BIODIVERSITAS TERIPANG (HOLOTHUROIDEA) DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA

Abstract

Sebagai salah satu sumberdaya hayati laut yang potensial, teripang mempunyai sebaran hidup yang luas. Teripang ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan secara langsung dengan pengolahan sederhana maupun dengan proses yang lebih panjang. Melihat kenyataan bahwa teripang mempunyai prospek yang baik sebagai komodite ekspor dan juga sebagai pemasok protein yang potensial bagi penduduk sekitar pantai, maka penelitian mengenai teripang perlu dilakukan terutama mengenai lingkungan hidup dan biologinya sebagai data potensi biologis teripang dalam rangka pengembangan pemanfaatan wilayah pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biologis teripang di Kep. Karimunjawa, kelimpahan teripang, keseragaman dan keanekaragamannya, jenis-jenis teripang yang mempunyai nilai ekonomis, dan melihat kemungkinan usaha pelestarian teripang di Kep. Karimunjawa. Basil survei pendahuluan yang dilakukan di Pulau Menyawakan Besar, Menyawakan Kecil, Cemara Besar, Cemara Kecil, Galang dan Krakal Besar serta Krakal Kecil menunjukkan tidak dijumpai teripang walau sampai pada kedalaman 20 meter, kecuali di Pulau Krakal Besar dan Krakal Kecil. Hal ini diduga karena eksploitasi besar-besaran oleh nelayan setempat seiring dengan semakin meningkatnya permintaan komoditi tersebut untuk ekspor. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 species teripang dari famili Holothuriidae dan Stichopodidae, yaitu Holothuria nobilis, Stichopus ananas, Actinovvoa mauritiana, Bohadschia marmorata dan Stichopus variepatus. Hanya Actinopvpa mauritiana yang dapat dijumpai di semua stasiun, dan kelimpahan tertinggi ke terendah masing- masing terjadi di stasiun I, II dan III. Bohadschia marmorata paling dominan di stasiun II dan III tetapi tidak dijumpai di stasiun I. Kelimpahan relatif tertinggi terjadi di stasiun II demikian juga indeks dominansi tertingginya. Sedangkan urutan indeks keanekaragaman dan keragaman masing -masing dari yang tertinggi adalah di stasiun I, III dan II. Sea cucumber is one important natural resources which has wide habitata. They are utilised directly as food or being processed using simple or more complicated technics. Sea cucumber is also having good prospect as export commodity and protein sources for community who live along the beach, therefore it is urge to so research on the habitat of sea cucumbers and their biology in order to support biologic potensial data in order to develop the utilisation of coastal region. The research were aimed to determine abundance, diversity and species of sea cucumbers at Karimunjawa Islands and to seek the possibilities of their conservation. Based on preliminary survey, it was found that there were no sea cucumbers at Menyawakan Besar, Menyawakan Kecil, Cemara Besar, Cemara Kecil, and Galang Islands. The survey was conducted up to 20 meters depth. The sea cucumber were only existed at Krakal Besar and Krakal Kecil Island. This was pressumed because of heavy exploitation by local fishermen along with increasing demand for seacucumbers from export market. The study revealed that family Holothuriidae and Stichopodidae existed ie. Holothuria nobilis, Stichopus ananas, Actinopyqa mauritiana, Bohadschia marmorata and Stichopus variegatus. Only Actinopyqa mauritiana was found in all stations. The abundance of species was decreased from station I to III. Bohadschia marmorata was found the most dominant in station II dan III but none was in station I. The highest relative abundance was at station II as well as the highest dominance but the diversity index of H' and e' were diversed from station I, to III and II.