PERBEDAAN PENGARUH PELAPARAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIN IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis)

INDRAYANTI, ELIS and YUDHIATI, ERVIA and WIDIANINGSIH, WIDIANINGSIH (2002) PERBEDAAN PENGARUH PELAPARAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIN IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis). Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
174Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

320Kb

Abstract

Than kerapu merupakan salah satu komoditi basil but yang bernilai cukup ekonomis balk untuk konsumsi maupun untuk ikan hias. Besamya permintaan pasar terhadap ketersediaan ikan kerapu ini memacu untuk lebih giat lagi menghasilkan benih-benih kerapu balk untuk komoditi ekspor maupun untuk pars petani tambak ikan kerapu di dalam negeri. Pengambilan benih di alam sudah tidak dapat mernenuhi kebutuhan pangsa pasar, maka dengan ini giat dilakukan usaha pembenihan ikan kerapu balk di balai¬balai perikanan budidaya but maupun secara perorangan. Disamping faktor-faktor fisik (suhu, salinitas), kimia (kualitas air) serta biologi (sifat kanibaiisme), temyata lamanya transportasi dan perlakuan pemuasaan ikan kerapu sebelum di transportasikan, juga menentukan berhasil atau tidaknya proses pembesaran benih ikan kerapu. Oleh karenanya pperlu dilihat pengaruh lamanya waktu pelaparan atau pemuasaan terhadap kelangsungan hidup benih kerapu yang tentutwa berkaitan dengan keberhasilan pembesaran benih ikan kerapu bebek (C. altivelis). Penelitian ini dilaksanakan selama kurun waktu 6 bulan dengan masa efektif perlakuan selama 38 hari. Pada penelitian mi benih Ikan kerapu bebek yang dipergunakan berukuran panjang total 5 — 8 cm dengan kisaran bobot 2 — 5 gram . lalu ikan uji tersebut dikelompokkan menjadi 5 kelompok besar yang ditempatkan pada masing-masing bak fiber volume 20 liter dengan kepadatan penebaran 25 indulc/bak. Dalam penelitian ini ada 4 perlakuan yang berbeda dengan I kontrol dan 3 kali ulangan. Keempat perlakukan tersebut adalah (a) benih ikan dipuasakan 2 hart (b) benih ikan dipuasakan selama 4 hari, (c) benih ikan dipuasakan selama 6 hari, dan (d) benih ikan dipuasakan selama 8 hari. Setelah dipuasakan ikan-ikan tersebut dipelihara selama 30 hari untuk melihat keberhasilan pola pertumbuhannya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemulihan selama 30 hari, pertumbuhan benih ikan kerapu yang memiliki ukuran bobot tubuh 3A7 —3,89 dengan perlakuan pemuasaan selama 2, 4 dan 6 hari, menunjukkan pertumbuhan relatifnya tidak berbeda nyata (P> 0,05) dengan kontrol (tanpa puasa). Sedangkan untuk perlakukan dipuasakan selama 8 hart, hasilnya berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan 2, 4 dan 6 hart. Ini menunjukkan babwa benih ikan kerapu itu tidak balk dipuasakan lebih dart 6 had. Hubungan panjang dan berat tubuh benh ikan kerapu menunjukkan adanya pola pertumbuhan yang normal yaitu: W = 0,0164 L2'9691, sedangkan pola pertumbuhan ikan-ikan yang matt karena dipuasakan yaitu W = 0,009 L 2'999, dimana W = berat tubuh ikan (gram) dan L adalah panjang total ikan (cm). Dengan demikian benih kerapu tikus dengan ukuran berat 2-5 gram dapat dipuasakan selama 6 hart tanpa mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup, sehingga usaha pembesaran ikan kerapu bebek dapat dilanjutkan. Semakin besar ukuran ikan maka akan semakin mengurangi resiko kegagalan dalam usaha pembesaran kerapu bebek . The grouper fish is one of the importance and valuable commodities for consumption or ornamented fishes. The highest market demand toward available the grouper fish can support for producing of grouper's juvenile for export commodities and for marine culture in this country. Harvesting juvenile of grouper from natural resources still not enough for marketing demand . Therefore, a lot of activities for producing the grouper's juvenile at the all of the research institute of marine culture in Indonesia. Besides the physical factors (themperature, Salinity), Chemical factors (water quality) and biological factors (predator, canibalims), time of transportation, treatment of starvation before transported can give effect on successful or not the grouper's culture. Therefore, needed to see and learn the effect of starvation on survival rate of the grouper fish that had relationship with successful of marine culture of the grouper. This research have done during 6 months with effective time for treatment only 38 days. In this research, the grouper juveniles had total length 5 — 8 cm (weight 2 — 5 gram), and then the fish had been divided into 5 big ;coups that were taken in each 20 It-fiber with setting 25 individu per pond-fiber. In this research, there were 4 treatments (2 days starvation, 4 days starvation, 6 days starvation and 8 days starvation) with 3 replicates and one control. After starvation, the fishes had been maintenance for 30 days for looking for the model of growth. According this research, the data showed that after maintenance 30 days, the weight of fish is 3,47 — 3,89 for treatmens of 2, 4, 6 days starvation (P> 0,05) with control. Whereas for treatment 8 days starvation, the result showed that there was significances differences compared with treatments 2, 4 and 6 days. This showed that the grouper juvenile is not good if the starvation is more than 6 days. Relationship between length and weight of the grouper showed that there were the normal growth model i.e. W = 0,0164 L7'9891. However the death grouper because of starvation showed that W = 0,009 L2'897, where W — weight of body (gram); L = Total length of body (cm) So, the grouper juvenile with weight of body is 2 —5 gram can be fasted in 6 days and the result did not give effect on the growth and survival rate. The bigger size of C. enlivens can reduce failure of risk in culture of Cromileptes

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:23118
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:14 Oct 2010 11:17
Last Modified:14 Oct 2010 11:17

Repository Staff Only: item control page