PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN PRASARANA SANITASI PERMUKIMAN DI KELURAHAN OEBOBO KOTA KUPANG DALAM KAITANNYA DENGAN KEPADATAN PENDUDUK

FANDOE, DEDDY FERDIANTO (2010) PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN PRASARANA SANITASI PERMUKIMAN DI KELURAHAN OEBOBO KOTA KUPANG DALAM KAITANNYA DENGAN KEPADATAN PENDUDUK. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF
1250Kb

Abstract

ABSTRAK Pertumbuhan penduduk akibat urbanisasi maupun pertumbuhan alamiah di Kota Kupang tidak tersebar dengan merata sehingga terjadi juga kepadatan penduduk yang tidak merata. Kelurahan Oebobo merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk paling padat di Kota Kupang dengan kepadatan penduduk kotornya 70,89 jiwa/ha, kepadatan penduduk Kota Kupang sendiri hanya 15,64 jiwa/ha. Kepadatan penduduk di Kelurahan Oebobo pada akhirnya membebani daya dukung lingkungan maupun prasarana sanitasi permukiman yang ada. Sehingga keadaan ini menarik untuk dilakukan studi dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami penyediaan dan pemanfaatan prasarana sanitasi di Kelurahan Oebobo Kota Kupang dalam kaitannya dengan kepadatan penduduk. Untuk mencapai tujuan studi di atas, ada beberapa sasaran yang dilakukan dengan pendekatan penelitian kuantitatif deduktif yang antara lain adalah 1) Mengidentifikasi kebijakan pemerintah Kota Kupang tentang penyediaan prasarana sanitasi permukiman, yang dilakukan dengan analisis diskriptif 2) Mengidentifikasi kondisi prasarana sanitasi permukiman, dilakukan dengan analisis diskriptif 3) Mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi masyarakat, dilakukan dengan analisis diskriptif 4) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyediaan dan pemanfaatan prasarana sanitasi permukiman di Kelurahan Oebobo Kota Kupang dalam kaitannya dengan kepadatan penduduk, yang dilakukan dengan analisis faktor 5) Merumuskan kesimpulan dan rekomendasi berupa masukan kepada pemerintah Kota Kupang tentang penyediaan dan pemanfaatan prasarana sanitasi permukiman di Kelurahan . Berdasarkan hasil identifikasi dan kajian teori maka didapat kurangnya pengendalian pesebaran penduduk oleh pemerintah sehingga terjadi kepadatan yang tidak merata dan penyediaan prasarana sanitasi yang tidak mencakup seluruh wilayah. Kelurahan Oebobo mengalami kepadatan tertinggi dengan kepadatan penduduk kotor 70,89 jiwa/ha. Kepadatan menyebabkan keterbatasan lahan, pembebanan terhadap prasarana sanitasi yang berlebihan. Tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Oebobo yang masih rendah 50% tamat SMA, 25,50% dibawah SMA sehingga akses kelapangan pekerjaan formal menjadi kurang dengan pekerjaan dibidang swasta sebesar 46,94%, dan terlihat dalam pendapatan rumah tangganya yang masih rendah yaitu 52,04% berpendapatan Rp. 1 juta ke bawah per rumah tangga perbulan dengan tanggungan ratarata tiap rumah tangga 5 (lima) orang. Tidak adanya prasarana sanitasi bersama dan kondisi prasarana sanitasi di Kelurahan Oebobo yang buruk, dimana kondisi pelayanan air besih untuk debit dan kontinuitasnya yang masih sangat kurang walaupun mutu air baik, kondisi saluran limbah yang sebagian besar masih berupa saluran terbuka tanah yaitu 34,69% dan 8,16% nya hanya mengalirkan di atas tanah. Kondisi penampungan tinja yang 34,69% tidak mempunyai saptick tank dan 35,71% tidak mempunyai peresapan dari saptick tank. Berdasarkan temuan-temuan diatas maka disimpulkan bahwa Tidak adanya kebijakan pemerintah Kota Kupang dalam mengatur distribusi penduduk di dalam wilayahnya, menyebabkan tingkat kepadatan penduduk yang tidak merata, kurangnya perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap penyediaan prasarana kota dan permukiman, khususnya prasarana sanitasi di Kelurahan Oebobo, kondisi sosial ekonomi penduduk yang masih rendah. Rekomendasi kepada pemerintah untuk mengendalikan penyebaran penduduk dengan memperhitungkan daya dukung lingkungan dan daya dukung prasarana sanitasi. Peningkatan penyuluhan dan sosialisasi tentang tata ruang dan sanitasi, penyediaan prasarana sanitasi bersama keseluruh wilayah dengan inovasi yang lebih kreatif dan peningkatan program sanitasi yang sudah ada. Kata kunci: kepadatan penduduk, lahan, sanitasi. 5 ABSTRACT Population growth caused by urbanization or natural growth in Kupang City is not spread evenly hence it also occur population density which is not spread evenly. Oebobo Village is the most densely populated in Kupang with the gross population density is 70.89 inhabitant/ha, population density of Kupang is 15.64 inhabitant/ha. The population density of Oebobo Village is finally burdened environment support capability or the existing residence sanitation facility. Therefore the condition above is interest to conduct a study with the aim is to know and understand the availability and utilization of sanitation facility in Oebobo Village of Kupang refers to the population density. In order to attain the purposes above hence there are some objectives of research by using deductive quantitative as the research approach, they are 1) to identify the local government policy of Kupang about the availability of residence sanitation facility which is conducted with descriptive analysis 2) to identify the condition of residence sanitation facility which is conducted with descriptive analysis 3) to identify the condition of socialeconomics of society which is conducted with descriptive analysis 4) to analyze the factors influence the availability and utilization of residence sanitation facility in Oebobo Village of Kupang refers to the population density which is conducted with factor analysis 5) to formulate the conclusion and recommendation of input to the local government of Kupang about the availability and utilization of residence sanitation facility in the village. According to the result of identification and theory study hence it may stated that there is less control of population spread by the government therefore the population density is not spread evenly and the availability of sanitation facility is not cover the whole area. Oebobo Village is the most densely populated with the gross population density is 70.89 inhabitant/ha. The density causes land limitation, burdens to the exceed sanitation facility. The education level among people in Oebobo Village is 50% Senior High School Graduation, 25.5% under Senior High School Graduation therefore they less access to the formal job with 46.94% is private job and the income level is still low that is 52.04% of less than 1Million rupiahs per month of household with the average dependent is about 5 (five) people. There is no public sanitation facility and the condition of sanitation facility in Oebobo Village is poor where the condition of fresh water for debit and its continuity is still low even the quality of water is good, the condition of the most waste pipe is open pipe of land that is 34.69% and 8.16% flows upon a land. Cesspool is 34.69% without saptick tank and 35.71% has no infiltration of saptick tank. According to the findings above it may conclude that there is no policy of local government of Kupang to manage the population distribution in this area, it causes the population density is not spread evenly, less attention and care from the government to the availability of public and residence facility especially sanitation facility of Oebobo Village, the condition of social-economics of people is still low. The recommendation to the government is stated that it is necessary to control the population spread by measuring the support capability of environment and sanitation facility. It should be increased the counseling and socialization of lay out and sanitation, the availability of public sanitation facility to the whole area with more creatively innovation and the increase of existing sanitation program. Keywords : population density, land, sanitation

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:23685
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:03 Nov 2010 12:11
Last Modified:24 Nov 2011 14:26

Repository Staff Only: item control page