TELEVISI DAN ADOPSI NILAI-NILAI KEKERASAN PADA ANAK-ANAK

FRIEDA NRH, FRIEDA NRH (1996) TELEVISI DAN ADOPSI NILAI-NILAI KEKERASAN PADA ANAK-ANAK. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
435Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1308Kb

Abstract

Study of a violence norm adoption through television among children is aimed to examine television effects on negative norm socialization process among children in urban area. Moreover, it is endeavored to describe a gender related to the process. Wethers the term of gender can be a supporting factor or not. The daughters, in the last time, were announced as no potential persons to do violence action, but today they can receive the norms hardly faster than sons. This study used to explanatory research with correlational method, and also conducted in Pleburan. Approximately 60 respondents were taken by multistage random sampling because of a great population size reason. Some research findings show that in fact, television can be an agent of violence norms for children. They are going to adopt the norms by television through the features of film. In curious conditions, that the major daughter are more like features than sons And also, their proficiency to reread the features for instance, they are more fluently than sons. Penelitian tentang `Adopsi Nilai Kekerasan pada Anak-Anak Melalui Televisi' dimaksudkan untuk membuktikan kadar pengaruh televisi dalam proses sosialisasi kekerasaan pada anak-anak, serta lebih jauh menguraikan konsep jender dalam studi ini keterkaitannya dengan adopsi nilai kekerasaan. Apakah jender sebagai konsep awam tentang stereotipe peran wanita dan laki¬lalci dalam konteks kultural, juga menjadi faktor pendukung proses sosialisasi nilai-nilai kekerasaan. Anak perempuan yang semula diasumsikan sebagai komunitas manusia lemah juga potensial atau bahkan justru lebih cepat dalam menerima kekerasan dibandingkan anak laki-laki. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatori dengan metode korelasional serta dilakukan di kelurahan Pleburan Semarang. Sampel diambil secara random dengan teknik multistage rendom sampling, mengingat jumlah anak di wilayah Pleburan itu sangat banyak Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat proses sosialisasi nilai¬nilai kekerasaan melalui televisi di kalangan anak-anak. Secara tidak disengaja terjadi proses penerimaan nilai-nilai kekerasan yang biasa ditayangkan televisi dalam bentuk film, sinetron, drama, dll. Suatu kondisi yang menakjubkan temyata anak perempuan (56,8%) lebih menyukai adegan-adegan kekerasaan (perkelahian, balm hantam, pembunuhan, dip dibandibandingkan anak laki¬laki (43,2%). Kegiatan menonton adegan kekerasan lebih mengasikan anak perempuan daripada anak laki-laki. Bergitu juga dengan kemampuan menceritakan kembali adegan kekerasan, perempuan dalam persentase yang sauna lebih mampu menceritakan kembali adegan kekerasaan itu dibandingkan perempuan.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:L Education > L Education (General)
Divisions:Document UNDIP
ID Code:23005
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:13 Oct 2010 10:32
Last Modified:13 Oct 2010 10:32

Repository Staff Only: item control page