TEKNOLOGI PEMBENMAN TERIPANG PUTIH (Holothuria scahra)

Hartati, Retno and Widlianingsih, Widlianingsih and Pringgenies, Delianis (2002) TEKNOLOGI PEMBENMAN TERIPANG PUTIH (Holothuria scahra). Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
301Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1384Kb

Abstract

Teripang hidup di berbagai macam habitat dan sexing hidup berkelompok. Habitat ini mempunyai kondisi ekologis yang berbeda-beda dan akan menyebabkan adanya perbedaan komposisi jenis, kelimpahan serta distribusinya yang erat huhungannya dengan persediaan makanan mereka (Lawrence, 1987). Dengan fenomena yang demikian. maka penelitian mengenai peran habitat terhadap pertumbuhan teripang putih ini perlu untuk dilaksanakan. Tujuan dad penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh habitat yang berbeda terhadap pemeliharaan invent' teripang putih, inendapatkan habitat yang terbaik pada pemeliharaan ,juvenil teripang putih pada sistem terkontrol (indoor), mendeterminasi habitat terbaik pada sistem pemeliharaan juvenil teripang putih di taut dengan sistem karamba (outdoor). Dengan ditemukannya teknik pemeliharaan juvenil teripang putih yang bail: maka diharapkan dapat dihasilkan bend) yang berktialitas balk yang digunakan untukt penyed iaan ben ill bagi keperl tutu bud idaya tcri pang putt h. Terdapat 2 percobaan dal= penelitian tahun ke dua ini yaitu pemeliharaan lanjutan dad juvenil inenjadi teripang muda di laboratorium (hatchery) (Percobaan I) dan di laut (percohaan II) pada beberapa kondisi yang berbeda. Rancangan percobaan yang diterapkan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan, masing-masing dengan tip ulangan. Penelitian pemeliharaan juvenil teripang pada kondisi terkontrol di hatchery bertujuan untuk mengetahui pengaruh substrat yang berbeda pada pemeliharaan juvenil menjadi teripang muda di hatchery. Perlakuannya yaitu pemeliharaan di media bersubstrat pasir, media bersubstrat pasir dengan bahan organik dari serasah lamun dan ditanami tumbuhan Enhalus sp. (B), media bersubstrat catnpuran pecahan karang, pasir berbahan organik dad serasah [annul clan ditanami tumbuhan Enhalus sp. (C) dan sebagai perlakuan kontrol adalah pada media tanpa substrat (D). Materi penelitian adalah juvenil teripang yang dihasilkan dengan teknik hasil penelitian tahun pertama (kepadatan 5 indi vidrenv-) Wadah pemeliharaan adalah bak dengan dasar bak (substrat) sesuai perlakuan, tebal substrat 20 cm, media air laut bersalinitas 30 - 32 '7,,„ • pakan toping klekap (10 % biomassa setiap hari). Media pemeliharaan adalah clengan sistem flow-through dengan penggantian air 200 % per had. Juvenil teripang dipelihara selama 3 bulan. Penimbangan untuk mengetahui pertumbuhan dilakukan dua minggii sekali, sekaligus dilakukan penghitungan jumlah teripang hidup untuk melibat kclangsungan hidupnya. Bahan organik dan ehlorofil a substrat diukur awal, pertengahan dan akhir pemeliharaan untuk mengetahui thigkat pemanfaatannya oleh teripang, detnikian jup organisme bentik untuk mengetahui peranan organisme alami terhadap pertumbuhan teripang. Percobaan kedua adalah pemeliharaan juvenil teripang di laut yang bertujuan untuk menentukan pengaruh lingkungan pada pemeliharaan inventl menjadi teripang muda di taut. Materi penelitian berupa juvenil teripang (kepadatan 5 individu/m2) Terdapat 4 perlakuan yaitu pemeliharaan di laut dengan dasar substrat pasir (A), dasar bersubstrat pasir berbahan organik dari serasah lamun lamun dan ditanami tumbuhan Etr/w/us sp. (13), dasar bersubstrat campuran pecahan karang, pasir berbahan organik dad serasah lamun dan ditanami tumbuhan Enhalus (C)., substrat lumpur yang berasal dart habitat asli teripang di perairan Penj aragan, Bali (D). Tempat pcineliharaan adalah sistcm karamba herukuran I x I meter2 dengan jaring plastik dengan mata jaring 0.5 cm. Pakan diberikan berupa tepung klekap sebanyak 10 % setiap hart Juvenil teripang dipelihara selama 3 bulan. Penimbangan untuk mengetahui pertumbuhan dilakukan dua minggu sekali, sekaligus dilakukan penghitungan jumlah teripang hidup untuk melihat kelangsungan hidupnya. Bahan organik dan ehlorofil — a substrat diukur awal, pertengahan dan akhir pemeliharaan untuk mengetahui tingkat pemanfaatannya oleh teripang, demikian juga organisme bentik untuk mengetahui peranan organisme alami terhadap pertumbuhan teripang. Data yang diperoleh adalah kelangsungan hidup dan pertumbuhan teripang pada dap dua minggu dan kelangsungan hidup dan berat akhir teripang muda pada akhir penelitian; bahan organik, produktintas primer dan be rhos, kemungkinan penampakan gonad dan kualitas air sebagai data penunjang. Hasil sementara penelitian ini menunjukkan bahwa substrat/sedimen mempunyai peranan yang sangat penting dalam pcmeliharaan tumid teripang putih. Teripang yang dipchhara pada bak tanpa substrat terkena penyakit clan pertuinbuhannya sangat rendah. Substrat/sedimen merupakan habitat yang baik bagi pertumbuhan organisme bentik sehingga mainpu menjadi penyedia pakan alami bagi teripang putih. Substrat clan habitat yang terbaik pada peincliharaan teri pang putih dengan bak terkontrol adalah substrat pasir dengan bahan organik dari serasah lamun dan ditanami 1;t711(11 its sp. pertumbuhan teripang putih yang dipelihara dengan karamba di laut lebih tenth dari pada di bak terkontrol. Hal ini diduga disebabkan oleh teknik pemberian pakan tambahan yang (Adak clektif, labilnya sedimen/substrat oleh pengaruh arus, serta organisme bentik yang tumbuh di substrat tidak mampu menompang kebuttihan teripang. Substrat darimana teripang putih berasal dapat memberikan pertambahan bobot yang tertinggi pada pemeliharaan dengan karamba. Selama pemeliharaan tidak terjadi kematian pada juvenil teripang putih. White sea cucumber (11ulorhuria seethret) lives in a variety habitat and often lives in a group. The habitat has different ecological condition, which lead to differences in species coin position, their abundance and distribution whis relate to food availability (Lawrence, I9tt7), Therefore, the study 011 the role of habitat in growth of White Sea cucumber needs to be conducted. The aims of present work are to determine the effect of habitat on culture of White Sea cucumber, to get the best habitat in indoor culture system and in cage system. The result of the work are hoped to provide information in culture technique of white sea cucumber in order to supply the seed for culture purposes "[here are two experiments in second phase of the research i.e. rearing juvenile of white seacucumber in controlled tank and in cage system in the beach. Completely randomized design is applied with four treatments and triplicates each. The. experiment of rearing juvenile sea cucumber in controlled tank was aimed to understand the effect of substrate on the growth of sea cucumber. The treatments. Are substrate of sand (A), sand with organic matter of sea grass litter and having Enhalus .sp. (B), coral rubbles mixed with sand with organic matter of sea grass litter and having //n/arbrs p. (C) and without substrate (D). Juvenile of sea cucumber produced from first phase of the research are used with stocking density of 5 individus/m2 The plastic tanks was used having 20 cm substrate, salinity of seawater are 30 - 32 0/0„ , supplemented feed of klekap meal (10 % biomass / day). The water flow-through system change water 200 % daily. Juvenile of sea cucumber are reared for 3 months. The weight measurements arc conducted in two weekly bases, as well as the counting of survival rate, The organic matter and chlorophyll — a of the substrate are measured in the beginning, middle and end of experiment to understand the level of their utilization by seacucumber as well as the presence of benthic organisms are determined to understand their role on the growth of sea cucumber. The second experiment is the rearing of juvenile sea cucumber in cage system aimed to determine the effect of environment to their growth. Juvenile of sea cucumber are used with stocking density of 5 individus/m2. Three treatments are substrate of sand (A), sand with organic matter of sea grass litter and having H,/,a/us (B), coral rubbles mixed with sand with organic matter of sea grass litter and hawing knholus sp. (C) and mud substrate taken from original habitat of while sea cucumber of Penjaragan waters, Bali (D). Size of the cages are 1 x I x I meter2 with plastic nets with mesh size of 0.5 cm. Supplement feeds of klekap meal are given as much as 10 % biomass daily. The juveniles are cultured for three months. The weight measurement is conducted in two weekly bases, as well as the counting of survival rate. The organic matter and chlorophyll — a of the substrate are measured in the beginning, middle and end of experiment to understand the level or their utilization by sea cucumber as well as (he presence of benthic organisms are determined to understand their role on the growth of sea cucumber. The data gained are survival rate and growth of juveniles every two weeks; water quality, organic matter, primer productivity, benthic organisms and the presence of gonad in the end of experiment. Since the experiment has not been completed, the temporary result revealed that substrate/sediment have very important role on the rearing of white sea cucumber. The juvenile cultures in the tank without substrate suffered vibriosis and their growth are low. Substrate/sediment are very good habitat for benthic organisms which are natural food for White Sea cucumber. Best substrate and habitat For culturing White Sea cucumber juveniles in controlled tank are sand with organic matter of sea grass litter and having knhaiikv.tp. (B). The growths of sea cucumber reared in the cage are lower than in controlled tanks. It may be due to ineffective ways of giving feed supplements, the ability of substrate due to current and the low density of henthic organisms. The substrate form original habitat of White Sea cucumber show the best result of growth. During experiment the survival rate are 100 percent.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:23214
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:18 Oct 2010 09:32
Last Modified:18 Oct 2010 09:32

Repository Staff Only: item control page