KAJIAN TINGKAT KUALITAS PERAIRAN DAN STABILITAS EKOSISTEM DI PERAIRAN PANTAI TUGU SEMARANG

Yusuf, Muh. and Kunarso, Kunarso and Ario, R. (2002) KAJIAN TINGKAT KUALITAS PERAIRAN DAN STABILITAS EKOSISTEM DI PERAIRAN PANTAI TUGU SEMARANG. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2162Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

32Mb

Abstract

Perairan Pantai Tugu Semarang secara nyata sebagai tempat bermuaranya berbagai limbah yang berasal dari sejumlah pabrik yang berada di hulu sungai Karanganyar maupun sungai Tapak. Limbah ini mengakibatkan terjadinya pencemaran perairan pantai dan berdampak terhadap penurunan kualitas air, sehingga pada akhirnya akan berakibat buruk terhadap kehidupan organisme perairan hewan benthos. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji : (1) kondisi kualitas air (fisika, kimia air) di daerah penelitian; (2) struktur komunitas organisme makrobenthos dalam kaitannya dengan gangguan bahan pencemar atau polutan; (3) stabilitas ekosistem perairan di daerah penelitian, berdasarkan atas distribusi kelimpahan organisme makrobenthos. Metode yang digunakan dalam renelitian ini yaitu "studi kasus". Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali ulangan, dengan interval 14-15 hari. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui kualitas perairan menggunakan IMLP (Indeks Mutu Lingkungan Perairan), Baku Mutu Air Laut, dan analisis struktur komunitas organisme makrobenthos yang meliputi kelimpahan, keanekaragaman dan keseragaman jenis. Sedangkan untuk mengetahui stabilitas ekosistem digunakan 3 (tiga) model yaitu Mac. Arthur (Brcken Stick), Motomura (log tinier) dan Preston (log normal), yang didasarkan pada data distribusi kelimpahan individu jenis organisme makrobenthos. Berdasarkan hasil pengukuran parameter fisika-kimia air menunjukkan bahwa beberapa parameter yakni, kekeruhan, COD, dan unsur-unsur logam berat. Cu, Cd, Pb, Ni ternyata telah melarnpaui batas yang diinginkan dalam Baku Mutu Air Laut. Nilai IMLP perairan di lokasi penelitian berkisar antara 56,858 - 66,121. Berdasarkan nilai ini dapat dikatakan bahwa kualitas perairan di daerah penelitian termasuk ke dalam kriteria sedang. Jika dikaitkan dengan tingkat pencemaran yang terjadi, maka perairannya telah tercemar kategori sedang, karena nilainya di bawah 'criteria kualitas air yang baik. Nilai indeks keanekaragaman di daerah penelitian berkisar dari rendah sampai sedang, yaitu antara 1,132 sampai 2,10. Sedangkan nilai indeks keseragamannya relatif tinggi, yakni berkisar antara 0,80 sampai 0,95. Kondisi ini menerangkan bahwa keseragaman organisme makrobenthos di daerah penelitian relatif tinggi, atau sebaliknya keanekaragaman jenis benthos relatif rendah. Berdasarkan hasil perhitungan uji kesesuaian model, maka kondisi lingkungan atau ekosistem di daerah penelitian yang tampak membaik dari waktu ke waktu adalah stasiun 1, 11, dan V, yang ditunjukkan adanya perubahan dari model Motomura ke model Preston. Model ini menggambarkan bahwa kondisi lingkungannya stabil. Sedangkan kondisi lingkungan yang tampak semakin memburuk dari waktu ke waktu adalah stasiun III dan IV, yang ditunjukkan oleh perubahan model dari Preston ke Motomura. Model ini menggambarkan bahwa kondisi lingkungan tidak stabil, dan sedang mengalami gangguan atau tekanan.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:23111
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:14 Oct 2010 10:46
Last Modified:14 Oct 2010 10:46

Repository Staff Only: item control page