SEGMENTASI GENDER DALAM FIQIH WANITA ISLAM TRADISIONAL : KAJIAN TEKS `UQUD AL-LUJJAIN Fl HUQQUQ AZ-ZAUJAIN (Kasus di Pesantren ARIS Kaliwungu Kendal)

Abdullah, Muhammad (2001) SEGMENTASI GENDER DALAM FIQIH WANITA ISLAM TRADISIONAL : KAJIAN TEKS `UQUD AL-LUJJAIN Fl HUQQUQ AZ-ZAUJAIN (Kasus di Pesantren ARIS Kaliwungu Kendal). Documentation. Fakultas Sastra.

[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

2676Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
447Kb

Abstract

Subjek penelitian ini adalah naskah kitab Uqud Al-Lujjaini karya Muhammad lbnu Umar An-Nawawi yang ditulis sekitar abad ke IS. Berbagai salinan kitab ini telah banyak diterbitkan. Berbagai salinan itulah yang diajarkan di berbagai pondok pesantren di Jawa, khususnya kalangan pesantren tradisional. Dalam kitab ini ditengarai terdapat segmentasi (ketimpangan) gender, yang menempatkan laki-laki lebih tinggi dari perempuan. Secara garis besar kitab ini berisi tentang tata cara hidup berumah tangga menurut Islam, yang didukung berbagai sumber Al-Quran dan hadis Nabi SAW. Di antaranya berisi etika hubungan suami istri, hak dan kewajiban suami, hak dan kewajiban istri, dan berbagai kisah teladan untuk memberikan pelajaran bagi p em bac a nya. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sejuah manakah bentuk ketimpangan gender dalam kitab Uqud AI-Lujjaini. Bagaimanakah pengaruh pengajaran kitab tersebut bagi santriwati dan masyarakat pada umumnya. Untuk mengungkapkan berbagai masalah tersebut, dalam penelitian dipakai dua metode pendekatan, yakni (I) Metode kajian teks dengan menggunakan pendekatan hermeneutik dan metode intertekstualitas, dan (2) metode penelitian lapangan; metode ini dipakai untuk menggali tanggapan dan pengaruh ajaran kitab Uqud AI-Lujjaini dalam masyarakat. Langkah yang dilakukan adalah mengadakan wawancara dengan berbagai tokoh agama, dan penyebaran kuesioner kepada santriwati di Pondok Pesantren ARTS Kaliwungu, Kab. Kendal. Dengan bantuan tenaga lapangan, pengumpulan data dapat disclesaikan dalam waktu singkat. Basil penelitian menunjuldcan bahwa meskipun kadar ketimpangannya relatif rendah, namun dalam pengajaran kitab Uqud Al-Lunaini terdapat penyimpangan atau ketidakadilan gender. Di antara bentuk ketidakadilan gender dalam kitab tersebut adalah sebagai berikut 1. Ketidakadilan gender dalam kitab Uqud Al-Lujjatni itu tampak pada kedudukan dan peran wanita yang ditempatkan di bawah laki-laki. Pembedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal ini dapat difihat hak-hak wanita yang lebih terbatas daripada hak-hak laki-laki. Sedangkan pada masalah kewajiban perempuan (istri) di sana ditempatkan lebih banyak daripada kewajiban suami (laki-laki). Dengan demikian, kedudukan istri hams serba tunduk dan patuh -pada suami. 2. Ketimpangan gender yang paling menonjol adalah terdapat pada kewajiban istri untuk melayani suami dalam masalah hubungan suami istri (hubungan seksual). Dalam konteks ini, istri hams senantiasa slap dan bersedia melayani suami dalam kondisi apa pun, di main pun dan kapan pun. Bahkan dengan berbagai dukungan sumber hadis, istri tidak boleh menolak berbagai ajakan suami dalam hubungan suami istri. Misalnya ada hadis yang menytakan bahwa jika seorang istri ketika diajak suami untuk melayani nafsu seksualnya, istri itu menolaknya yang membuat suami marah, maka para malaikat akan melaknatnya sampai subuh tiba. Padahal mestinya pihak perempuan diberi kesempatan untuk berhak menolak karena berbagai alasan, kesehatan, alasan psikologis, dan alasan lainnya. 3. Dalam konteks ini, maka akibat ulah suami yang karena sesuatu hal ditolak istri dalam hubungan seks, maka akhirnya terjadilah apa yang disebut kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kekerasan itu berupa "pemaksaan" hubungan suami- istri, yang oleh pihak istri dianggap melanggar hak-hak asasi manusia. Dalam kondisi seperti itu, secara psikhis maupun fisiologis istri tidak akan merasakan kenikmatan berhubungan seks. Walhasil, hubungan seks bagi istri bukanlah melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan, namun justru beban, dan mungkin penderitaan. Di sinilah keadilan hams ditegaldcan demi menjaga keseimbangan hubungan antara suami istri. 4. Dampak yang cukup berpengaruh terhadap pengajaran kitab Uqud Al-Lujjaiani dalam masyarakat adalah lemahnya akses perempuan dalam masyarakat, seperti dalam dunia pendidikan, ekonomi, dan teknologi. Hal ini salah satunya adalah akibat proses domestikasi peran perempuan yang hanya di rumah saja, dan kecil sekali keterlibatan perempaun dalam masyarakat. Ada kecvenderungan bahwa perempuan muslim sebaiknya hanya banyak di rumah saja. Jika demikian halnya, maka peran dan akses perempuan di masa depan akan jauh dari yang diharapkan. Bagaimana mungkin Islam akan dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, jika proses pendidikan dan pengkaderannya mengkondisikan wanita untuk mengurung diri, dan teraliaenasi dari pergaulan luas. :Memperhatikan dampak pengajaran kitab tersebut, maka tidak ada salahnya mengkritisi kembali isi kitab itu sebagai sebuah otokritik. Rekomendasinya adalah bahwa pada gilirannya jika dimungkinkan diambil tindakan kongret untuk mengganti kitab lain yang lebih memberikan rasa keadilan gender kepada kaum perempuan. Untuk membuka wacana barn di kalangan masyarakat Islam tradisional, maka penting rasanya membuka forum semiloka atau lokakarya yang mengangkat berbagai isu keagamaan yang membongkar kemandegan dart ketidakadilan dalam proses pengajaran agitma di pesantren dan dampaknya bagi pengembangan sumberdaya insani di masyarakat.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics
ID Code:23558
Deposited By:Ms upt perpus3
Deposited On:26 Oct 2010 15:16
Last Modified:26 Oct 2010 15:16

Repository Staff Only: item control page