POTENSI SINAR MATAHARI DALAM ABSORPSI KALSIUM PADA AYAM BROILER: SUATU KAJIAN FISIOLOGIS PERBANDINGAN DENGAN HORMON KALSITRIOL

Abstract

Hormon Kalsitriol or 1,25-Dyhydroxycolecalciferol is a metabolite actif vitamin D that role to stimulate calcium absorption from intestinum. Sun light will stimulate synthesis hormon kalsitriol in the body, in case there is no sun light will inhibit synthesis hormon kalsitriol in the body and than to decrease calsium absorption. The purpose of this research was to investigate of potency sun light on calsium absorption and comparative physiology respond with hormon kalsitriol. Factorial and ANOVA was used to analysis data. There were 2 x 3 experimental treatments with 3 replication. Factorial design have two factor is different concentration of hormon kalsitriol there are 0 pg and 2,5 pg and different light sun as factor an other. The result of this experiment indicated that have interaction between light sun and hormon kalsitriol. PO-SM I is treatment no hormon kalsitriol and get lighting the sun everyday, there were have optimum on calsium absorption. This treatment significant with an other treatment (P>0,05). Proses absorpsi kalsium dipengaruhi oleh adanya sintesis hormon kalsitriol. Hormon kalsitriol atau 1,25-Dihidroxycholecaleiferol merupakan suatu metabolit aktif vitamin D yang sintesanya di dalam tubuh distimulasi oleh adanya sinar matahari. Meningkatnya penggunaan kalsium oleh tubuh akan mempengaruhi meningkatnya sintesis hormon kalsitriol yang selanjutnya akan menyebabkan terjadinya peningkatan absorpsi kalsium. Terjadi interaksi positif antara sinar matahari dengan sintesis hormon kalsitriol. Bila sinar matahari tidak didapatkan secara optimal oleh ayam maka akan terjadi penghambatan sintesis hormon lcalsitriol yang selanjutnya akan menurunkan proses absorpsi kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sinar matahari dalam meningkatkan absorpsi kalsium dihandingkan dengan pengaruh honnon kalsitriol dalam absorpsi kalsium serta interaksi antara sinar matahari dengan hormon kalsitriol. Pada penelitian ini digunakan rancangan faktorial dengan sinar matahari sebagai faktor pertama dan hormon kalsitriol sebagai faktor kedua. Dosis hormon yang digunakan adalah 0 dan 2,5 ug sedang sinar matahari yang digunakan adalah 0 hart atau tanpa sinar, tiap hari dipapar sinar dan 3 hari sekali dipapar sinar. Tiap perlakuan dilakukan pengulangan 3 unit percobaan. Data yang didapat dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji I.SD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan sinar matahari dengan hormon kalsitriol. Absorpsi kalsium yang paling tinggi didapatkan pada perlakuan yang tidak diberi hormon kalsitriol tapi dipapar sinar matahari setiap hari (1).,-SM11 Hasil pada Pu-SMI tersebut signifikan dengan pelakuan lainnya