PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KECIL BATIK DENGAN BAK ANAEROBIK BERSEKAT (ANAEROBIC BAFFLED REACTOR)

Sumantri, Indro and Sumarno, Sumarno and Istadi, Istadi and Nugroho, Amin and Buchori, Luqman (1998) PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KECIL BATIK DENGAN BAK ANAEROBIK BERSEKAT (ANAEROBIC BAFFLED REACTOR). Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
189Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

580Kb

Abstract

Industri kecil batik merupakan industri penghasil limbah cair yang sangat besar dan komplek karena proses produksinya menghasilkan bermacam air limbah. Air limbah industri tekstil dapat dengan mudah dikenali ((arena warnanya. Cemaran zat warna ini bervariasi baik jenis dan jumlahnya Zat. warna yang paling banyak digunakan adalah (a) zat warna mono-azo asam turunan benzonaphthalene. (b) zat warna mono-azo asam turunan azonaphthalene, (c) zat warna langsung. dan (d) zat warna reaktif. Sedangkan deterjen yang banyak digunakan 'mahout' deterjen kationik dan nonionik serta perubahan penggunaan kanji dengan polyvinil alkohol (PVA). yang semakin menambah berat beban air limbah yang ada. Pengolahan air limbah industri tekstil batik yang dilakukan dengan menggunakan proses anaerobik dengan bentuk reaktor yang bersekat (anaerobic baffled reactor). Pemilihan proses ini mempunyai keuntungan karena cocok untuk daerah tropis (mikroorganisma mesofilik) sedangkan bentuk reaktor memberikan keuntungan karena memberikan kontak yang lebih bail< antara lumpur aktif yang ada dengan air limbah (upflow dan downflow). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan waktu tinggal minimum antara lumpur aktif dengan air limbah, perancangan minimum, dan penambahan nutrien untuk unit pengolahan air limbah industri kecil batik. PenaNan dilakukan dalam reaktor yang mempunyai volume 60 liter dengan jumlah sekat 5 buah. Lumpur aktif anaerobik yang ciigunakan berasal dari PT. Kimia Farma, Simongan, Semarang. Sebelum digunakan lumpur tersebut dilakukan adaptasi dengan air limbah yang ada. Air limbah industn kecil tekstil diperoleh dari sentra industri kecil batik di daerah Pekalongan dan Surakarta. Penatitian dilakukan untuk volume lumpur 1/2 dan 1/3 volume reaktor dengan variabel berubah seperti kadar ion Ca— dalarn air limbah 40, 50. dan 60 mg/L. waktu tinggal cairan dalam reaktor 6, 8, 10, 12 jam. Pengamatan dilakukan terhadap penurunan kadar BOD dan COD yang ke luar dari reaktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada waktu tinggal cairan 12 jam penurunan COD dan BOD sebesar 68,20 % dan 52,68 %. Kadar ion Ca" pada 60 mg/L menunjukkan penurunan yang baik karena asam organik yang terbentuk akan diikat oleh ion Ca", dan volume lumpur yang baik adalah 1/2 volume reaktor karena akan memberikan kontak yang lebih baik dengan air limbah. Untuk mendapatkan penurunan COD yang lebih besar (sampai dengan 90 %) maka dibutuhkan waktu tinggal cairan dalam reaktor antara 1 - 2 hari dengan kadar ion Ca" sebesar 60 mg/L, dan volume lumpur 1/2 volume reaktor. Batik small scale industries potentially produced wastewater both quantity and complexity of compounds. Wastewater of batik industries can be easily identified by the color of wastewater. Dyestuff pollutants of this wastewater is variation both types and quantity. Most of the dyestuff used are (a), mono-azo acid derived of benzonaphthalene, (b) mono-azo add derived from azonaphthalene, (c) direct dyestuff, and (d) reactive dyestuff. While most common detergent conducted in this industries is type of cationic and anionic detergents and also replacement of starch by polyvinyl alcohol (PVA). This will increase the load of wastewater treatment. Wastewater treatment of batik industries conducted in this research is anaerobic process with anaerobic baffled reactor. Selection of this process has advantage because the microorganism is suitable for tropical area (mesophilic microorganism) while the baffled reactor gives the better contact between activated sludge and wastewater by upflow and down flow actions. The objective of this research to the wastewater treatment plant of batik small scale industries is to ensure the minimum residence time of activated sludge and wastewater, minimum design, and nutrient added. Research has been conducted in a glass reactor with having volume of 60 L with 5 baffles. The wastewater samples of batik small scale industries obtained from Pekalongan and Surakarta municipalities. Both have center of batik small scale industries. Anaerobic activated sludge for seeding microorganism is from PT. Kimia Farma, Simongan, Semarang. Adaptation of this activated sludge done by the wastewater of batik industries before running the research. The variables conducted of this research is the volume of activated sludge : 1/2 and 1/3 of reactor volume, concentration of ion calcium in wastewater 40, 50, and 60 mg/L wastewater residence time in the reactor : 6, 8, 10, and 12 hours. The parameter of pollutant observed during research is reducing concentration of BOD and COD in the outlet reactor. The fact finding of this research obtained that residence time of wastewater of 12 hours reduced 68,20 % and 52,68 °A) of the concentration of BOD and COD. Concentration ion calcium of 60 mg/L resulted the better reduction because organic acid formed would be bonded by ion calcium, and volume of activated sludge of 1/2 reactor volume resulted the better contact to the wastewater. It is recommended that to increase the reduction of BOD and COD (up to 92 %). the residence time of wastewater in the reactor is 1-2 days. concentration of on calcium is 60 mg/L, and activated sludge volume is 1/2 reactor volume.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
Divisions:Document UNDIP
ID Code:23447
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:25 Oct 2010 09:53
Last Modified:25 Oct 2010 09:53

Repository Staff Only: item control page