Uji Potensi Bakteri Kitinolitik Sebagai Pengendali Hayati Patogen Kapang Penyebab Penyakit Tanaman Kentang (Solanum tuberosum)

Ferniah , Rejeki Siti and Purwantisari, Susiana and Pujiyanto, Sri (2003) Uji Potensi Bakteri Kitinolitik Sebagai Pengendali Hayati Patogen Kapang Penyebab Penyakit Tanaman Kentang (Solanum tuberosum). Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF
610Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

192Kb

Abstract

Kentang merupakan salah sate komoditas utama hortikultura di Indonesia, tetapi produktivitasnya masih rendak Produktivitas yang rendah antara lain disebabkan oleh adanya berbagai penyakit yang menyerang tanaman ini, terutama serangan oleh kapang. Beberapa bakteri tanah mempunyai aktivitas kitinolitik. Bakteri kitinolitik diduga dapat memecah kitin penyusun dinding set kapang sehingga potensial menghambat pertumbuhan kapang patogen pada tanaman kentang. Penelitian pendahuluan secara in vitro perlu dilakukan untuk menguji potensi bermacam-macam bakteri kitinolitik yang diisolasi dari tanah perkebunan sayuran lokal. Penelitian bertujuan mengisolasi bakteri kitinolitik dari tanah lokal dan menguji potensinya sebagai pengendali hayati beberapa kapang patogen yang menyerang tanaman kentang. Kapang pada penelitian ini adalah Fusarium oxysporun dan Alternaria Natant Bakteri kitinolitik diisolasi dari tanah lake perkebunan sayuran di Bandungan, Semarang. Isolasi bakteri kitinolitik dilakukan pada medium agar kitin. Diperoleh 10 isolat bakteri yang mempunyai aktivitas kitinolitik cukup bagus. Potensi bakteri kitinolitik diamati dengan melakukan uji antagonisme terhadap kapang. Pengujian dilakukan pada medium Potato Dextrose Agar. Satu kolini kapang diletakkan di tengah medium, sedangkan bakteri kitinolitik diinokulasikan di. sekitar kapang pada jarak 2 cm. Biakan diinkubasi selama 6 hari pada suhu ruang. Pertumbuhan kapang ditentukan dengan mengukur pertambahan diameter koloni kapang. Isolat nomor 8, 14, dan 17 dari tanah kebun sayuran Bandungan, Semarang, mampu menghambat pertumbuhan Fusarium oxysporum. Isolat nomor A, 9, clan 14 mampu menshambat pertumbuhan Alternoria Nolan!, isolat name[ S /10913143 m.FpshlrokM PsOgniPtillim ketiu jefik Uji potensi bidden kitinolitik terhadap kapang-kapang patogen lain masih perlu dilakukan, dilanjutkan dengan identifikasi masing-masing isolat potensial. Uji lapangan perlu dilakukan sebelum dibuat fonnulasi biofungisida. Potato is one of the main commodities in Indonesia, but the productivity is still low. There are many diseases attacked the potato plants, especially by pathogenic fungi. The chitinolytic bacteria can be isolated from the local soil. They can degrade chitin on the fungi cell wall, so they are potential to inhibit the pathogenic fungi growth. It is important to study in vitro the potential of some chitinolytic bacteria against pathogenic fungi in potato. This study will isolate chitinolytic bacteria from the local soil and test their potential to inhibit the growth of the fungi. The pathogenic fungies are Fusarium oxysporum and Alternaria solani. Chitinolytic bacteria was isolated from Bandungan, Semarang. Isolation in chitin-agar medium discovered 10 isolates of chitinolytic bacterias which have a good chitinolytic activities. An antagonist test between the bacteria and the fungi have been done in Potato Dextrose Agar medium. A colony of fungi was inoculated on the center medium surface, and the chitinolytic bacteria was plated surround it at a distance of 2 cm. The culture was incubated at a room temperature for 6 days. The pathogenic fungi growth was determined from the fungies diameter colonies. Isolates number 8, 14, and 17 from Bandungan, Semarang, inhibited Fusarium oxysporum growth with different activities. Isolates number 8, 9, and 14 inhibited Alternaria solani growth with different activities too. Isolate number 8 inhibited both of the pathogenic fungies. The antagonist test between chitinolytic bacteria and the other fungies should be done. Identification of the chitinolytic bacteria is the next task. A field test should be done before make a biofungicide formulation.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:Q Science > Q Science (General)
ID Code:23544
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:26 Oct 2010 10:23
Last Modified:26 Oct 2010 10:23

Repository Staff Only: item control page