KOMPILASI JANJI-PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ISU-ISU GENDER KE-48 PARTAI POLITIK PADA KAMPANYE PEMILU 1999 (Analisis Isi Surat Kabar Kompas, Suara Pembaruan, Suara Merdeka, dan Wawasan Selama Masa Kampanye Pemilu 1999)

HIDAYAT, NUR (2002) KOMPILASI JANJI-PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ISU-ISU GENDER KE-48 PARTAI POLITIK PADA KAMPANYE PEMILU 1999 (Analisis Isi Surat Kabar Kompas, Suara Pembaruan, Suara Merdeka, dan Wawasan Selama Masa Kampanye Pemilu 1999). Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
635Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

4Mb

Abstract

Masa kampanye Pemilu 1999 memuat sebanyak 637 butir program dari partai politik. Davi angka tersebut, yang dapat dirunut sebagai janji di bidang pemberdayaan perempuan dan gender sebanyak 5, 49 %. Analisis isi dirunut dari harian Kompas dan Suara Pembaruan. Dua surat kabar terbitan ibu kota Jakarta, yang diasumsikan mewakili isu-isu nasional ; serta dua harian lokal yakni Suara Merdeka dan Wawasan, sebagai representasi isu dan kepentingan daerah. Keempatnya sekaligus mewakili dua kurun waktu terbitan, yakni pagi hari untuk Kompas dan Suara Merdeka dan siang / sore hari untuk Suara Pembaruan dan Wawasan, yang diasumsikan mewakili kurun waktu sore had. Studi ini menunjukkan, meski populasi pemilih perempuan sesungguhnya besar, yakni 57 %, namun posisi ini sekadar kuantitas. Kaum perempuan masih subordinasi di depan kaum pria. Kemauan publik belum dapat diarahkan sejalan dengan kepentingan perempuan. Alih-alih mencapai kesetaraan gender dan perempuan lebih berdaya, problem struktural kerundungan malang perempuan disebabkan pula oleh internalitas kaum perempuan itu sendiri. Pro kontra keberadaan Dharma wanita dan Kementrian UPW, misalnya, dapat diangkat sebagai contoh. Institusi keduanya, ini anggapan sebagian orang, justru mewakili institusi represi terhadap kaum dari ibu kits itu. Untuk semua itu, segenap janji telah disusun dalam suatu skema matriks, demi mengukur setiap janji yang pernah diucapkan oleh pars juru karnpanye. Tinggal bagaimana mengawasi pare elite parpol dalam merealisasikan janji yang pernah dilontarkannya itu. * In the campaign era of the 1999 General Election in Indonesia, there were 637 issues campaigned by 48 political party. The compilation consists of 5.9 % issues about women empowerment and gender topics. Content analysis method of this research was based on Kompas, Suara Pembaruan, Suara Merdeka, and Wawasan daily newspapers. Compass and Suara Pembaruan were assumed as newspapers covering national issues, where Suara Merdeka and Wawasan were assumed issues local especially for Central Java Province. The research results show that the women position in the Indonesia politics is significant, because there are 57 % women voters in the 1999 General Election. However, this picture does not significance of women in politics in Indonesia. Therefor, the public decision making products are still dominated by pro male issues. Actually, the position of women is only a representation of quantity number. As a consequency, in the future, women political articulation and sensitive gender will be dominated by male, or as known the patriarchy style, like nowadays. Nevertheless, women and gender movement is not deadlocking yet. For campaign of the 1999 General Election, reminding program and gender issues whose promised of the political party. The Non-Government Organizations (NGOs) have to control and pressure political parties as well the government is realizing these issues. Women show this and gender issues are stressed. This 1999 political party campaign has to be followed up in the real politics. *

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:J Political Science > JF Political institutions (General)
Divisions:Document UNDIP
ID Code:23566
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:27 Oct 2010 08:58
Last Modified:27 Oct 2010 08:58

Repository Staff Only: item control page