Setiari, Nintya and Nurchayati, Yulita (2005) PENINGKATAN PRODUKSI BIOMASA TANAMAN PENGHASIL MINYAK ATSIRI, Pogostemon patchouli MELALUI DEFOLIASI. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 198Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 514Kb |
Abstract
The increase of patchouli biomass production by defoliation has been studied. The aim of this research were to investigate effect of defoliation of different part on biomass production of Patchouli. This research was conducted through several steps, i.e. soil preparation for seedling, seedling aclimatitation, defoliation treatment, patchouli cultivation, growth monitoring, data collecting of number and length of auxiliary buds. Result indicated that defoliation at the top or first nodus increased number of auxiliary buds. Whereas defoliation at second nodus increased the length of auxiliary buds. Based on this result, it can be concluded that defoliation increased formation of auxiliary buds Penelitian tentang peningkatan produksi biomassa tanaman penghasil minyak atsiri (Pogostemon patchouli) melalui defoliasi (pemangkasan pucuk tanaman) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan pucuk (defoliasi) pada tempat yang berbeda terhadap biomassa tanaman nilam. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada petani nilam mengenai budidaya tanaman nilam yang dapat menghasilkan biomassa yang tinggi. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi: persiapan lahan penelitian, persiapan media tanam untuk bibit nilam, penyediaan bibit, aklimatisasi bibit, proses defoliasi tanaman nilam, pemeliharaan tanaman nilam, pengamatan pertumbuhan tanaman nilam, pengamatan dan pengumpulan data akhir berupa jumlah dan panjang tunas aksiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan pucuk tenths tanaman nilam dapat menghasilkan jumlah tunas aksiler yang lebih banyak daripada kontrol dan tanaman nilam yang dipangkas pada ruas kedua. Sedangkan pemangkasan pucuk pada ruas kedua menyebabkan perubahan panjang tunas aksiler yang lebih cepat daripada kontrol dan tanaman nilam yang dipangkas pucuk teratasnya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nemangkasan pucuk tanaman nilam pada tempat yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pula yaitu apabila tanaman dipangkas pada pucuk teratas akan meringkatkan jumlah tunas aksilemya, sedangkan bila dipangkas pada ruas kedua akan meningkatkan kecepatan perubahan panjang tunas aksiler.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
ID Code: | 23216 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 18 Oct 2010 09:36 |
Last Modified: | 18 Oct 2010 09:36 |
Repository Staff Only: item control page