PRODUKSI PIGMEN KATIOTENOID Rhodotorula muccilaginosa PADA MEDIUM AIR KELAPA

Abstract

Karotenoid adalah pigmen berwarna kuning sampai merah, biasanya berkaitan dengan klorofil pada tumbuhan hijau. Pigmen ini juga ditemukan pada alga, jamur dan lumut. Selain itu juga sering ditemukan dalam lemak hewan. Dalam sektor aquakultur ada empat macam molekul karotenoid yang sering digunakan, yaitu 13 karoten, canthaxanthin, astaxanthin dan astasena (An et al., 1989). Oleh karena arti pentingnya warna dalam sektor aquakultur, maka perlu diupayakan produksi pewarna alami untuk menggantikan pewama sintetis yang penggunaannya merugikan bagi manusia. Selama ini belum hanyak usaha untuk komersialisasi produksi pigmen alami karena keterbatasan media produksi yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah air kelapa sebagai bahan dasar untuk pertumbuhan dan produksi piginen karotenoid dan khamir Rhodotorula mucilaginosa dan untuk mengetahui kondisi pH yang paling optimum untuk produksi pigmennya. Penelitan ini meliputi optimalisasi pertumbuhan Rhodotorula mucilaginosa dengan menggunakan sumber karbon yang berasal dari air kelapa dengan metode • fermentnsi batch (curah) dan optimalisasi pH medium produksi. Pertumbuhan ditentukan dengan konsentrasi biomasa dan densitas optika (DO). Konsentrasi biomasa diukur dengan metode gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa dapat digunakan sebagai salah satu medium altematif untuk pertumbuhan dan pigmen R. nmcilaginosa. Derajat keasaman (pH) 4,50 (P1) mampu menghasilkan pigmen karotenoid sebesar 254,1698pgriberat kering sel pada jam ke-68 dan pH 5,50 (P2) sebesar 204,793 ngriberat kering sel pada jam ke-72 dan pH 5,50 (P2). Dad hasil tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan: pertama, air kelapa dapat digunakan sebagai salah satu medium alternatif untuk pertumbuhan dan pigmen R. mucilaginosa. Kedua, pigmen total tertinggi dicapai pada pH 4,50 (P1) sebesar pigmen karotenoid sebesar 254,1698ggr/berat kering sel pada jam ke-68 dan pH 5,50 (P2) sebesar 204,793 ggr/berat kering sel pada jam ke-72 dan pH 5,50 (P2). Carotenoid is a pigment colored yellow to red, usually related with chlorophyl on green plant. This pigment is also found on algae, fungi and lichen. It is also found in animal fat. In aquaculture sector, there are four carotenoid compound most used namely carotenoid, cantliaxantin, astaxanthin and astasena (An ei al., 1989). Due to the importance of color in aquaculture, it is needed an effort to produce natural coloring agent to substitute chemical agents which are harmful for human. So far, there is no production of natural pigment because of the limitation of production media. The aims of this project were to utilize the coconut water waste as a basic substrate for the growth and pigment production of Rhoclotorula mucilaginosa and to find out the optimum pH for producing its carotenoid pigment. The project covered the growth optimalisation of Rhodotorula mucilaginosa using carbon source derived from coconut water with batch fermentation method and optimalisation of production media pH. The growth was measured with biomassa concentration through gravimetric method and optical density (OD). The result showed that coconut water could be used as an alternative media for growing and producing pigment of R. mucilaginosa. The acidity level (pH) 4.50 (P1) was able to produce carotenoid pigment at 254,1698 ggr/dried weight cell at 68 hours, whereas pH 5.50 (P2) produced carotenoid pigment at 204,793 ggildried weight cell at 72 hours. To sum up, coconut water can be used as an alternative media for growing and pigment production of R. mucilaginosa. The highest pigment production was reached at pH 4.5 in 68 hours.