PENELITIAN TENTANG TINGKAT KEDISIPLINAN ANAK DI PEMUKIMAN KUMUH SEMARANG

Thohir, Mudjahirin and Hendro, Eko Punto and Priyanto, Edy and Lukrnantoro, Triyono and Abidin, Zaenal (1998) PENELITIAN TENTANG TINGKAT KEDISIPLINAN ANAK DI PEMUKIMAN KUMUH SEMARANG. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
249Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

2046Kb

Abstract

Pengertian disiplin seringkali dikacaukan dengan pengertian tertib. Meskipun keduanya sama-' sama menunjukkan keberaturan, namun muatan geneologisnya berbeda. Kalau disiplin adalah perilaku manusia yang muncul alas dasar justifikasi moralitas; ini berarti;disiplinmerupakan. hasil proses kebudayaan (civilas dei), maka sebaliknya, tertib adalah perilaku manusia yang dibangun alas dasar.justifikasi kemasyarakatan. Dengan demikian ketertiban adalah produk peradaban (civitay.vo/i4atau hasil kontrak sosial dalam kebersamaan (communion). Secara filosolis, perilaku disiplin muncul karena hasil proses penyadaran dan kesadaran yang hakiki melalui proses perenungan kemanusiaan sehingga mustahil jika dalam komunitas 'religius' muncul perilaku tidak displin. Sebaliknya, perilaku tertib adalah hasil proses intelcklualitas manusia melalui proses dialektika pikir: tesis, sintesis dan antitesis, untuk mengatur htibungan kemasyarakatan yang mengandung dimensi sosiologis bukan humanitis. Maka dart itu, sanksi yang diberikan pada mereka yang tidak disiplin biasanya merupakan sanksi moral lantaran mereka melanggar kaidah moralitas bukan sanksi hukum. Sebaliknya pada mereka yang tidak tertib diberikan sanksi hukum karena mereka melawan kontrak¬kontrak sosial yang telah disepakati bersama sebagai rule of the game dalam kemasyarakatan. Persoalannya, apakah proses kesadaran dan penyadaran manusia untuk menghasilkan perilaku disiplin juga dipengaruhi oleh faktor ekologis atau tata ruang kewilayahan di mana mereka tinggal. Pertanyaan demikian penting untuk disampaikan, lantaran konsep disiplin sekarang ini cenderung berkembang memiliki cakuparvamat luas, meliputi disiplin dalam dimensi merupakan laktor penyebab munculnya perilaku tidak disiplin. Melalui metoda cksplanatori yang serba terbatas rnenemukan bahwa sekalipun anak-anak tinggal di wilayah yang kumuh didukung pekerjaan, pendidikan dan penghasilan.orang tuanya yang rendah, tetap raja inenunjukkan mereka berperilaku disiplin. Anak berperilaku disiplin pada kenyataannya tidak ditentukan oleh hekerjannya yariabel-variabel tersebut, tapi rnelalui proses internalisasi yang berlangsung dalam keluarga. Selarna prang tua sekalipun rendah dalam pendidikan, penghasilan, dan berpekerjaan tidak menentu, tapi is bersedia memberikan contoh perilaku yang balk dalam kesehariannya (perhatikan etos: ing ngarsa sun /?dada), maka inilah yang mempengaruhi proses pembentukan kesadaran untuk berperilaku disiplin.***

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
Divisions:Document UNDIP
ID Code:23355
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:21 Oct 2010 09:45
Last Modified:21 Oct 2010 09:45

Repository Staff Only: item control page