and physical dwelling place, at Kelurahan Gunung Elai and Lok Tuan is high (very slummy), while Kelurahan Guntung is average (middle-slummy). This is influenced by the community socio-economic condition which community has different residents’ characteristics and because they are not wholy accommodated in the development carried out by the local government which serves as a facilitator, developer and policy maker. To support this renewal, community participation is needed on the object of the research; given some supports from Bontang government, it is expected to get appropriate environment to live in. From the formulation of slum settlement urban renewal, that is regarded from the existing condition, the external and normative condition to be relocated in the slum area at Kelurahan Lok tuan and Guntung region, while Kelurahan Gunung Elai needs improvement on its physical dwelling place and environment. Slum settlement urban renewal at Kelurahan Gunung Elai, Lok Tuan, and Guntung in Kota Bontang with government of town as planner form of slum settlement urban renewal, public development at slum settlement, to facilitate of licensing, and as source of fund. The side of private sector (consultant) to guidance and gives explanation to public, (industrial company) to public development with government of town and gives grants sharing for slum settlement urban renewal activity. The importance of involvement of public at planning stage, implementation and supervision. Keywords : slum settlement, urban renewal

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:23698
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:04 Nov 2010 08:16
Last Modified:24 Nov 2011 14:46

Repository Staff Only: item control page