Maruddani, Di Asih I and Wilandari, Yuciana and Safitri, Diah (2005) PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL UNTUK PEMBENTUKAN MODEL EMPIRIK PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PASCA KRISIS MONETER. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 220Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 1950Kb |
Abstract
Selama due dekade teralchir ini, salah satu perkembangan utama pada spesifikasi dinamis adalah Error Correction Model (ECM). ECM dapat dipakai untuk menjelaskan mengapa pelaku ekonomi menghadapi ketidakseUnbangan (disequi fihrhun). Sehingga pan pelaku ekonomi melakukan analisis optitnisasi guna tercapainya keseimbangan melatui usaha meminimumkan biaya ketidakseimbtmgan dan biaya penyesuaian yang meintmgkinkan munculnya ECM. Biaya ketidakseimbangan adalah biaya yang berhubungan dengan adanya jarak antara fungsi biaya dengan keseimbangan jangka panjang. Sedangkan biaya penyesuaian adalah biaya yang berhubungan dengan perubahan pada variabel¬variabel yang tericait Pendekatan ini tidak hanya untuk memperoleh spesifikasi jangka panjang dan jangka pat dan melengkapi suatu analisis statistik. tetapi juga berhubungan dengan konsep kointegrasi atau hubungan keseimbangan pada analisis runtun walctu ekonomi. Secant bias, ECM juga digunakan untuk pemodelan spesifikasi dinamis pada analisis ekonomi, karma ECM mempunyai banyak keunggulan, yaitu dapat menghasilkan perstunaan regresi estimasi dengan sifat-sifat stastistik seperti yang diharapkan dan dalam masalah pemilihan persamaan yang dapat diinterpretasi. Steam khusus, Teorema Representasi Granger menyatakan bahwa ECM dapat dikatakan valid jika memuat himpunan variabel yang memenuhi uji kointegrasi. Pada hubungan keseimbangan antara x, dan y, adalah : Yi = Po +13t xi maka dart penurunan menus diperoleh Error Correction Model : Ay, =6t Axi - (Yt-1 - - (31x,-1)+ et 0<x.<1 dan dapat juga diturunkan I - ECM : Ayj = co ± c1 Ax,- 7v ()rt., - 00 - + cr AU, +ci U1-1 Pada penelitiam ini akan diselidiki faktor-faktor yang metnpenganthi pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca krisis moneter, yaitu periode 1997(111) - 2004(1‘), sebagai stitch kasus. Sumber data diperoleh dart Statistilca Ekonomi dan Keuangan Indonesia 2005 publikasi Bank Indonesia, Statistik Indonesia 2005 publikasi Dim Pusat Statistik, World Development Data Indicators 2004 publikasi The Worldbank, dan International Financial Statistik (IFS). Model pertumbuhan ekonomi yang digunakan diambil dari Rahutami (2002). Hasil empiris menunjukkan bahwa semua vatiabel yang diselidiki berintegrasi pada orde I dan bericointegrasi. Hasibwa digunakan untuk menyelidiki efek jangka pendek dan jangka panjang dart variabel-variabel penjelas pada model pertumbuhan ekonomi. Dari basil analisis diperoleh ECM : Aln(gdp), = 0.004633- 0.95474851n(cre), + 0.39786961n(eks), +0.046700AMOdot + 0.28671341n(kre)t.., - 0.18315761n(eks)t.t 0.36034451n(fd0,4 + 0.34592ECT Dan model jangka panjang yang dihasilkan adalah : In(gdp), = 0.013418 + 1.828841 ln(kre) + 0.470522 ln(eks) - 0.041697 In (fill) For the last two decades, one of the major development in dynamic specifications has been an error correction model (ECM). In the economic analysis, the Error Correction Model can be motivated by optimizing behaviour of economics agents in the presence of disequilibrium in the economy. In this case, the agents need to optimize subject to a separate disequilibrium and adjustment costs. The disequilibrium cost is the cost associated with being out of long-nm equilibrium, whereas the adjustment cost is the cost associated with the changes in the variables in question. This approach can not only capture the short and long-run specifications and provide an attractive statistical framework, but is also consistent with the concepts of cointegration or equlibrium relationship in economic time series. It has also been widely used to model the dynamics specifications in economics analysis, because it has a number of advantages both in terms of its value in generating estimated regression equations with desirable statistical properties and in term of the case with which such equations can be interpreted. In particular, the Granger Representation Theorem established that the Error Correction Model can only he valid if it includes a set of variables which satisfies cointegration tests. If we have the equilibrium relationship between xt and yr Yt = Ro + xt Then we can obtain the Error Correction Model Ayr= Axt - (Yt-t - - Pixt4 + en 0<2.‹I And we can also have the I — ECM : Ayt = + et Axt - (Y1-1 - fin - Oixt.0+ C3 AU/ +CI Ut-I In this study, we investigated some factors that influenced the economic growth after monetary crisis in Indonesia, for the period of 1997(111) — 2004(W), as a case study. The data source is obtained from the Financial Statistics 2005 that published by Indonesian Central Bank, Statistics Indonesia 2005 that published by Biro Pusat Statistik (BPS) Indonesia, World Development Data Indicators 2004 that published by The Worldbank, and International Financial Statistics (IFS). And the model of economic growth in Indonesia that used in this study has been proposed by Rahutami (2002). The empirical insults showed that the variables under consideration can be said to be integrated of order one and cointegrated. The results might also allow us to investigate the short and long-tam effects of the key explanatory variables of the economic growth after monetary crisis in Indonesia. From the analysis we have ECM : Aln(gdp), = 0.004633— 0.954748414kr4 + 0.392869Aln(eks)t + 0.046700A1nodo, + 0.286713410:T4_1 — 0.183157Aln(eks),., — 0.360344AInfrdow + 0.34592ECT And the long-run model is In(gdp), = 0.013418 + 1.828841 In(kre) + 0.470522 In(eks) -0.041697 In (fdi)
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
ID Code: | 23226 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 18 Oct 2010 10:07 |
Last Modified: | 18 Oct 2010 10:07 |
Repository Staff Only: item control page