ANALISIS ALOKASI BIAYA OVERHEAD PERUSAHAAN PABRIKASI DI INDONESIA

Isgiyarta, Jaka and Darsono, Darsono and Chariri, Anies (1999) ANALISIS ALOKASI BIAYA OVERHEAD PERUSAHAAN PABRIKASI DI INDONESIA. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
250Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

529Kb

Abstract

The purpose of this research is to know the empirical fact of alocation of overhead cost production at manufacturing industries in Indonesia. Like at the industry countries, the capital intensive manufactrure have been adopted the new technic alocation of overhead cost production, that is Activity Based Costing method. The reason adopted the new method is increasing propotion of overhead cost. The result of this research find that there is no diference reason between capital intensive manufacture and labour intensive manufacture to use the method of alocation overhead cost production. The fact say that composition of component cost ',inducting at two group manufacture, at statitically, is no significant diference. Reliability and manager satisfaction of cost production information show that both the traditionil method and the Activity Based Costing method no significant diferrence . The manufacture accountant belief the information that result from technic overhead allocation adopted. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk mengetahui bukti empiris mengenai praktik teknik alokasi biaya overhead perusahaan pabrikasi di Indonesia. Seperti yang terjadi dalam negara industri maju, banyak perusahaan yang bersifat padat modal, komponen biaya overhead yang sangat signifikan dibandingkan dengan komponen biaya produksi lainnya, penggunaan teknik alokasi berbasis pada aktivitas, atau yang lebih dikenal dengan teknik ABC (Activity-Based Accounting), telah memberikan informasi biaya produksi yang lebih akumt daripada teknik alokasi biaya tradisionil. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah pusposive sampling, karena data yang diperoleh didasarkan alas kuesioner yang kembali, dan belum mampu mencerminkan sampling secara stratified dari kelompok-kelompok industri maupun dari intensitas pengunaan modal. Jumlah responden kembali yang mampu sebagai data dasar hanya 33 kuesioner, dari 44 kuesioner yang kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dalam menerapkan teknik alokasi tidak memperhatikan apakah perusahaan itu merupakan perusahaan yang padat modal atau padat karya. Dilihat dari sisi komposisi komponen biaya produksi, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, secara statistik, temyata tidak mempunyai perbedaan komposisi komponen biaya. Biaya produksi yang tert.esar adalah biaya bahan baku langsung, kemudian biaya overhead pabrik, dan komponen paling kecil adalah biaya tenaga kerja langsung. Mengenai keakuratan data informasi biaya produksi dan kepuasan manajer atas informasi biaya produksi yang mereka peroleh, temyata menurut interprestasi para praktisi akuntansi perusahaan, antara teknik tradisionil dengan teknik alokasi ABC tidak mempunyai perbedaan yang signifikan, Demikian juga untuk tingkat kepuasan manajer atas informasi yang mereka terima. Tetapi pada sisi lain, temyata para praktisi juga mempunyai keyakinan bahwa teknik ABC akan mampu memberikan tnfromasi biaya produksi yang lebih akurat. Ketidak konsistenan jawaban responden mi kemungkinan besar, mereka belum memahami teknik alokasi ABC dengan balk.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
ID Code:23359
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:21 Oct 2010 10:01
Last Modified:21 Oct 2010 10:01

Repository Staff Only: item control page