SUZERY, MEINY and CAHYONO, BAMBANG and TAUFIQQURAHMAN, TAUFIQQURAHMAN (2004) PRODUKSI SENYAWA AFRODISIAK DARI PURWOCENG (Pimpinella alpina Molk): PENGEMBANGAN POTENSI "NATURAL RESOURCES" KHAS JAWA TENGAH. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 197Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 667Kb |
Abstract
Purwocengn (Pimpinella alpine Molk), that is rarely and Jawa Tengah specific plant, has been known as aphrodisiac medicine. Doze and formula of this plant for vitality increase has been observe in our laboratory and has been registered for patent In order to increase this plant potention, intensive research, especially in chemical structure is neded. In the aim of this purpose, in the fisrs year of our program research, Purwoceng has been collected from Dieng mountain region (Central of Java, Indonesia), followed with preliminarty research throught screening phytochemistry. Pimpinella alpine Molk extract contain triterpenoid, alkaloid and flavonoid compound. Furthermore, in this research, has been realized a separation and purification, especially from non polar and polar fraction. From n-hexane fraction, we have a pure crystal, that after Gas Chromatography-mass spectroscopy analysis could be proved as stigmatosterol . This report is first research that reported those compound in Purwoceng plant. Fractionation from semipolar fraction also produced a pure compound. However, spectroscopy analysis of this compound is in progress Forthermore, in the firs year in our programs, we can repoted in the first time a chemical constituent of essensial oil in Purwoceng. Germacren and 11-elemen are two major constituent. The other terpenoid, champhen, ft-pinen, limonen, champor, Ct-terpinen, ft-kariopilen, borneol, ft-selinen, aromadendren, curzeren dan epi curzerenon were analyzed by GC-MS. Advanced research, especially in chemical prospecting of Purwoceng plant needs to be done. According to our programe, polar fraction from this plant will be realized in the second year, beside it aphodisiac activities. Purwoceng (Pimpinella alpine, Molk) yang merupakan tanaman langka dan khas Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai obat penggugah hasrat seksual (afrodisiak). Dosis dan formulasi dad tanaman ini dalam meningkatkan vitalitas telah diteliti oleh Kelompok Kimia Bahan Alam Universitas Diponegoro, dan telah terdatar untuk dibuat patentnya. Guna meningkatkan potency tanaman tersebut, penelitian yang intensif, khususnya kajian kimiawi, perlu dilakukan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pada tahun pertama penelitian ini, telah dikumpulkan kembali bahan tanaman Pimpinella alpina Molk yang dijadikan sasaran (targeted plant) dari daerah Pegunungan Dieng. Koleksi ini diikuti oleh penyelidikan awal melalui "screening phytochemistry°, untuk memperoleh data golongan senyawa organic. Ekstrak Purwoceng mengandung komponen golongan triterpenoid/steroid, alkaloid dan Flavonoid. Selanjumya pada tahun 2004 ini juga telah dilakukan pemisahan dan purifikasi senyawa kimia, khususnya dad fraksi non polar dan semi polar. Dad fraksi n-heksana telah dapat diperoleh satu kristal murni, yang setelah dianalisis dengan gas kromatografi-spektroskopi massa, dapat dibuktikan adanya senyawa stigmatosterol. Komponen kimia ini merupakan penelitian pertama yang melaporkan senyawa golongam triterpenoid tersebut dalam tanaman Purwoceng. Fraksinasi dad bagian semipolar (kloroform) juga menghasilkan komponen murni. Meskipun demikian, analisis spektroskpi terhadap senyawa ini hingga sekarang mash dalam tahap penyelesaian di Berlin. Panting ditambahkan bahwa pada tahun ini juga, telah berhasil dilaporkan untuk pertamakalinya kandungan kimia minyak atsiri dari tanaman Purwoceng. Senyawa germacren dan Brelemen merupakan komponen utama minyak atsiri, disamping telah teridentifikasi komponen lain, seperti champhen, B-pinen, limonen, champor, a-terpinen, B-kadopilen, bomeol, R-selinen, aromadendren, curzeren dan epi curzerenon. Penelitian-penelitian kelanjutan, khususnya dalam kajian °chemical prospecting" terhadap tanaman Pimpinella alpine Molk perlu dilakukan. Sesuai dengan perencanaan awal, fraksi polar dari tanaman ini akan dilakukan pada tahun kedua. Selain itu, uji aktivitas dari senyawa hasil isolasi akan pula dilakukan, khususnya dalam rangka standarisasi sifat afrodisiak.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
ID Code: | 23294 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 19 Oct 2010 10:25 |
Last Modified: | 19 Oct 2010 10:25 |
Repository Staff Only: item control page