PAKET TEKNOLOGI PEMILIHAN DAN PEMELIHARAAN INDUK KERANG AMUSIUMSP KUALITAS UNGGUL MELALUI IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN GENETIK DAN OPTIMASI KONDISI MEDIA

SUPRDANTO, JUSUP (2003) PAKET TEKNOLOGI PEMILIHAN DAN PEMELIHARAAN INDUK KERANG AMUSIUMSP KUALITAS UNGGUL MELALUI IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN GENETIK DAN OPTIMASI KONDISI MEDIA. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
199Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1024Kb

Abstract

Kerang kipas-kipas Amusium sp merupakan salah satu dari sekitar 3000 jenis kerang di Indonesia yang memiliki potensi cukup besar namun belum banyak dimanfaatkan hasilnya. Kerang jenis kipas-kipas ini tertangkap oleh nelayan penangkap udang yang menggunakan jenis jaring trawl. Namun, karena tergantung dad alam, kerang kipas-kipas ini tidak tersedia sepanjang tahun. Kelirnpahan alami dad kipas-kipas ini telah menurun secara tajam. Hal ini disebabkan antara lain karena penggunaan trawl pada masa lalu untuk panangkapan udang. Oleh sebab itu maka upaya ke arah penelitian mengenai siklus reproduksinya untuk menunjang usaha pembenihan secara komersial perlu dilakukan. Hash' penelitian tahun pertama beberapa aspek, yaitu ciri-ciri morphometrinya, terutama pada distribusi kelas ukuran dapat ditarik kesimpulan yaitu Kerang Amusium sp dengan kelas ukuran 50-70 mm; ditemukan di ketiga daecan pengambilan sample pada bulan Mei, Juni dan Juli. Untuk kelas ukuran 50-60 mm = tertinggi di perairan Jepara sebanyak 37 % pada bulan Juni. Sedangkan yang be, ukuran 60-70 mm ditemukan tertinggi 42 % di Jepara pada bulan Mei dan Pekalongan pada bulan Juli 39 %. Sedangkan pada bulan Juli, kerang ditemukan dengan kelas ukuran lebih besar dari 70 mm di perairan Welari dan Jepara. . Berdasarkan indeks gonad dar indeks otot rata-rata maka dapat diambil kesimpulan yaitu bahwa induk dengan rasio terbaik adalah dari Pekalongan pada bulan Mei dan Juni yaitu dengan nilai indeks gonad rata-rata pada bulan Mai sebesar 15,53 % dan indeks otot rata-rata 64,16 % serta pada bulan Juni dengan rata-rata indeks gonadnya 14,99 % dan indeks otot rata-rata 60,63 %. Berdasarkan kepada jumlah sel telur rata-rata maka pada stadia V dan VI ditemukan paling banyak di Pekalongan, yaitu rata-rata 1.087.639 sel pada stadia V dan 1.888.125 sel pada stadia VI. LAP-1 adalah monomorfik dan LAP-2 adalah polimorfik dan struktumya kemungkinan adalah monomerik. Dua allel yaitu A dan B telah ditemukan. LAP-1 dengan jumlah eel 1 dan LAP-2 dengan jumlah alel = 2. Sementara MDH sangat ;emah dan SOD tidak terdeteksi. Kesimpulan sementara yang dapat diambil adalah pada aktifitas sistim enzymatik LAP yaitu enzym ini terdeteksi pada ketiga daerah pengamatan. Dimana lokus LAP-1 monomorphik dan LAP-2 polymorphik. Dad enzym lain yang diamati belum dapat terbaca akfifitasnya maka masih hrrus dilekukan verifikasi pada penelitian lanjutannya.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:23233
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:18 Oct 2010 10:25
Last Modified:18 Oct 2010 10:25

Repository Staff Only: item control page