Yuliyanto, Gatot and Nurwidyanto , Muhammad Irham (2005) LAPORAN KEGIATAN PENENTUAN TINGKAT EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN KENTANG DENGAN METODE RESISTIVITAS 2D. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 188Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 433Kb |
Abstract
Salah satu aspek panting pengelolaan lingkungan pada lahan pertanian yang intensif yaitu perlunya optimasi terhadap manajemen sumberdaya air. Tidak saja dipedukan langkah pengkuantisasian ketersediaan sumberdaya air tetapi juga penentuan perubahan distribusi spasial kadar air di dalam tanah dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman. Metode resistivitas dapat digunakan sebagai metode tidak langsung untuk menentukan hilangnya air akibat infiltrasi dan evapotranspirasi dari tanah terolah pada lahan pertanian. Di Indonesia, kentang merupakan komoditas tanaman pertanian yang mempunyai nilai jual tinggi sehingga tidak jarang dalarn penanamannya sering tidak menghiraukan konservasi lahan yang ada sehingga tanaman ini dipilih sebagai studi kasus pengujian efektivitas inversi dad metode tahanan jenis 2D pada evapotranspirasi tanaman. Pada penelitian ini digunakan konfigurasi bipole-bipole dengan pertimbangan dengan tidak adanya remote electrode sehingga kesalahan sistematik dalam inversi bisa ditekan serendah mungkin dan data pengukuran paling minimal dibandingkan ketiga konfigurasi lainnya. Dengan mempertimbangkan jarak tanaman jagung maka pada penelitian ini digunakan spasi elektroda 0,2 m. Hal ini cukup untuk membuat pseudosection kedalaman 0,6 m m serta resotusi lateral 0,5 m. Inversi resistivitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak RES2DINV untuk memperoleh sebuah resisitivitas "nyata" penampang vertikal dad lapisan tanah dart penelitian ini dapat disimpulkan bahawa metode resistivitas 2D dapat digunakan untuk menentukan tingkat evapotranspirasi tanaman kentang yang dapat diamati dad adanya pertambahan nilai resisitivitas listrik pada transpirasi tanaman jagung akibat dipengaruhi oleh ekstraksi air. In intensive farming, concern for the environment makes it necessary to optimize the management of water resources. Thus, it is important not only to quantify water supplies but also to describe the changes in their spatial distribution in the ground in relation to the plants grow. The electrical method can be used as an indirect method to determine water losses due to infiltration and evapotranspiration of a cultivated soil. In Indonesia, potato plants can be found on every topography. This research use bipole-bipole configuration to reduce systematic error in the inversion and it need the less data than other configurations. Pseudosections were obtained with 0.2 m electrode spacing perpendicular to the corn-plant rows. The approximate depth of investigation is less than 0.6 m and provides a lateral resolution better than 0.6 m. A 2D electrical inversion was applied to these data using RES2DINV software in order to obtain a "true" resistivity vertical section of the ground. By the research, the effectiveness of 2D inversion results is demonstrated with a field example showing the evapotranspiration effect in relation to corn-plant rows. The increase in the electrical resistivity due to the water extraction corresponds to typical 2D structure of the ground with resistive features under the potato rows.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
ID Code: | 23261 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 18 Oct 2010 12:07 |
Last Modified: | 18 Oct 2010 12:07 |
Repository Staff Only: item control page