TELAAH AKTIVITAS ANTIBAKTERI TUMBUHAN OBAT Passiflora foetida L

Anam, Khairul and Kusrini, Dewi (2005) TELAAH AKTIVITAS ANTIBAKTERI TUMBUHAN OBAT Passiflora foetida L. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
302Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1185Kb

Abstract

Kerusakan lingkungan terbukti memicu munculnya patogen lama maupun baru. Kemunculan patogen ini mendorong timbulnya wabah penyakit infeksi dan menuntut ketersediaan obat-obat antiinfeksi atau antibakteri. Obat-obatan antibakteri yang tersedia relatif sedikit. Sementara itu beberapa antibiotik telah diproduksi hingga beberapa generasi karena pertimbangan aktivitas dan faktor resistensi yang ditimbulkan. Oleh katena itu, penelitian untuk mencari obat¬obatan baru senantiasa menarik untuk dilakukan. Tumbuhan obat Passiflora foetida L.secara tradisional telah digunakan untuk mengobati koreng bernanah, skabies, dan borok pada kaki, suatu penyakit yang diduga karena aktivitas mikroba tertentu. Informasi ilmiah tentang pemanfaatan Passiflora foetida L sebagai antibakteri belum pemah dilaporkan. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk verifikasi ilmiah pemanfaatan tumbuhan ini dalam pengobatan tradisional. Adapun tujuan penelitian ini adalah menentukan aktivitas dan potensi Pasiflora foetida L sebagai antibakteri Untuk menelaah potensi bioaktivitas Pasiflora foetida L sebagai antibakteri maka dikumpulkan herba tanaman ini dari Bukit Sitinggil, Sampang Madura pada bulan Juli 2005 dan diolah menjadi simplisia kering. Herba kering ini diesktrak dengan etanol dan dikiorometana. Filtrat yang diperoleh divapkan dengan rotarivaporator. Selanjutnya ekstrak etanol dan ektrak dikiorometana diuji aktivitasnya terhadap bakteri gram positif: Staphylococcus aureus, dan Bacillus cams dan bakteri gram negatif : Eschefichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa. Aktivitas dinilai berdasarkan kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri. Proses selanjutnya, ekstrak yang paling aktif terhadap salah satu bakteri uji ditentukan golongan kimia senyawa yang dikandungnya. Dan, ekstrak aktif ini kemudian ditentukan potensinya dengan menentukan kesetaraannya dengan antibiotik pembanding tetrasiklin NCI Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan kedua ekstrak Passiflora foetida L mempunyai aktivitas antibakteri dan bersifat bakterisida terhadap semua bakteri uji, kecuali ekstrak diklorometana bersifat bakteriostatik terhadap Bacillus cereus. Potensi bakterisida ekstrak etanol relatif besar terhadap bakteri uji. Potensi terbesar adalah terhadap Escherichia coli (17,1±2,3mm), diikuti berturut-turut Pseudomonas aeruginosa (15±1,8mm), Staphylococcus aureus (14,1±1,3mm) dan Bacillus cereus (10,2±2,1mm). Sedangkan ekstrak diklorometana mempunyai potensi paling kuat membunuh bakteri uji, berurut-turut : Esherichia coli (16,7±1 ,1mm), Pseudomonas aeruginosa (14,8±3.9mm), Staphylococcus aureus (10,7±2,2mm) serta menghambat pertumbuhan Bacillus cereus (8,2±1,7 mm , keruh). Hal ini menunjukkan bahwa balk ekstrak etanol maupun ekstrak diklorometana Passiflora foetida L berpotensi cukup balk untuk mengatasi berbagai infeksi ekstraintestinal yang disebabkan oleh bakteri Escherichia colt Berdasarkan nilai KHM ekstrak etanol terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Esherichia coil diketahui bahwa ekstrak tersebut masih bersifat bakterisida pada konsentrasi rendah yakni 0,001 mg/ml atau 1 jig/m1 ekstrak. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memberikan aktivitas yang kuat sebagai antibakteri. Namun sayang, nilai KHM ekstrak ini belum berhasil ditentukan. Pada penetapan kesetaraan ekstrak dengan tetrasiklin HCI untuk bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus menghasilkan nilai yang rendah (Tabel 5.3). Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri ekstrak jauh lebih rendah dari pada aktivitas antibiotik tetrasiklin HCI. Nilai terbesar adalah aktivitas 1000 ji,g ekstrak etanol terhadap bakteri Staphylococcus aureus setara dengan 5,231 ;4 antibiotic pembanding, tetrasiklin HCI. Sedangkan aktivitas 1000 .tg ekstrak diklorometana terhadap bakteri Escherichia coli setara dengan 0,969 mg tertrasiklin HCI. Berdasarkan penapisan fitokimia diketahui bahwa ekstrak etanol Passiflora foetida L mengandung flavonoid, kuinon, tannin dan stroid/triterpenoid, namun tidak ditemukan adanya alkaloid dan saponin Passiflora foetida L. had a good potency to exceed many extra-intestinal infections caused by E. coli According to ethanol and dichloromethane extract ICHM volue to the tested bacteria S. aureus and E. coil, its known that the extract still had bactericides properties in lower concentration 0,001 mg/ml or I gg/ml extract. This showed that the extract gave the high activity as antibacterial agent. But it's a pity that this KHM value had not been determined yet. In the equality determining of the extract with tetracycline HCL for E. coil and S. aureus bacteria, gave a low value (Table 5.3). This showed that antibacterial activity of the extract was fewer than the tetracycline HCL. The highest value was the activity of 1000 gg ethanol extract to S. aureus equal with 5,231 gg comparable antibiotic, tetracycline HCL. Meanwhile, activity of 1000 gg dichloromethane extract equal to 0,969 gg tetracycline HCL.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:Q Science > Q Science (General)
ID Code:23242
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:18 Oct 2010 10:54
Last Modified:18 Oct 2010 10:54

Repository Staff Only: item control page