Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Hasil Usaha Koperasi (Studi Empiris pada Koperasi Unit Desa di Karesidenan Semarang )

Abstract

Laporan Keuangan disajikan untuk membantu pars pemakainya untuk membantu dalam pembuatan keputusan. Dari laporan keuangan dapat diperoleh informasi rasio-rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis kinerja keuangan suatu entitas/perusahaan. Rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi pertumbuhan laba atau basil usaha dari suatu entitas pada masa yang akan datang. Penelitian menitik beratkan pada kegunaan dari rasio keuangan untuk melakukan prediksi pertumbuhan basil usaha Koperasi Unit Desa satu dan dua tahun kedepan. Ada 13 rasio keuangan yang dikategorikan menjadi 4 kategori yang digunakan untuk melakukan prediksi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara simultan pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan hasil usaha dalam satu dan dua tahun kedepan pada Koperasi Unit Desa dan menguji secara parsial pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan hasil usaha koperasi yang bersangkutan, serta untuk mengetahui rasio keuangan yang paling dominan berpengaruh terhadap pertumbuhan hasil usaha satu dan dua tahun kedepan pada Koperasi Unit Desa di Karesidenan Semarang. Penelitian ini menggunakan proporsional purposive sampling yang diperoleh sampel sebanyak 30 sampel KUD. Data laporan keuangan digunakan selama 5 tahun sejak 1998 s/d 2002 dimana dua tahun terakhir digunakan untuk mendapatkan variabel pertumbuhan hasil usaha. Mat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan uji F —test, t-test, dan R2. Hasil penelitiafi uji F menunjukkan bahwa perubahan rasio keuangan yang digunakan dalam model secara simultan berpengaruh secara signfikan terhadap pertumbuhan hasil usaha KUD untuk satu dan dua tahun kedepan, dengan nilai F = 8.058, p-value = 0.000, dan nilai R2 = 0.868 untuk prediksi satu tahun kedepan, dan F = 8.935, p-value = 0.000, dan nilai R2= 0.879 untuk prediksi dua tahun kedepan. Sedang untuk uji t- untuk menguji secara parsial pengaruh 13 variabel independen terhadap variabel pertumbuhan hasil usaha koperasi untuk satu tahun kedepan tidak signifikan (dengan tingkat signfikansi 5%) kecuali untuk variabel Operating Income to Total Liabilities (OITL), dengan nilai t = 2 231 dan p-value = 0.040. Untuk pengaruh secara parsial 13 variabel independen terhadap variabel pertumbuhan hasil usaha koperasi dua tahun kedepan diperoleh enam variabel yang tnempunyai pengaruh signifikan yaitu : konstanta dengan nilai t=2.525 dan p-value = 0.023, Operating income to Sales (015) dengan t = - 2.854 dan p-value = 0.01t, Sales to Total Assets (STA) dengan t = - 2.401 dan p-vatue 0.029, Operating Income to Total Liabilities (OITL) dengan t-3.453 dengan p-value =0.03, Current Liabilities to Inventoty (CLI) dengan t = 2.636 dan p-value = 0.18, dan Total Liabilities to Current Assets (RCA) dengan t = 2.844 dan p-value = 0.012. Tingginya haat F dan tidak signifikannya sebagian besar pengaruh variabel independen secant parsial disebibkan adanya gtjala heteroskedastisitas. Dan apabila masih digunalcan untuk menyitrrpulkan maka kemungkinan dapat salah interpretasi atau salah dalam menyimpulkan. Financial Statements is prepared to aid its user for making decisions. Financial statement provides information for its user about financial ratios commonly used to analyze financial performance of the entity. They are able to be used to predict earning growth in the future. This study focused to investigate for predicting financial mtios of cooperatives, KUD, to estimate their earning growth. There are 13 independent variables to estimate earning growth for the first and the second future year. The study aimed to investigate models to estimate the effects of 13 independent variables to earning growth for the first and the second future year at cooperatives, KUD, in Karesidenan Semarang. There were 30 cooperatives to be samples by proportional sampling. Data were collected from the cooperative financial statements in 1998 -. 2002, and they were analyzed by multiple regression, t-test, F-test, and R2. The result showed that the first model for predicting earning growth for the first future year, showed that the F value is 8.058, p-value = 0.000, and R2 .-- 0.868, whereas for the model of the second future year, the value of F is 8.935, p-value = 0.000, and R2 = 0.879. For partial effects of 13 independent variables to earning growth, for t-test, however, the result showed that for the first model, all of the independent variables did not effect significantly (level of significance 5%) to earning growth of the first future year, but operating income to total liabilities with t-value = 2.231, p-value = 0.040. In the other hand, for the second model, there were 6 independent variables which affected earning growth of the second future year. They were constant and its t- value is 2.525 and p-value = 0R23, Operating income to Sales (01S) and its t value - 2.854 and p-value = 0.011, Sales to Total Assets (STA) and its t value is -2.401 and p-value 0.029, Operating Income to Total Liabilities (OITL) and its t value is -3.453 and p-value = 0.03, Current Liabilities to Inventory (CLI) and its t value is 2.636 and p-value = 0.18, and Total Liabilities to Current Assets (TLCA) and its t value is 2.844 and p-value = 0.012. The models having high F-values but none or most of the regression coefficient is statistically significant on the basis of the conventional t- test showed that there might be heteroscedastic error variance, so if we persist in using the usual ordinary least square formula, the t and F test can be highly misleading, resulting in erroneous conclusion.