WIHARDI, WELLY (2010) TIPOLOGI KESEDIAAN MASYARAKAT KELURAHAN CIGUGUR TENGAH KOTA CIMAHI UNTUK TINGGAL DI RUMAH SUSUN. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 2963Kb |
Abstract
ABSTRAK Rencana kebijakan penataan sebagian kawasan padat huni dan kumuh, merupakan upaya Pemerintah Kota Cimahi dalam rangka perbaikan kota. Salah satu kawasan yang menjadi sasaran dari rencana kebijakan tersebut adalah RW 05 Kelurahan Cigugur Tengah yang merupakan kawasan terpadat di Kelurahan Cigugur Tengah. Model yang akan diterapkan dalam rencana penataan kawasan yaitu dengan penyatuan tanah masyarakat RW 05 Kelurahan Cigugur Tengah yang dilanjutkan dengan pembangunan rumah susun. Guna mendukung rencana kebijakan tersebut, Pemerintah Kota Cimahi bekerjasama dengan Puslitbang Bandung membangun prototif rumah susun yang lokasinya di RW 08 Kelurahan Cigugur Tengah dengan tujuan selain sebagai model rumah susun, juga sebagai rumah singgah apabila rencana kebijakan penataan kawasan kumuh dengan pembangunan rumah susun di RW 05 dapat dilaksanakam. Kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Cimahi dalam implementasi rencana kebijakan penataan kawasan tersebut adalah belum jelasnya kesediaan masyarakat untuk tinggal di rumah susun. Terjadinya polemik yang pro dan kontra di kalangan masyarakat terhadap rencana kebijakan penataan kawasan dengan pembangunan rumah susun, maka penelitan ini dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis tipologi kesediaan masyarakat Kelurahan Cigugur Tengah untuk tinggal di rumah susun. Sasaran dari penelitian ini berupa langkah-langkah untuk mencapai tujuan penelitian meliputi identifikasi karakteristik masyarakat, identifikasi kesediaan masyarakat untuk tinggal di rumah susun, dan identifikasi rencana kebijakan penataan kawasan kumuh dengan pembangunan rumah susun, analisis karakteristik masyarakat, analisis hubungan karakteristik masyarakat dengan kesediaan tinggal di rumah susun, analisis rencana kebijakan penataan kawasan kumuh dan analisis tipologi kesediaan masyarakat untuk tinggal di rumah susun. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan positivistik yang merupakan pembuktian teori terhadap realita di lapangan. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Motode kuantitatif digunakan untuk mengetahui tipologi kesediaan masyarakat untuk tinggal di rumah susun dengan menggunakan alat analisis crosstab, sedangkan metode kualitatif merupakan hasil wawancara dan observasi digunakan untuk mendukung metode kuantitatif. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat dua tipologi masyarakat yaitu yang pertama tipologi masyarakat yang bersedia tinggal di rumah susun. Mereka merupakan masyarakat yang statusnya pengontrak di RW 05 Kelurahan Cigugur Tengah, untuk mengatasi kepadatan penduduk di RW 05 Kelurahan Cigugur tengah, maka prototif rumah susun bisa dijadikan rumah susun sewa, sedangkan yang kedua yaitu tipologi masyarakat yang tidak bersedia tinggal di rumah susun. Mereka adalah masyarakat penghuni RW 05 Kelurahan Cigugur Tengah yang memiliki rumah dan tanah dengan status hukum legal. Mereka tidak setuju terhadap rencana kebijakan pemerintah tentang penataan kawasan dengan pembangunan rumah susun. Penataan kawasan yang diharapkan adalah penataan kawasan dengan tidak merubah banyak struktur kawasan permukiman. Terdapat beberapa alternatif untuk mengatasi kawasan kumuh di RW 05 tersebut, sehingga penataan kawasan kumuh dapat bermanfaat dan dapat diterima oleh masyarakat. Rekomendasi dari penelitian ini adalah terkait dengan rencana penataan kawasan kumuh sebaiknya melibatkan masyarakat sehingga penataan kawasan sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat, sedangkan untuk mengurangi kepadatan di kawasan RW 05 Kelurahan Cigugur Tengah sebaiknya rumah susun prototif dijadikan rumah susun sewa dengan sistem pengelolaan mengadopsi best practice Rumah Susun Dien Daeng di Thailand. Kata Kunci : Tipologi, Kesediaan Masyarakat, Rumah Susun ABSTRACT A plan of structuring policy of partial slum and crowded housing is the effort of Local Government of Cimahi regarding to the city restructuring. One of the target areas is RW 05 Cigugur Tengah Village as the most crowded area in Cigugur Tengah. The implemented model of area structuring plan is the unity of local people land of RW 05 Cigugur Tengah Village which is continued by flat development. The Local Government of Cimahi in collaboration with Development and Research Centre (Puslitbang) Bandung build flat prototype in order to support the plan of policy which locates in RW 08 Cigugur Tengah Village with the goal is flat model as well as staying house if the plan of structuring policy of slum housing and housing development is realized. The obstacle faced by the Local Government of Cimahi in implementing the plan of structuring policy is the unclear among people to live in that flat. There is polemic occurs in society which consists of pro and contra regarding to the plan of structuring policy in that area and flat development. Therefore the research was conducted to study and analyze the typology of people willingness in Cigugur Tengah Village to live in the flat. Objectives of the research are the steps to achieve purposes of the research which consists of the identification of people characteristics, the identification of people willingness to live in the flat, and the identification of the plan of structuring policy of slum with flat development, analysis of people characteristics, analysis of people characteristics relationship to the people willingness to live in the flat, analysis of the plan of structuring policy of slum and analysis of people willingness typology to live in the flat. The research uses positivistic approach which is the theory evidence to the reality in the field. The research method is quantitative and qualitative. Quantitative method is used to know the people willingness to live in the flat by using crosstab analysis equipment, whereas qualitative method is the result of interview and observation which is used to support the quantitative method. The conclusion of the research, there are two kinds of people typology which the first typology is the people who are willing to live in the flat. They rent the house in RW 05 Cigugur Tengah Village, to overcome the population density at RW 05 CigugurTengah Village ,the prototype flat can be rental home for new comer. The second is the people typology which have no willingness to live in the flat. They have legal land and houses there, they didn’t agree with the plan of structuring policy by flat development. Structuring area expected that is structuring without changing the area structure. There are several alternatives to cope slum in Cigugur Tenga Village, so slum structuring area can be useful and can be accepted by the community. Recommendation of the research regarding to the project may state that it is better to conduct environment structuring according to the expectation and willingness among people that is a housing structuring without changing the area structure, whereas the flat prototype is better to be a rental home for the new comers with the management system is adopted from the Dien Daeng flat best practice in Thailand. Keywords: Typology, People Willingness, Flat
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 23663 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 02 Nov 2010 09:53 |
Last Modified: | 24 Nov 2011 15:27 |
Repository Staff Only: item control page