Efektivitas Ekstrak Daun dan Ranting Aglaia odorata terhadap Interaksi Parasitoid Eriborus argenteopilosus dan Crocidolomia binotalis

Tarwotjo, Udi and Rahadian, Rutty and Purwantisari, Susiana (2004) Efektivitas Ekstrak Daun dan Ranting Aglaia odorata terhadap Interaksi Parasitoid Eriborus argenteopilosus dan Crocidolomia binotalis. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
347Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

3391Kb

Abstract

Penelitian tentang insektisida botani yang dilakukan selama dasawarsa terakhir ini telah banyak menghasilkan tambahan informasi tentang kandungan metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan hama. Hash penelitian menunjukkan, banyak tanaman Meliaceae mengandung senyawa penghambat makan (antifedant), penghambat perkembangan, dan bersifat insektisidal serta berpengaruh terhadap reproduksi serangga. Salah satu anggota Meliaceae yang mempunyai potensi sebagi sumber insektisida botani adalah Aglaia odorata, Lour. Ishibasi ei at (1983) dan Janprasert et al. (1993) melaporkan bahwa isolasi dan identifikasi daun dan ranting A. odorata menghasilkan senyawa benzofuran yaitu rokaglamida yang mempunyai aktifitas insektisida dan IGR (insect growth regulator) temadap Peridroma saucia (Hubner) dan Spodoptera litura (Fab.) Selain terhadsp hama sasaran, insektisida yang digunakan perk diuji terhadap musuh alami hama tersebut. Hash] penelitian yang pernah dilakukan menunjukan bahwa pengaruh insektisida terhadap parasitoid tergantung kepada: jenis bahan aktif, jenis serangga, stadia perkembangan, umur serangga dan faktor Iingkungan (Matsumura, 1985; Barbosa et al., 1991; Stark, et al., 1992). Salah satu sistem inang-parasitoid yang menarik untuk diteliti adalah interaksi antara Crocidolomia binotalis (Lepidoptera: Pyrallidae) dan parasitoid, Eriborus argenteopilosus.(Hymenoptera; Ichneumonidae). E argenteopilosus merupakan parasitoid yang panting pada ordo Lepidopteraa, dan C binotalis adalah salah satu anggota dari ordo Lepidoptera. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun dan ranting A. odorata terhadap: tingkat kematian C. binotalis dan imago betina E. argenteopilosus, tingkat parasitasi dan enkapsulasi, pengaruhnya terhadap lama hidup baik stadium pra dewasa ataupun dewasa, tingkat kemunculan imago, jumlah imago yang keluar, kapasitas reproduktif, sifat morfologi parasitoid tenttama ukuran bobot tubuh imago, panjang sayap depan, panjang tibia kaki belakang. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 3 kali ulangan. Data analisis dengan sidik ragam (varians) dan perbedaan nilai tengah antar perlakuan diuji dengan DMRT (Duncan's Multiple Range Test) (Stell and Torrie, 1993). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun dan ranting A. odorata mempunyai efek kematian yang cukup tinggi terhadap C. binotalis. Kematian tenadi pada pengamatan hari ke-2 setelah perlakuan, dan terns meningkat sampai hari ke-10. Pada kontrol, selama penelitian ini tidak ada serangga uji yang mati. Pengamatan serangga uji sampai hari ke-10 menunjukkan adanya kecenderungan bahwa konsentrasi yang diujikan semakin menurun, namun tingkat kematian yang ditimbulkan semakin tinggi. Hal ini tampak pada hash analisis probit, dimana LC50 sebesar 657,2470mg/L dan Fiducial limitnya sebesar 486,2592-842,13043 mg/L, sedangkan LC90 sebesar 3353,6799 mg/L dan fiducial limitnya sebesar 2061,8966¬10197,0034 mg/L. Hasil uji efek kontak ekstrak daun dan ranting A. odorata terhadap parasitoid imago betina pada konsentrasi 657,2470 mg/L {LC50) dan 3353,6799 mg/L (LC90) yang diaplikasikan secara kontak apikal menunjukkan bahwa ekstrak tersebut relatif tidak beracun, dimana tingkat mortalitas yang ditimbulkan tidak berbeda nyata dengan kontrol.. Matsumura, 1985 berpendapat bahwa pada umumnya senyawa sekunder tanaman akan lebih bersifat toksik jika diberikan melalui makanan daripada aplikasi kontak apikal Tingkat parasitasi E. argenteopilosus pada perlakuan ekstrak dengan konsentrasi 81,1495 mg/L (LC5) dimana tingkat parasitasinya 4,44 %., sedangkan pada konsentrasi 278,7482mg/L tingkat parasitasinya sebesar 5,55 % Basil uji statistik menunjukan bahwa perlakuan balk dengan konsentrasi 81,1495 mWL (LC5) ataupun dengan konsentrasi 278,7482 mg/L (LC25) tidak berbeda nyata dengan kontrol. Pengaruh ekstrak terhadap tingkat enkapsulasi menunjukan, bahwa perlakuan dengan konsentrasi 278,7482 mg/L (LC25), tingkat enkapsulasi telur sebesar 20 % dan enkapsulasi larva sebesar 20%. Tingkat enkapsulasi tersebut lebih rendah dibandingkan perlakuan dengan konsentrasi 81,1495 mg/L (LC5). Berdasarkan uji statistik kedua perlakuan ekstrak tersebut tidak berbeda nyata dengan kontrol. Ini berarti ekstrak dam dan ranting A. odorata tidak berpengaruh terhadap tingkat enkapsulasi. Secara keseluruhan perlakuan ekstrak dengan konsentrasi 278,7482 mg/L (LC25) berbeda nyata dengan kontrol. Imago parasitoid yang muncul daru larva C. binotalis pada perlakuan ekstrak pada konsentrasi 81,1495 mg/L (LC5) sebesar 25 %, sedangkan pada konsentrasi 278,7482 mg/L (LC25) sebesar 60% Basil uji statistik menunjukkan, bahwa ke-2 perlajkuan ekstrak tersebut tidak berbeda nyata dengan kontrol. Hal Mi berarti perlakuan ekstrak tersebut tidak berpengaruh terhadap kemunculan imago. Potensi ekstrak daun dan ranting A. odorata sebagai penghambat perkembangan dan penekan kemampuan larva C binotalis mengenkapsulasi telur dan larva E. argenteopilosus menyebabkan imago betina yang muncul mempunyai ukuran morfologi (bobot tubuh imago, panjang sayap depan dan panjang tibia tungkai belakang) yang lebih baik daripada imago betina yang muncul dari kontrol. Berdasarkan hasil uji statistik berbeda nyata. Demikian juga pada imago jantan berbeda nyata dengan kontrol. Imago yang muncul pada perlakuan dengan konsentrasi 81,1495 mg/L (LC5) dan 278,7482 mg/L (LC25) adalah 25% dan 60% Rerata umur stadium pradewasa pada kedua perlakuan tersebut adalah 6 hari dan tidak berbeda nyata dengan kontrol. Sedangkan pengaruhnya terhadap lama hidup parasitoid stadium dewasa jantan tidak berbeda nyata dengan kontrol Pengaruh ekstrak terhadap kapasitas reproduksi parasitoid imago betina pada kosentrasi 278,7482 mg/L (LC25) sebesar 76,6667 butir / imago dan hash uji statistik berbeda nyata dengan kontrol, sedangkan perlakuan dengan kosentrasi 81,1495 mg/L (LC5) sebesar 49,6667 butir / imago dan tidak berbeda dengan kontrol. Flasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak daun dan ranting A. odorata bersifat toksis terhadap C. binotalis dan menyebabkan kematian, tetapi terhadap parasitoid imago betina bersifat non toksis. Pengaruh ekstrak terhadap parasitoid E. argentevilosus. terutama terhadap tingkat parasitasi tidak berpengaruh, tetapi berpengaruh pada tingkat enkapsulasi. Pengaruhnya terhadap aspek biologi yang lain seperti, kapasitas reproduksi, ukuran morfologi imago terutama pada perlakuan dengan konsentrasi 81,1495 mg/L (LC5) berdasar hash uji statistik berbeda nyata. Research have shown that many species of Meliaceae contain antifeedant, growth inhibitors, insecticidal activity, and affecting insect reproduction. A member of Meliceae family showing botanical insectisides potential is Aglaia odorata. Ishibasi et al. (1983) reported that isolation and identification of carbofurant and racaglamida from leaf and branch of A. odorata. Two compounds exhibited potent insecticidal and insect growth regulator activity to P. saucia and S. Num. Besides to the target insect, an insectiside must be tested againts natural enemies. The result have shown that effect of an insecticide to parasitoids depens on the active compound, species, developmental stage, age of insect pest, and environmental codition (Matsumura, 1985, barbosa et al., 1991, Stark et al., 1992) Host-parasitoid system interesting to be studied in the interaction of C. binotalis (Lapidoptera: Pyrallidae) and its parasitoid E. argenteopilosus.. argenteopilosus is an important parasitoid for Lepidoptera, and C. binotalis is one of its host. The objetives of this study were to evaluate: (1) the insecticidal efectiveness of A. odorata leaf and branch extract against S. litura (2) the toxicity of these extracts to female adult of E. argenteopilosus (3) the effect of the extracts on parasitation and encapsulatin, and (4) the effect of the extract on longevity of the immature stage and emergences of the adult of E. argenteopilosus emeged from C binotalis larvae, its reproduction, and its effect of morphology caracter of the parasitoid. Experiment was laids out in completely randomized fashion with three replication. Data collected were subjected to an analysis of variance followed by mean comparison based of duncans New Multiple Range Test (Steel and Torrie, 1993) The result showed that leaf and branch extract of A. odorata caused sufficiently high mortality of C. binotalis. The larvae deathoccurred on second day after treatment and in creased up the threeteen day. In the research, the control did not show mortality. Observation of the threeteen day revealed the tedency of increasing mortality with decreasing concentration, as indicated from the probit analisys which had an LC50 of 222 19 mg/L with fiduciakl limit of 840.89-3754 mg/L, whereas an LC90 of 1349 mg/L with fiducial limit of 840.89-3754 mg/L. The toxicity of these extract were aplicated to. E. argenteopilosus by topical cotact application. Its was relatively not toxic. Matsumura(1984) reported that plant secondary metrabolites in general are more toxic as feed than in direct contact The treatment of 278,7482 mg/L (LC25) was 5,55 % compared to application at 81,1485 mg/L (LC5) which was only 4.44 %. Statistic test showed that application at 278,7482 mg/L extract was applied, egg and larva encapsulation were recorded at 40% respectively, which were lower than application that was given at 21.95 %. However statiscal test showed that of significant to control. The leaf and breanch extract of A. odorata an effect of the eggs and larvae encapsulation. Adult female parasitoid emerging from larvae C binotalis treated with of leaf and branch extract A. odorata at 278,7482 mg/L of 60%while at 81,1485 mg/L it was only 25%. Statistical test showed that it was similar to control. It means that extract appliation had no effecton the rate of emergence of adult parasitoid. The potency of leaf and branch of 81,1485 as growth inhibitant and to lower C. binotalis ability to encapsulate the egg and larvae of E argenteopilosus was indicated from the fact that the emerging adult parasitoid were better in term of marphology (weight, length of front wing and the tibia of rear leg) than those of control treatment, and statistically the difference, were significant. No such difference was observed in adult male parasitoids. Length life of pre adult of emerging parasitoids from larvae treated with 278,7482 mg/L of 9 days, and with 81.1485 mg/L was 5 days. The both were different control. Both extract concentrations did not produce any effect on length of adult stage of male parasitoids compared to those coming out from control treatment. However, the effect was significant for the length of adult stage of female parasitoids, especiallyfor adult of 278,7482 mg/L treatment. Reproduction capacity of adult female parasitoids of 278,7482 mg/L was 73,28 eggs/adult, which was statistically significantly different from control, whereas of 81,1485mg/L treatment, it was 49,67 eggs/adults and its of significant to control. It can be concluded that A. odorata leaf and branch extract are toxic against of C. binotalis, but not toxic to E. argenteopilosus female adult. The treatment of 278,7482 mg/L could increase of parasitation level, prolong life and reproduction, capacity and marphological character of E. argenteopilosus female adult, but there is effects of encapsulation.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:Q Science > Q Science (General)
ID Code:23365
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:21 Oct 2010 10:22
Last Modified:21 Oct 2010 10:22

Repository Staff Only: item control page