Pakpahan, Pakpahan and Mugihardjo, Mugihardjo (2001) ANALISIS PERSPEKTIF GENDER TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMERINTAHAN KEPALA DESA WANITA DAN KEPALA DESA PRIA DI JAWA TENGAH. Documentation. Fakultas Ekonomi.
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 1478Kb | ||
| PDF - Published Version 246Kb |
Abstract
Pengembangan peran katun wanita atau perempuan dalam kegiatan pembangiman sudall banyak dilakukan, bahkan sudah masuk dalam penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa dan kelurahan. Secara tumuli penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keberhasilan kepala desa/kelurahan dilihat dari perspektif gender. Secara lebih spesifik, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis perbandingan dalam efektivitas kepemimpinan dan daya kompetensi atas penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan dibawah kendali kepala desa/kelurahan laki-laki dan perempuan. Panetitian ini dilakukan di Kabupaten Klaten (daerah pedalaman) dan Kabupaten Kendal (daerah pesisiran). Pemilihan kedua daerah tersebut di atas didasarkan atas pertimbangan untuk mewakilt karakteristik masyarakat Jawa Tengah yang secara garis besamya dapat dibedakan atas masyarakat pesisiran dan masyarakat pedalaman. Data penelitian terdiri atas data primer dan data sekunder, yang didapatkan melalui wawancara dengan responden dan diskusi kelompok, serta dad publikasi yang relevan. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yang dibatasi juinlahnya. Responden terdiri alas 16 orang kepala desa atau kelurahan (masing¬masing 8 orang per daerah) dan 173 orang warga masyarakat (88 orang di Kendal dan 85 orang di Klaten) pada desa/kelurahan sampel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetalmi profil sosial ekonomi masyarakat, uji perbedaan rata-rata atas karakteristik variabel (kompetensi tnanajerial dan evahuasi kepemimpinan yang efektif), dan plating untuk mengetalmi tangga kepemimpinan. Nast! penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari separo responden penelitian menyatakan bahwa gaya kepemimpinan kepala desa/lielitraltan mereka cendemng menunjukkan arah yang demokratis. Dapat disebutkan bahwa tipe hubungan dari tangga kepemimpinan dan kepala desa/kelurahan yang terbanyak adalah yang membetikan empati, diikuti dengan yang menggerakkan dan yang menglibatkan din. Diharapkan dengan semakin adanya pembelajaran pada masyarakat dan pemitnpin pemerintahan diharapkan kisaran tangga kepemimpinan mempunyai posisi ke arah tangga yanu semakin tinggi, atan menunjukkan derajat kualitas kepemimpinan yang relatillebih bait Secara unman dapat disebutkan bahwa menurut sebagian besar responden, tidak terdapat perbedaan peluang (probabilitas) kepemimpinan dan kinerja kepala desa atau kelurahan dilihat dari perspektif gender. Kepala desa atau kelurahan laki-laki tidak selalu 161 baik dibandingkan perempuan. Hal tersebut karena perempuan juga meiniliki kemampuan dalam memimpin organisasi dan tnasyarakat, termasuk menjadi kepala desa/kelurahan. Apalagi di masa kini sudah cukup banyak perempuan yang menjadi pemimpin dan dapat berhasil dengan baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Hasil uji perbedaan rata-rata terhadap efektivitas keberhasilan kepemimpinan dad kepala desa/kelurahan dilihat dari perspektif gender diketahui bahwa secara statistik tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada lima komponen. Dad basil temuan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebenamya kompetensi manajerial kepala desa/kelurahan laki-laki tidak berbeda dengan kompetensi manajerial kepala desa/kelurahan perempuan. Dengan kata lain, sebaiknya peluang untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan sudah selayaknya untuk diberikan kepada pihak yang mempunyai kompetensi manajerial dan strategi dengan tidak bias kepada masalah gendemya. Setidak-tidakuya terdapat 5 (lima) syarat yang hams dipenuhi untuk dapat meraih kepemimpinan yang efektif Kellum hal itu adalah: (1) pengetahuan dalam organisasi, (2) memptinyai resputasi dan kondite baik, (3) mempunyai kemampuan dan ketrampilan strategis, (4) mempunyai personalitas dan integritas yang tinggi, dan (5) mempunyai daya motivasi yang tinggi. Nilai skor dari basil evaluasi menunjukkan bahwa rata-rata nilainya adalah sedang. Nilai tertinggi dan komponen efektivitas kepemimpinan adalah reputasi dan kondisi yang balk. Int menunjukkan bahwa reputasi adalah relatif sudah cukup baik. Sedangkan faktor-faktor lainnya juga dapat dianggap sedang saja. Uji perbedaan menunit lokasi antara daerah pesisir (Kabupaten Kendal) clan daerah pedalaman (Kabupaten Klaten) maka dan variabel efektivitas kepemimpinan memperlihatkan perilaku yang berbeda Pada prinsipnya dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan dari kinerja manajerial pimpinan pemerintahan desa atau kelurahan di daerah pesisiran dan pedalaman. Tidak dapat dimungkiri bahwa budaya, kebiasaan, dan adat¬istiadat dari masing-masing daerah atau yang melatarbelakangi pemimpin pemerintahan sedikit banyak mewamai corak atau tipe kepetnimpinannya, yang mungkin memberikan basil kerja yang berbeda
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Economics and Business > Department of Management |
ID Code: | 23561 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 26 Oct 2010 15:28 |
Last Modified: | 26 Oct 2010 15:28 |
Repository Staff Only: item control page